Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

santrilakilakiAvatar border
TS
santrilakilaki
Dugaan 'Koncoisme' Ridwan Kamil dan Sembilan Matahari Konten Masjid Al Jabbar
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Jawa Barat bereaksi keras atas penunjukan tender Sembilan Matahari untuk konten Masjid Raya Al Jabbar. Penunjukan langsung Sembilan Matahari diduga ada unsur persekongkolan.

Dugaan 'Koncoisme' Ridwan Kamil dan Sembilan Matahari Konten Masjid Al Jabbar
Adapun dalam penunjukan tender itu, jumlah pagu yang ditawarkan Rp 14,5 miliar untuk mengelola konten di Museum Nabi itu.

Peneliti Senior FITRA Jabar Nandang Hermawan mengatakan, apabila dilihat dari sisi normatif, penunjukan tender ini dinilai tak ada masalah.

Namun, Ia melihat hal lain yakni dari proses pengadaan atau lelang tender yang ditunda dan gagal, sampai akhirnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menunjuk Sembilan Matahari sebagai pelaksana proyek.

“Kalau kami periksa sesuai rujukan Peraturan Presiden (Perpres) 16/2018 dan dilihat dari dokumen LPSE dan sejarah pengadaan itu kan ada penundaan dan gagal terjadi tender di situ, dan salah satu pemenangnya terjadi penunjukan langsung,” kata Nandang dihubungi JPNN, Selasa (10/1).

Nandang menduga, proses lelang itu hanyalah modus atau akal bulus dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, Sembilan Matahari diduga memang telah disiapkan sejak awal sebagai pemegang proyek tersebut.

“Melihat dari situ, saya kira ini modus yang projek untuk diarahkan pada pemenang yang sudah diarahkan walaupun mereka membuka ruang tender, tetapi tidak memadai dari sisi waktu akhirnya penunjukan, tetapi yang ditunjuk yang ikut tender juga tidak memenuhi kualifikasi, seperti yang ditelusuri,” tuturnya.

Tudingan itu pun bukan tanpa alasan, Kata Fitra, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memiliki hubungan sangat baik dengan Sembilan Matahari sejak menjadi Wali Kota Bandung. Sehingga, Nandang pun menduga ada unsur nepotisme yang ia bahasakan sebagai 'koncoisme' (kawan).

"Saya ngobrol dengan salah satu orang internal disana, emang sudah berkawan lama sejak wali kota (Ridwan Kamil) sehingga ini saya menduga ada potensi koncoisme disitu," ujarnya.

Lebih lanjut, Pengajar Sekolah Politik Anggaran (Sepola) itu menyebut, masyarakat Jawa Barat jangan mau dibodohi dan perlu curiga atas kasus ini.

Pasalnya, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar yang disebutnya sebagai proyek mercusuar itu, tetaplah diperuntukan bagi masyarakat luas.

“Iya, patut kami duga dan curiga, dan sebagai warga, kita harus mencurigai apalagi proyek mercusuar,” tuturnya.

Sebelumnya, Pemprov Jabar melalui Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMPR) Bambang Tirtoyuliono menjelaskan, bahwa perusahaan Sembilan Matahari ditunjuk langsung oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Setelah sebelumnya dilakukan probity audit inspektorat.

“Sembilan Matahari ditunjuk langsung oleh PPK, setelah mendapatkan probity audit inspektorat,” katanya dikonfirmasi, Senin (9/1).

Pria yang karib disapa Abenk itu menjelaskan, sebelum ditunjuk, Sembilan Matahari sudah dua kali mengikuti lelang dan dua-duanya dibatalkan.

“Ikut tender dari yang pertama, terus yang kedua gitu ya, gagal sehingga Sembilan Matahari (ditunjuk langsung) teknik mendapatkan probity audit dari inspektorat, akhirnya ditunjuklah,” jelasnya.

https://www.msn.com/id-id/berita/nas...ar/ar-AA169uog
pilotamoy141
gabener.edan
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.1K
32
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.