Top berita militer di tahun 2022 tentu dibuka dari invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022, dengan dalih tuduhan "Neo Nazi" ke Ukraina, serta terancamnya keberadaan penduduk Ukraina yang berbahasa Rusia; Vladimir Putin melancarkan invasi ke tetangganya tersebut. Meski banyak orang menyebutnya sebagai invasi/perang, tapi Kremlin menyebutnya sebagai "Operasi Militer Khusus", di mana tujuan utamanya adalah denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.

Tapi Agan-Agan di Kaskus pasti sudah tahu bukan itu tujuan asli dari "Operasi Militer Khusus", tujuan utamanya adalah untuk mencegah invasi NATO ke arah timur. Di mana di bawah rezim Zelensky, Ukraina meminta bergabung dengan NATO, hal itu membuat Kremlin marah, karena jika Ukraina gabung NATO; maka pasukan aliansi terbesar itu akan semakin dekat ke wilayah Rusia.

Pada perkembangannya kedua belah pihak telah bertempur selama berbulan-bulan dengan wilayah dan kota utama telah berpindah tangan, sementara penembakan rudal jelajah Rusia telah melumpuhkan banyak infrastruktur energi Ukraina, membuat Ukraina menghadapi musim dingin yang keras dengan pasokan listrik yang terbatas. Pertempuran sengit saat ini masih berlangsung di wilayah Donbass, Ukraina timur.




Tenggelamnya kapal penjelajah RTS Moskva merupakan salah satu "top stories" di tahun 2022, pasalnya kapal ini adalah ujung tombak sekaligus kapal kebanggan Armada Laut Hitam Rusia yang berbasis di Sevastopol. Kapal dikonfirmasi tenggelam oleh Rusia pada 14 April 2022 akibat ledakan di gudang amunisi. Tapi cerita sebenarnya kapal dilaporkan dihantam rudal anti kapal Neptune milik Ukraina yang berbasis di darat.

Kapal ini memainkan peran penting terkait invasi ke Ukraina, pada awal invasi kapal sempat keluyuran di sekitar Pulau Ular, kapal juga berhasil merebut pulau itu untuk dijadikan markas sementara pasukan Rusia di awal invasi. Dugaan awal analisis militer Barat, 6 meriam Close In Weapon System (CIWS) AK-630 enam laras yang terpasang pada RTS Moskva macet sehingga gagal melumpuhkan rudal lawan.

Kapal ini membawa total 480 pelaut, tapi tidak diketahui secara pasti berapa orang yang berhasil dievakuasi. Rusia dalam rilis resminya menyebut satu awak meninggal dan 27 lainnya hilang, serta 396 lainnya dievakuasi. Diduga ini bukan data sebenarnya, diyakini ratusan orang ikut tenggelam bersama kapal yang diawakinya tersebut.




Jika Rusia kehilangan RTS Moksva, maka Ukraina kehilangan An-225 Mriya, salah satu pesawat kargo terbesar yang pernah dibuat Soviet. Setelah Negeri Komunis itu runtuh, Ukraina kebagian warisan pesawat tersebut sekaligus pabrik pesawatnya. Ukraina juga jadi satu-satunya operator pesawat tersebut. Pesawat itu diduga dihancurkan pasukan Rusia pada awal Invasi saat terjadi pertempuran sengit di Bandara Gostomel yang menjadi rumah bagi Mriya. Hancurnya pesawat ini jadi pukulan telak bagi Ukraina serta pecinta kedirgantaraan di seluruh dunia.




Di tahun 2022 invasi ke Ukraina memang jadi topik pembicaraan yang paling banyak diberitakan gan, terutama saat masa awal invasi. Ketika konvoi tank Rusia berhasil merangsek sampai ibu kota Kyiv. Tapi di ibu kota, tentara Ukraina yang mendapat donasi senjata anti tank yang cukup banyak dari Barat berhasil memukul mundur pasukan lapis baja Rusia. Bahkan sebelum sampai ibu kota, banyak tank yang sudah gosong terkena senjata anti tank. Alhasil rencana untuk menangkap Zelensky pun gagal, dan Rusia menarik mundur pasukannya dari Kyiv.

Di palagan konflik Ukraina, Rusia setidaknya telah kehilangan sekitar 1500 tank menurut analis data intelijen independen Oryx. Data itu diambil dari video dan foto yang sudah dikonfirmasi melalui berbagai media sosial, jumlah sebenarnya mungkin lebih banyak. Ukraina juga jadi neraka bagi T-72, pasalnya tank ini dijuluki sebagai "tank terbang" akibat kubah tank yang meledak dan terbang setelah terkena senjata anti tank. Di sisi lain, Ukraina pun juga mengalami nasib serupa, dengan total kehilangan yang dilaporkan sekitar 600 tank lebih hancur dalam pertempuran.




Beralih dari konflik Ukraina-Rusia, salah satu negara di Asia Timur dikabarkan telah bersiap meningkatkan anggaran pertahanannya selama 5 tahun ke depan. Negara yang dimaksud adalah Jepang gan. Terletak di Asia Timur, posisi Jepang sebenarnya kurang menguntungkan. Sebagai contoh, pada Oktober 2022 lalu rudal balistik yang ditembakkan Korea Utara melintasi wilayah udara Jepang dan jatuh di sekitar wilayah perairan mereka.

Jepang juga terlibat konflik dengan Rusia, di mana keduanya saling klaim Pulau Kuril sebagai miliknya. Belum lagi China yang terus memperkuat Angkatan Lautnya, dengan pengerahan kapal induk dan pengawalnya di sekitar Laut Jepang. Pada akhirnya Jepang tak lagi punya pilihan selain membuka segel Dewa Perang. Meningkatnya anggaran pertahanan Jepang selain untuk membeli persenjataan baru, juga dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan senjata di dalam negeri. Sebagai contoh, Jepang kini bergabung dengan Italia dan Inggris untuk mengembangkan jet tempur generasi ke-6.

Sebagai gambaran bagi Agan, tahun 2022 lalu Jepang berada di urutan ke-9 dalam belanja produk pertahanan, dengan anggaran pertahanan Jepang sekitar 1,1% dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar US$ 54,1 miliar; yang jika dirupiahkan sekitar Rp 844 triliun. Sementara kedepannya Jepang akan meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 2% dari PDB, itu senilai US$ 108,2 miliar atau setara dengan Rp 1700 triliun; yang akan menempatkan Jepang di urutan ketiga sebagai negara dengan anggaran belanja pertahanan terbesar di belakang Amerika dan China.




Di tahun 2022, jet tempur yang menjadi sorotan adalah Rafale, setelah kontrak produksi 6 unit pesawat ditandatangani Indonesia; Kolombia dilaporkan juga tertarik untuk meminang jet tempur ini. Dengan total biaya Rp 50 triliun untuk 16 pesawat, Kolombia sedang menegosiasikan kontrak tersebut; yang diharapkan bisa segera ditandatangani tahun ini. Kolombia sudah kehabisan waktu, karena jet tempur Kfir buatan Israel yang mereka gunakan sudah terlalu tua dan semakin sulit dirawat.
Kolombia dikabarkan ingin membeli jet tempur bekas Rafale, karena untuk antrian produksi jet tempur baru masih sangat panjang.

Di tahun 2022, Rafale M versi kapal induk juga telah dipilih India untuk melengkapi kapal induk INS Vikrant. Rafale M berhasil menyingkirkan F/A-18 Super Hornet dari Amerika. Total ada 26 Rafale M yang akan dibeli, di sisi lain dipilihnya Rafale M oleh India semakin menguatkan posisi Rafale di Asia, setelah sebelumnya sukses dijual ke UEA dan Indonesia.




Turki membuat kejutan yang menarik pada akhir tahun 2022 bagi Agan pecinta dunia militer, pada Rabu, 14 Desember 2022, drone bermesin jet bernama Kizilelma berhasil melakukan penerbangan pertamanya. Padahal sebelumnya Baykar Makina selaku pembuat drone memperkirakan penerbangan pertama drone baru bisa dilakukan pada tahun 2023.

Penerbangan drone dilakukan di Pusat Pelatihan dan Tes Penerbangan Akinci di Provinsi Tekirdag. Sebelumnya pada 22 November 2022 di tempat yang sama, Kizilelma mulai melakukan uji taxiing di landasan. Berlanjut pada 3 Desember 2022, masih di tempat yang sama, drone melakukan uji coba terbang yang singkat.

Drone ini punya kemampuan seperti jet tempur berawak, dengan kemampuan membawa muatan seberat 1500 sampai 2000 kg. Kizilelma juga bisa melaksanakan berbagai misi seperti pesawat tempur, mulai dari misi udara ke darat dan udara ke udara. Drone juga punya kemampuan lepas landas di landasan pacu yang pendek serta beroperasi di kapal serbu amfibi TCG Anadolu milik Angkatan Laut Turki. Penerbangan yang sukses ini semakin memantapkan Turki sebagai produsen drone di masa depan.




Pada 27 Juli 2022 lalu melalui Twitter, Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Błaszczak menuliskan jika negaranya akan mengakuisisi total 980 K2 Main Battle Tank, 648 K9 155 mm self propelled howitzer dan 48 pesawat tempur FA-50 dengan perkiraan biaya US$14,5 miliar. Army Recognitionmalaporkan jika Polandia juga berencana meningkatkan jumlah tentaranya, saat ini Polandia punya 150.000 personel militer. Dan mereka berencana akan meningkatkan jumlah tentaranya mencapai 300.000 personel.

Menurut rencana modernisasi angkatan bersenjata Polandia yang dipublikasikan di internet, Polandia berencana untuk mengakuisisi 180 MBT K2 (Tank Tempur Utama) dari tahun 2022 hingga 2025 dan sejumlah 820 tank K2 lainnya dengan pengiriman dimulai pada tahun 2020-2026. Dari sistem artileri, Polandia akan membeli 648 K9 155 mm self propelled howitzer yang diproduksi oleh perusahaan Korea Selatan Hanwha Defense. Untuk Angkatan Udara, Polandia akan menggantikan pesawat tempur Su-22 dan MiG-29 buatan Soviet dengan membeli 12 pesawat tempur ringan KAI FA-50 Block 10 Korea Selatan dan 36 unit KAI FA-50PL. Polandia juga memborong 288 unit peluncur roket Chunmoo yang juga buatan Korea Selatan.

Pada awal Desember 2022 lalu, Polandia telah menerima 10 unit K2 MBT serta 24 unit K9 155 mm self propelled howitzer yang masuk dalam batch pertama pengiriman dari Korea Selatan. Sebagai tetangga Rusia dan Ukraina, Polandia perlu khawatir jika sewaktu-waktu perang meluas ke wilayahnya. Ada teori yang beredar jika Ukraina kalah perang, maka target invasi selanjutnya adalah Polandia. Dan meski hasil perang masih belum pasti, Polandia kini pun mulai mempersiapkan diri.




Pada prototype kelima KF-21 yang diluncurkan, tidak tampak lagi stiker bendera Indonesia tertempel di badan pesawat. Prototype kelima diluncurkan pada 24 November 2022 di fasilitas produksi KAI (Korea Aerospace Industries). Peluncuran prototype KF-21 dengan nomor 005 itu juga dihadiri oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol. Kabarnya Korsel tak akan menyerahkan prototype pesawat kelima ini (merupakan jatah Indonesia) sebelum Indonesia melunasi tunggakan proyek KF-21 gan.

Sebagai pengingat bagi Agan, sesuai kesepakatan antara Korea dan Indonesia, Jakarta akan mendapat prototype KF-21 kelima. Dan rencana kedepannya akan diserahkan ke PT DI untuk dipelajari dan dikembangkan sendiri. Namun, disebutkan bahwa pesawat tersebut baru akan dikirim ke Indonesia setelah negara kepulauan itu membayar sejumlah tunggakan proyek KF-21 yang sudah jatuh tempo selama bertahun-tahun.

Kilas balik pada 1 November 2022, Indonesia telah mulai membayar cicilan proyek KF-21 senilai 9,4 miliar won (sekitar Rp 103,4 miliar) kepada Korea Selatan. Namun, cicilan itu tentu belum cukup untuk membawa pulang KF-21 005. Apalagi Indonesia pernah menunda pembayaran KF-21 selama kurang lebih 3 tahun. Korsel pun kali ini mulai tegas dengan melakukan sindiran halus tanpa memasang bendera Indonesia di pesawat KF-21. Namun, yang disindir justru masih santai-santai saja.

Artikel bulgarianmilitary.commelaporkan jika Polandia berniat gabung proyek KF-21, keinginan itu disampaikan oleh Sebastian Hwawek, Head of Polska Grupa Zbrojeniowa (PGZ SA), organisasi negara terbesar untuk industri pertahanan di Polandia. Ini kali pertama pejabat Polandia menyatakan minat pada proyek KF-21, meski bukan pernyataan resmi dari pejabat pemerintah Polandia, akan tetapi masih ada peluang negara Putih Merah untuk bergabung proyek tersebut di masa depan.




Nasib apes masih menaungi keluarga besar F-35 di tahun 2022 gan, pada hari Selasa (04/01/2022) sekitar pukul 12:51 waktu setempat F-35A Korea Selatan melakukam pendaratan darurat tanpa roda pendarat. Penyebab insiden tersebut diduga karena ada gangguan pada sistem avionik pesawat. Akibat masalah pada sistem avionik tersebut, F-35A terpaksa mendarat tanpa roda, karena roda pendarat tidak dapat diturunkan jelang pendaratan darurat. Akhirnya F-35A mendarat di runway Pangkalan Udara Seosan (151 kilometer selatan kota Seoul) dengan teknik belly landing.

Sebelum F-35A mendarat, Angkatan Udara Korsel telah menyemprotkan busa khusus di landasan memakai mobil pemadam kebakaran, hal itu dilakukan untuk mencegah badan pesawat mengalami kerusakan. Pilot F-35A dikabarkan selamat dan dapat turun dari kokpit tanpa cidera serius. Kejadian ini merupakan pendaratan darurat dengan teknik belly landing yang pertama kali dilaporkan sejak Amerika Serikat mulai mengekspor F-35A kepada sekutunya.

Kecelakaan kedua menimpa sebuah F-35C Lightning II yang menabrak dek kapal induk USS Carl Vinson (CVN-70) pada hari Senin (24/01/2022), kejadian itu terjadi di Laut China Selatan. Waktu itu F-35C Lightning II yang ditugaskan ke Carrier Air Wing 2 sedang melakukan operasi penerbangan rutin di Laut China Selatan saat kecelakaan itu terjadi. Pilot selamat setelah melontarkan diri dengan kursi lontar, tetapi sempat terlihat percikan api saat pesawat mengahantam dek kapal induk, sebelum akhirnya pesawat nyemplung ke laut. Sementara itu tujuh pelaut terluka, dengan tiga orang dikirim ke fasilitas medis di Manila, Filipina. Bangkai pesawat akhirnya berhasil dievakuasi pada 2 Maret 2022.



Giliran F-35A milik USAF juga dilaporkan jatuh di Hill Air Force Base pad hari Rabu (19/10/2022), pesawat ini dikonfirmasi total lostalias tidak bisa diperbaiki lagi. F-35A yang kecelakaan adalah milik 338th Fighter Wing yang bermarkas di Hill Air Force Base. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 18:15 di ujung utara landasan pacu pangkalan udara tersebut. Dalam insiden ini pilot berhasil melontarkan diri.

Kecelakaan terakhir terjadi pada 15 Desember 2022 menimpa F-35B di Naval Air Station Joint Reserve Base Fort Worth, Texas, pada pukul 10:15 waktu setempat. Dalam insiden itu pilot selamat dan berhasil melontarkan diri. Dari video yang beredar menunjukkan, sebuah F-35B sedang melayang dan hendak melakukan pendaratan, sebenarnya F-35B sudah sempat mendarat. Tetapi jet itu kemudian memantul kembali ke udara, dan kemudian hidung pesawat menghantam landasan dengan keras. Roda pendaratan pada hidung pesawat pun terlihat terlepas. Setelah itu pesawat berputar dan keluar dari landasan pacu, tak lama berselang pilot berhasil melontarkan diri. Pesawat ini sejatinya sedang melakukan tes penerbangan terakhir, sebelum dikirim ke pembeli.





Demikian sedikit kilas balik terkait berita militer yang paling banyak dibicarakan sepanjang tahun 2022 versi penulis tentunya, jika ada yang mau menambahkan silakan berkomentar di bawah ya gan. Sampai jumpa dan selamat tahun baru




Referensi Tulisan: bulgarianmilitary.com, Army Recognition, CGTN
Sumber Foto: audah tertera