Hi sobat sport,

Pertandingan Indonesia melawan Vietnam di Leg kedua piala AFF, akhirnya terbukti kalau Vietnam dapat mengalahkan Indonesia. Dari segi permainan Indonesia masih kalah level dibandingkan Vietnam.

Menarik sekali melihat kekalahan ini karena sudah banyak diprediksi oleh banyak orang, kenapa?

Karena permainan Indonesia bisa dibilang tidak ada kemajuan, banyak passing yang salah, stamina dan fokus serta mental down dibawah lawan.

Kita kesampingkan urusan wasit yang memang berat sebelah.

Tapi permainan menjadi tidak berkembang bukan perkara wasit, entah itu semua karena skill yang menurun atau tidak. Tetapi memang tidak ada koordinasi tim yang baik seperti yang dilakukan Luis Milla, atau Fachri Husein.



Seharusnya Indonesia diberikan latihan passing dengan porsi lebih, serta umpan-umpan long pass yang mengarah ke teman bukan ke lawan. Pemain belakang Indonesia juga sering kedodoran, tapi maunya maju hingga ke gawang lawan.

Jadi bagaimana mau menang, kalau tidak melawan tim lemah sudah pasti kalah. Hal ini tentu memberikan kabar tak sedap untuk STY, bayangkan 2 gol yang dilesakkan Vietnam berada di menit awal.

Ini menunjukkan konsentrasi dari menit awal saja kurang baik, terlebih terlalu terburu-buru eksekusi bola ke arah gawang juga menjadi nilai minus.



Sepertinya dilatih oleh sekelas Mourinho saja kalau memang dasarnya tidak bagus ya percuma, kecuali naturalisasi semua pemain bintang yang main di eropa hehehe...

Selama masih mengandalkan satu dua orang yang skillnya baik itu juga belum tentu memberikan hasil positif, karena ada taktik yang di inginkan pelatih seperti apa! Kalau melihat gaya STY yang sering gonta ganti taktik, agak riskan bisa saja taktik yang dipakai ternyata blunder.

Apakah dengan hasil kekalahan 2-0 ini nasib STY di ujung tanduk?

Bisa saja terjadi, namun tergantung kontrak! Kalau kontrak STY sudah habis maka kemungkinan besar akan digantikan dengan pelatih lain, tetapi kalau ane sih ingin pelatih asal Indonesia saja.



Agar tak terkendala bahasa, percuma pakai pelatih bagus kalau memang dasar keahlian pemain Indonesia belum cukup bagus.

Langkah selanjutnya, dibiasakan bermain secara tim dengan melakukan banyak latih tanding terutama terhadap negara-negara seimbang dan kuat, seperti Vietnam, Thailand, Australia, Jepang dan Korea.

Sesekali menghadapi negara Timur Tengah dan Afrika, kalau sudah terbiasa barulah latih tanding di Amerika Selatan dan juga Eropa. Ketika sudah terbiasa latih tanding maka, konsentrasi tidak buyar audah terbiasa menghadapi tekanan lawan.

Kalau pendapat ente sendiri gimana nih gan?



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1
Pic : google