SurabayaNetwork.id – Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso mengundang Rocky Gerung untuk menjadi pembicara dengan tema “Merajut Ukhuwah Dalam Keberagaman.”

Dipastikan kehadiran Rocky Gerung akan membawa kontroversi, apalagi yang mengundang adalah pondok pesantren.

Kelompok Masyarakat bernama PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) yang diketuai oleh Gus Wal, menolak kedatangan Rocky Gerung.

SurabayaNetwork.id melansir dari Suluh Nusantaranews, Gus Wal mengatakan bahwa Rocky Gerung sosok kontroversial yang selama ini banyak membuat runyam dan gaduh.

“Presiden Jokowi saja dibilang dungu, Pancasila dianggapnya fiktif. Masyarakat Indonesia dipengaruhi pernyataan yang penuh propoganda, provokasi dan banyak hoaxnya. Rocky Gerung yang oleh sebagian besar rakyat Indonesia adalah publik enemy jangan sampai hadir di Bondowoso dan menyebarkan kontroversi baru di acara keagamaan,” ucapnya.

Setelah shalat isya’ tadi, acara di Pondok Pesantren Al-Ishlah tetap berlangsung. Bahkan, hadirin datang membludak.

K.H. Thoha Yusuf Zakariya, Lc. mengatakan bahwa Ponpes Al-Ishlah Bondowoso adalah pondok pelopor yang merajut persaudaraan keberagaman dan menghargai perbedaan.

K.H. Thoha Ma’shum menyitir surat al-Hujurat ayat 13, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.”

Ini dibuktikan dengan adanya peserta pelatihan Pesantren Singkat Pelatihan Usaha Produktif (PSPUP) dari Merauke, Papua yang beragama Kristen.

Pondok Pesantren Al-Ishlah tetap menghargai perbedaan tersebut, dan mengantarkan dengan mobil dua peserta tersebut ke gereja Katolik dan gereja Protestan.

“Sampai-sampai ada yang komentar, mobil Ponpes Al-Ishlah sekarang sudah murtad,” ujar K.H. Thoha disambut tawa hadirin.***

https://surabaya.jatimnetwork.com/na...hlah-bondowoso