Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

DailyBugleAvatar border
TS
DailyBugle
7 Fakta Kepala MTs di Gresik Diduga Pukul hingga Cabuli 15 Siswi
7 Fakta Kepala MTs di Gresik Diduga Pukul hingga Cabuli 15 Siswi

MTs Nurul Islam, Gresik (Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Jakarta - Kepala MTs di Gresik dilaporkan memukul 15 siswi. Beberapa murid di antaranya pingsan karena pelaku juga memberikan hukuman berdiri satu kaki kepada korban.

Lantas, apa yang menjadi penyebab pemukulan tersebut? Dilansir detikJatim, berikut sederet informasi terkait peristiwa pemukulan di MTs itu.

Penyebab Kepala MTs Gresik Pukul 15 Siswi

Kepala MTs Nurul Islam, Manyar, Gresik, berinisial AN memukul 15 siswinya pada Selasa (3/1/2022). Pemukulan itu disebabkan oleh 15 siswi yang jajan di luar sekolah.


"Karena siswi itu membeli makanan di luar sekolah," kata Kanit Reskrim Polsek Manyar Iptu Joko Supriyanto, Kamis (5/1/2023).

Joko mengatakan peristiwa tersebut berawal saat 15 siswi kelas IX itu sedang membeli makanan di kantin yang berada di luar lingkungan sekolah. Padahal pihak sekolah telah melarang para murid membeli makanan di luar sekolah.

AN, yang melihat para muridnya membeli jajan di luar, memanggil mereka dan menyuruhnya masuk ke sebuah ruangan kosong. Di sana, para siswi itu mengaku disuruh berbaris dan dipukul oleh AN di bagian kepala.

4 Siswi Pingsan: Dihukum Berdiri dengan Satu Kaki

Empat orang dari 15 siswi tersebut pingsan. Salah satu siswi yang tidak pingsan melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga korban, kemudian melapor ke polisi.

Penyebab keempat siswi pingsan adalah hukuman berdiri satu kaki yang diberikan AN.

"Setelah dipukul, para siswi tidak pingsan. Tapi mereka pingsan setelah menjalani hukuman lain, yaitu berdiri dengan satu kaki," kata Ketua Umum Yayasan Nurul Islam Ali Muchsin kepada detikJatim, Kamis (5/1/2023).

Ali mengatakan siswi yang pingsan itu juga karena kelelahan dan belum makan.

"Saat itu kan para siswi ini membeli makanan di kantin SMK. Tapi belum sempat makan, mereka dipanggil kepala sekolah. Lha kita memang punya aturan para siswi atau siswa MTs dilarang membeli makanan di kantin SMK. Takutnya nanti terjadi hal yang tidak diinginkan. Sebenarnya ada pembatas tembok, tapi pembangunan sekolah ini memang belum 100 persen. Jadi pembatas antara sekolah SMK dan MTs belum ada," ujar Ali.

Para Korban Trauma

Korban pemukulan Kepala MTs Nurul Islam mengalami trauma. Beberapa di antaranya memilih tidak masuk sekolah.

"Setelah peristiwa itu terjadi, para siswa yang menjadi korban tidak masuk sekolah karena takut. Bahkan, sehari setelah peristiwa itu, 8 dari 15 siswa memilih tidak masuk sekolah. Bahkan, hari ini, ada dua lagi yang nggak masuk," ujar Ketua Umum Yayasan Nurul Islam Ali Muchsin, Kamis (5/1/2023).

Pihak Yayasan Minta Maaf

Pihak yayasan pun meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat. Ketua Umum Yayasan Nurul Islam Ali Muchsin memastikan peristiwa yang sama tidak terulang lagi.

"Saya mewakili yayasan dan seluruh guru MTs Nurul Islam meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat atas peristiwa ini. Pihak yayasan memastikan tidak akan terulang kejadian yang sama," ucap Ali, Kamis (5/1/2023).

Ali mengatakan AN telah mengakui kesalahannya. Ia juga telah meminta maaf kepada yayasan telah melakukan kekerasan terhadap para siswi.

Ali mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (3/1). Namun ia baru mengetahui kejadian tersebut keesokan harinya.

"Kejadiannya itu Selasa. Tapi kita baru tahu hari Rabunya," ujarnya.

Beberapa guru, termasuk wali kelas, mendatangi korban satu per satu. Mereka meminta maaf secara langsung kepada keluarga dan siswi yang menjadi korban pemukulan.

"Setelah dapat kabar insiden itu, saya dan beberapa perwakilan guru meminta maaf kepada keluarga korban dan siswi yang menjadi korban pemukulan itu," imbuhnya

AN Dipecat

Pelaku pemukulan dengan inisial AN dipecat dari MTs Nurul Islam, Gresik. Hal itu dilakukan setelah AN memukul 15 siswi di sekolah tersebut.

"Setelah kunjungan ke rumah siswa, pihak yayasan mengeluarkan keputusan forum rapat tertinggi. Hal itu merespons keluhan para korban yang mengalami trauma setelah kejadian pemukulan. Pihak yayasan memutuskan memberhentikan AN sebagai kepala sekolah per hari ini. Dan yang bersangkutan dikeluarkan dari sekolah," kata Ketua Umum Yayasan Nurul Islam Ali Muchsin, Kamis (5/1/2023).


Ada Dugaan Pencabulan oleh AN

Kasus pemukulan yang dilakukan AN, Kepala MTs Nurul Islam, terhadap 15 siswi terus berlanjut. Selain pemukulan, ada dugaan pencabulan yang juga dilakukan AN saat memberikan hukuman tersebut.

"Dari keterangan beberapa korban, ada dugaan pelecehan seksual juga yang dilakukan AN. Ini masih kita kumpulkan semua korban dan akan kita mintai keterangan," kata Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdan kepada detikJatim, Jumat (6/1/2023).

Aldhino menambahkan pihaknya akan membentuk tim khusus untuk mendalami kasus tersebut. Langkah itu dilakukan untuk segera mengamankan terlapor.

"Masih kita dalami, kita sudah membentuk tim khusus untuk mengamankan pelaku," jelas Aldhino.

Polisi Buru AN

Pihak kepolisian masih melanjutkan proses kasus kepala MTs di Gresik yang memukul 15 siswi. AN diduga melarikan diri.

"Infonya yang bersangkutan ini melarikan diri atau tidak kooperatif. Jadi kami akan melakukan penangkapan paksa," ucap Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdan, Jumat (6/1/2023).


https://news.detik.com/berita/d-6503...buli-15-siswi.

qavir
.bindexee.
maroonia
maroonia dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.7K
43
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.