Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Singkirkan F/A-18 Super Hornet, Angkatan Laut India Akhirnya Pilih Rafale M

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Singkirkan F/A-18 Super Hornet, Angkatan Laut India Akhirnya Pilih Rafale M
Quote:


Meski belum ada kontrak resmi, tetapi India dikabarkan telah memilih Rafale M (Marine) untuk melengkapi kapal induk INS Vikrant. Mengutip artikel hindustantimes.com, seorang pejabat yang tak mau disebutkan namanya menyebutkan jika Rafale M sudah sesuai dengan persyaratan Angkatan Laut India. Di sisi lain pemilihan Rafale juga tak lepas dari pengalaman India yang sudah mengoperasikan Rafale versi darat sebanyak dua skadron (36 unit), yang dioperasikan oleh Angkatan Udara India. Dengan memilih pesawat yang sama, akan memudahkan perawatan dan suku cadang.

Rafale M berhasil menyingkirkan F/A-18 Super Hornet buatan Boeing, di mana sebelumnya masing-masing pesawat sudah menjalani uji coba di India. Rafale M memulai uji coba take off dari ski jump di fasilitas Indian Naval Station (INS) Hansa di negara bagian Goa. Rafale M memulai uji coba perdana pada tanggal 6 Januari sampai 18 Januari 2022. Pesawat lepas landas via landasan ski jump sepanjang 283 m selama fase uji coba 12 hari. Sementara F/A-18 juga menjalani tes di tempat yang sama pada bulan Mei sampai Juni 2022.

Melalui program Multi-Role Carrier-Based Fighter (MRCBF), India ingin mencari 26 unit pesawat berbasis kapal induk untuk menggantikan MiG-29K. Dua kapal induk India memakai metode peluncuran ski jump serta metode pendaratan STOBAR (short takeoff but arrested recover), dan selama fase uji coba baik Rafale dan Super Hornet sukses menjalani uji coba tersebut.

Dan berikut ini adalah beberapa kekurangan Rafale dibandingkan Super Hornet gan:

1. Sayap pesawat tidak bisa dilipat, kemungkinan akan memakan banyak tempat saat diparkir di dek kapal induk.

2. Rafale M versi kursi tandem tidak bisa beroperasi dari kapal induk, hanya bisa beroperasi dari darat (entah mengapa bisa demikian).

3. Produksi Rafale M kurang dari 50 unit, dan hanya Angkatan Laut Prancis yang memakainya. Hargabya juga akan lebih mahal dari Rafale yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Perancis.

Dan berikut ini adalah beberapa kelebihan Rafale gan:

1. Meski sayap Rafale M tidak bisa dilipat, secara keseluruhan dimensi pesawat ini lebih kecil dari Super Hornet. Ini mungkin bisa menipis isu jika Rafale M akan menghabiskan banyak tempat saat di parkir di dek kapal.

2. Rafale M bisa lepas landas dengan payload 5,5 ton. Payload yang bisa dibawa Rafale-M adalah dua tangki bahan bakar eksternal (masing-masin berisi 2.000 liter), dua rudal udara ke udara jarak menengah Mica EM, dua rudal udara ke udara jarak dekat Mica IR dan satu rudal anti kapal AM-39 Exocet di bawah central fuselage.

3. Tenaga, jarak jelajah dan payload senjata, Rafale M sejatinya jauh lebih unggul dari Super Hornet.

4. Dassault Reliance Aerospace Ltd yang merupakan perusahaan patungan dengan perusahaan lokal, Reliance Anil Ambani di Nagpur; ingin meningkatkan produksi komponen Rafale di India. Saat ini beberapa komponen Rafale sudah diproduksi perusahaan mulai dari kanopi sampai tutup mesin.

Quote:


Di sisi lain F/A-18 Super Hornet menampilkan beberapa keunggulan yang tidak dimiliki Rafale seperti sayap yang bisa dilipat, bisa sepenuhnya beroperasi dari kapal induk serta suku cadang yang melimpah karena sudah diproduksi sebanyak 1500 unit selama 4 dekade. Selain itu, Super Hornet telah beroperasi di 11 kapal induk US Navy, sementara Rafale M hanya beroperasi dari kapal induk Charles de Gaulle.

Meski punya banyak kelebihan dibandingkan Rafale M, tetapi secara politik; India dan Prancis sudah menjalin kerja sama yang erat khususnya di bidang pertahanan. India sudah familiar dengan jet tempur Prancis, karena sebelumnya mereka telah memakai Mirage 2000 juga. Selain itu, Prancis juga cepat dan tidak ribet dalam penjualan persenjataan, berbeda dengan AS di mana setiap penjualan senjata harus menunggu persetujuan Kongres.

Di sisi lain artikel hindustantimes.com, Rafale M kabarnya akan dijadikan stop gap sebelum India memproduksi peswat twin engine berbasis kapal induk sendiri. Saat ini melalui program twin-engine deck-based fighter (TEDBF), Angkatan Laut India bekerja sama dengan Defence Research Development Organisation (DRDO) dan Aeronautical Development Agency; sedang mendesain jet tempur versi kapal induk. Rencananya pada 2026 prototype pesawat akan diterbangkan dan 2032 pesawat siap diproduksi.

Sementara itu, tahun 2022 kembali menjadi tahun yang manis bagi Prancis, selain memenangkan kontrak di India, Negeri Napoleon juga sedang nego penjualan 16 Rafale ke Kolombia.


--------------




Referensi Tulisan: hindustantimes.com
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 30-12-2022 16:00
gabener.edan
jlamp
geopoliticsgeek
geopoliticsgeek dan 15 lainnya memberi reputasi
16
5.6K
39
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.