Sumber Gambar

Pesantren seharusnya menjadi tempat di mana para anak-anak menuntut ilmu agama untuk menjadi manusia yang taat pada Tuhannya. Di tempat inilah mereka diajarkan mengenai akhlak dan budi pekerti. Namun sayang, terkadang justru para pengajarnya yang tidak mempunyai akhlak.

Seperti kelakuan bejat seorang pemilik pondok pesantren di Kecamatan Tulang Bawang Barat, Lampung. Kejadiannya terjadi pada Sabtu, 31 Desember 2022. Pelaku berinisial AA dengan usia 45 tahun menyetubuhi 3 orang santrinya dengan modus mendapat ‘barokah’ Tuhan.

Kronologinya dimulai pada 23 Desember pukul 00.00 selepas ketiga santri ini selesai menunaikan salat tahajud. Mereka bertiga dipanggil ke rumah pelaku dengan alasan minta dibuatkan teh. Yang mana bisa ia lakukan sendiri, santri itu anak orang bukan babu by the way.


Sumber Gambar

Belum puas dibuatkan teh, Si Bejat itu kemudian menyuruh korban langsung disuruh bahkan dipaksa masuk ke dalam kamarnya. Dan mungkin saking s4ng3nya pelaku langsung menyetubuhi korban dengan dalih supaya mendapatkan barokah Tuhan.

Pertama, pelaku jelas salah karena merudapaksa anak dibawah umur. Kedua dia membawa-bawa ‘barokah Tuhan’ sebagai salah satu alibinya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Hal ini justru membuat jelek nama agama dan teman-teman lainnya yang beragama.

Jarang ada orang menjelekkan agama tapi kenapa banyak orang beragama menjelek-jelekkan agamanya sendiri? Agama mana pun lho ya! TS cukup respect dan sangat setuju dengan ajaran moral yang diajarkan semua agama tapi TS tetap kontra dengan konsep ketuhanan yang kaku dan selalu dipandang mutlak.


Sumber Gambar

Tapi kita tidak akan bahas ke arah situ, kembali ke kasus. Setelah kejadian itu, korban melapor dan menceritakan semuanya ke kedua orang tuanya. Kasus ini kemudian berlanjut dengan laporan kedua orang tua korban ke Polres Tulang Bawang Barat.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan, akhirnya justru si pelaku sendiri yang mengakui perbuatan bejatnya ini. Bahkan setelah pengakuan itu, kembali terungkap fakta baru bahwa ternyata ada 6 orang santri yang ia cabuli. Atas perbuatannya ini, pelaku dijerat pasal berlapis.

Ya, hanya sekedar mengingatkan untuk selalu pilih-pilih dalam memilih guru atau tempat belajar yang menggunakan sistem asrama. Bayangkan bagaimana perasaan orang tua para santri itu yang mengharapkan anaknya keluar sebagai ustazah, ahli agama atau sekedar muslimah berbudi baik tapi yang didapat justru hal menengenaskan semacam ini.


Sumber Gambar

Tanpa menyalahkan agama mana pun, semoga hal bejat seperti ini tidak pernah terulang kembali.

Gimana menurut kalian gan?

Sumber: Link Referensi
Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi