Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
BMKG Bantah Laut Surut Usai Gempa Jayapura Pertanda Tsunami, Ini Penyebabnya

BMKG Bantah Laut Surut Usai Gempa Jayapura Pertanda Tsunami, Ini Penyebabnya
Erwin Prima
Rabu, 4 Januari 2023 09:26 WIB

Salah satu bangunan di Jayapura, Papua, yang terdampak gempa M4,9 pada Senin dini hari 2 Januari 2023. (ANTARA/HO/Dokumen Pribadi)

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa yang terjadi di Jayapura pada tanggal 3 Januari 2023 pukul 19.55 WIB atau 21.55 WIT menimbulkan keresahan warga setempat. Bukan hanya karena memiliki magnitudo terbesar 5,2 sejak rangkaian gempa 2 Januari 2023, tapi karena munculnya fenomena alam lain, yaitu air laut surut.

Warga mengeluh dan meminta penjelasan BMKG mengingat banyak video beredar di kalangan warga bahwa air yang surut diduga berpotensi tsunami. Gempa yang berada di kedalaman 10 kilometer termasuk dalam gempa dangkal.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura, Heri Purnomo, mengatakan air laut yang surut tidak berhubungan dengan gempa besar tersebut. “Kondisi pasang surut air laut di wilayah Kota Jayapura saat ini sedang menuju surut dengan puncak surut air laut pada tanggal 3 Januari 2023 pukul 23.00 WIT dengan ketinggian mencapai 0,2 meter,” ujarnya, 3 Januari 2023. Kondisi ketinggian muka air laut akan menuju puncak pada tanggal 4 Januari 2023 pukul 07.00 WIT dengan ketinggian 1,2 meter.

“Kondisi surut ketinggian permukaan air laut di Kota Jayapura saat ini dipengaruhi kondisi gravitasi yang mengikuti pola pasang surut air laut, sehingga kejadian surutnya air laut saat ini bukan akibat dari gempa bumi,” tambahnya.

Heri meminta warga untuk tidak perlu takut dan selalu waspada untuk mengantisipasi dampak dari gempa bumi yang terjadi dan terus memperhatikan pola pasang surut yang dikeluarkan BMKG.

Banjir Pesisir/Rob
BMKG juga telah merilis adanya banjir pesisir atau rob akibat adanya fenomena bulan purnama pada tanggal 06 Januari 2023. Peristiwa ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di berbagai wilayah.

“Potensi banjir pesisir  ini berbeda waktu baik hari dan jam di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” tulis Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan, pada tanggal 1-15 Januari 2023 berbagai wilayah mengalami rob dengan waktu banjir yang berbeda.
https://tekno.tempo.co/read/1675553/...ni-penyebabnya



Update BMKG: Jayapura 271 Kali Diguncang Gempa Susulan Pascagempa M 4,9
[img]

Foto: Ilustrasi gempa bumi di Jayapura, Papua. Getty Images/iStockphoto/Petrovich9
Jayapura - BMKG mencatat gempa bumi susulan di Kota Jayapura, Papua telah terjadi 271 kali pascagempa M 4,9. Gempa ini dikategorikan dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kota Jayapura.
"Hingga pukul 10.55 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 271 aktivitas gempa bumi susulan," ucap Kepala BMKG Wilayah V Yustus Rumakiek dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (4/1/2023).

Yustus mengatakan, aktivitas gempa itu merupakan gempa bumi susulan dari gempa bumi utama M 4,9 Jayapura yang terjadi Senin (2/1). Di antara gempa susulan itu, salah satu yang cukup terasa kuat yakni gempa berkekuatan M 4,2 yang terjadi pada pukul 10.39 WIT pagi tadi.


Gempa dengan kedalaman 10 kilometer tersebut terletak di titik koordinat 2,46 lintang selatan dan 140,69 bujur timur. Pusat gempa berada di laut pada jarak 15 kilometer timur laut Jayapura.

"Disusul kemudian gempa bumi pada pukul 10.42.59 WIT dengan magnitudo M 3,6. Kedua gempa bumi ini memiliki kedalaman yang sama, yaitu 10 km," tambah Yustus.

Menurutnya, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal berdasarkan lokasi episenter dan mekanisme patahan. Guncangan terjadi akibat adanya aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kota Jayapura.

"Gempa bumi M 4.2 dirasakan oleh masyarakat di daerah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dengan skala intensitas III-IV MMI. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi," jelasnya.

Sementara gempa bumi M 3,6 dirasakan oleh masyarakat di Kota Jayapura II-III MMI. Artinya, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," tutur Yustus.

https://www.detik.com/sulsel/berita/...scagempa-m-49.



semoga tidak terjadi gempa yang parah di Papua
apalagi tsunami...
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
726
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.