Saya punya kenalan seorang sales rokok yang mengeluh karena tahun baru ini dia dan teman-temannya hanya mendapat libur satu hari, tepat di tanggal satu Januari. Dia mengeluh dan saya menyuruhnya bersyukur, jika bukan karena tahun baru maka dia tak akan mendapat libur sama sekali. Bagaimanapun, tahun baru adalah sebuah momen di mana mayoritas manusia di bumi tidak perlu bekerja alias libur.

Liburan membuat semua orang merasa memulai sesuatu yang baru, sesuatu yang berbeda karena adanya pergantian tahun. Saat sekolah dulu pergantian tahun jelas momen yang penting karena itu juga menandai pergantian semester, tapi sekarang apakah tahun baru masih menjadi sesuatu yang penting untuk dirayakan dengan menembakkan mesiu ke udara?

Hmm… untuk beberapa kalangan tahun baru hanya berarti hari libur nasional yang patut disyukuri, sementara untuk beberapa yang lain tahun baru hanyalah beban tambahan di kepala karena harga barang-barang yang akan naik mengikuti pabrik-pabrik yang berhenti produksi untuk sementara. Pabrik, toko, hingga kantor pemerintah yang tutup saat tahun baru (meski hanya sehari) bukanlah hal yang bisa diabaikan semudah mengabaikan hutang di warung.

Tahun baru belakangan ini juga menjadi momen titik balik bagi banyak orang, milenial jaman sekarang sering menyebutnya sebagai New Year New Me. Untuk turut serta merayakan untuhnya revolusi bumi, manusia-manusia yang tinggal di dalamnya menggunakan momen itu sebagai acuan dalam memulai sesuatu, meski banyak yang sekedar berakhir di tahap perencanaan.

Sedangkan yang lain, yang pekerjaannya sekedar begitu-begitu saja dan sekedar bersyukur bisa makan esok hari, tahun baru hanyalah 1 dari 365 hari dalam setahun. Lebih banyak kembang api, tapi selain itu tak ada bedanya. Dapat libur ya syukur, nggak dapat libur yang terus kerja. Beberapa orang malah mengutuk tahun baru karena mereka hanya akan dibayar bila bekerja dan hari libur berarti tak dapat bayaran.

Saya pribadi sudah berhenti menganggap tahun baru sebagai momen yang istimewa. Tahun lalu saya malah tidur lebih awal dan bersikap masa bodo dengan penghitungan detik-detik pergantian tahun. Masa-masa di mana saya rela begadang dan ikut meramaikan pergantian tahun dengan kembang api di tangan sudah lama lewat. Mungkin ini satu tanda dari bertambah tua, atau mungkin hidup saya saja yang kurang bermakna.

Well, itu cerita saya, bagaimana denganmu?