Hi sobat edukasi,

Dalam dunia pendidikan kita selalu saja dicekoki berbagai macam ajaran dari sejarah, kimia, matematika, biologi, ilmu sosial dan banyak ilmu-ilmu lainnya hingga terasa otak kita ini mau meledak.

Bayangkan seseorang diajarkan dengan berbagai macam ilmu dan harus paham agar mendapatkan nilai yang bagus, begitu juga tentang pengetahuan atas masa lalu bangsa ini akan banyak doktrin buruk terhadap bangsa kolonial yang dianggap menjajah, tidak sepenuhnya salah, namun juga tidak valid juga kebenarannya.

Tak salah karena pemerintah Belanda memang memberikan nama Nederlandsch-Indie atau Hinda Belanda, pada daerah kekuasaannya yang didapatkan dengan berbagai cara, ada yang menbantu kerajaan di masa lalu untuk berperang atau kudeta.



Ada juga yang memang menyerang satu wilayah kerajaan untuk mengambil keuntungan seperti Sunda Kelapa, yang menjadi pusat pemerintahan Belanda yang diberikan nama Batavia.

Apakah Belanda menjajah? Secara kronologis memang iya, namun tidak sampai 350 tahun karena dulu adalah VOC yang berasal dari kongsi perdagangan, agak aneh kalau menjajah tapi banyak kerajaan dibiarkan menjadi Raja di daerah kekuasaan mereka. Bahkan kisah kesultanan Mataram yang terbelah saja, ada peran VOC didalamnya dimana Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755 yang membagi kerajaan Mataram Islam menjadi dua bagian yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta. Apa itu salah VOC?



Tidak, karena memang mereka saja yang haus kekuasaan dimana Konflik berawal dari pertikaian tiga calon pewaris Kerajaan Mataram yakni Pangeran Pakubuwono II, Pangeran Mangkubumi, dan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa. Kudeta Raja-Raja dengan meminta bantuan VOC memang kerap terjadi di nusantara.

Tapi tak apalah karena doktrin lebay itu diperlukan untuk menjaga marwah bangsa agar tetap senantiasa semangat dan berjiwa patriot, namun kalau kita telusuri lebih dalam kolonial inilah yang membuat Indonesia lahir.

Bisa dibilang dahulu Indonesia memang belom ada, namanya juga baru hadir pertama kali pada tahun 1850 di sebuah majalah ilmiah tahunan "Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia" yang terbit di Singapura. karya George Samuel Windsor Earl, namun nama ini yang dipakai ketika Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, "Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa: Indonesia".





Dari situlah Indonesia lahir atas penderitaan yang sama, kesengsaraan yang sama, dan banyaknya praktik ketidakadilan ketika pemerintah Belanda berkuasa.

Sedangkan kalau Belanda tidak menguasai nusantara saat itu apakah akan ada negara Indonesia? Tentu tidak, karena saat itu masih banyak kerajaan yang ada di nusantara. Dan mereka legowo meninggalkan status Raja untuk kemerdekaan Indonesia.



Menariknya lagi kemerdekaan Indonesia lahir akibat Jepang menang perang, dan menduduki wilayah Belanda di nusantara. Ketika Jepang kalah oleh Amerika, barulah ada kekosongan kepemimpinan negara maka disinilah Indonesia lahir dan merdeka.

Tanpa Amerika, mungkin Indonesia akan menjadi budak Jepang hingga saat ini. Bisa saja Jepang menjadi negara adidaya, mengalahkan Amerika. Namun takdir berkata lain, Jepang harus kalah dan disinilah kita saat ini berada di Indonesia, dengan wilayahnya dari Sabang hingga Merauke.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2
Pic : google