CT Scan

CT scan atau Computed Tomography adalah metode pemeriksaan medis yang menggunakan sinar-X dan teknologi komputer untuk membuat gambar dalam tiga dimensi dari bagian dalam tubuh. CT scan dapat digunakan untuk mengdiagnosis berbagai kondisi medis, seperti kanker, penyakit jantung, dan cedera otak.

Proses CT scan cukup sederhana. Pasien akan duduk atau terbaring di sebuah mesin yang terdiri dari sebuah tabung dan sebuah panel detector. Mesin akan mengelilingi tubuh pasien saat tabung mengeluarkan sinar-X yang akan ditangkap oleh panel detector.

Gambar yang dihasilkan dari CT scan akan dikirim ke komputer yang akan mengolahnya menjadi gambar 3D yang dapat dilihat oleh dokter. Dokter dapat menggunakan gambar ini untuk mengidentifikasi masalah medis yang mungkin terjadi di dalam tubuh pasien.

Meskipun CT scan dapat memberikan informasi yang sangat berguna, ada beberapa risiko yang terkait dengan pemeriksaan ini. CT scan menggunakan radiasi, sehingga dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan reaksi alergi. Namun, risiko ini sangat kecil dan biasanya hanya terjadi pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap sinar-X.

CT scan sangat berguna dalam mengdiagnosis dan mengobati berbagai kondisi medis. Namun, sebelum melakukan CT scan, pastikan untuk membicarakan dengan dokter tentang risiko yang mungkin terjadi dan apakah pemeriksaan ini merupakan pilihan terbaik untuk kondisi medis yang sedang Anda hadapi.

MRI

MRI atau Magnetic Resonance Imaging adalah metode pemeriksaan medis yang menggunakan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar dalam tiga dimensi dari bagian dalam tubuh. MRI digunakan untuk mengdiagnosis berbagai kondisi medis, seperti cedera otak, kanker, dan penyakit jantung.

Proses MRI cukup sederhana. Pasien akan duduk atau terbaring di sebuah mesin yang terdiri dari sebuah tabung yang berisi magnet yang kuat. Saat mesin bekerja, magnet akan mengelilingi tubuh pasien dan mengeluarkan gelombang radio yang akan ditangkap oleh mesin.

Gambar yang dihasilkan dari MRI akan dikirim ke komputer yang akan mengolahnya menjadi gambar 3D yang dapat dilihat oleh dokter. Dokter dapat menggunakan gambar ini untuk mengidentifikasi masalah medis yang mungkin terjadi di dalam tubuh pasien.

Meskipun MRI sangat berguna dalam mengdiagnosis dan mengobati berbagai kondisi medis, ada beberapa risiko yang terkait dengan pemeriksaan ini. Beberapa pasien mungkin merasa terkejut atau cemas saat berada di dalam tabung MRI yang sempit, dan beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman dengan bunyi yang dihasilkan oleh mesin. Namun, risiko ini sangat kecil dan biasanya dapat diatasi dengan mudah.

MRI sangat berguna dalam mengdiagnosis dan mengobati berbagai kondisi medis. Namun, sebelum melakukan MRI, pastikan untuk membicarakan dengan dokter tentang risiko yang mungkin terjadi dan apakah pemeriksaan ini merupakan pilihan terbaik untuk kondisi medis yang sedang Anda hadapi.

Poin-poin perbedaan antara CT Scan dan MRI

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara CT scan dan MRI:

1. Teknologi yang digunakan: 
CT scan menggunakan sinar-X dan teknologi komputer, sementara MRI menggunakan magnet dan gelombang radio.

2. Waktu pemeriksaan
CT scan biasanya lebih cepat daripada MRI, dengan waktu pemeriksaan berkisar antara 5-30 menit, sementara MRI bisa memakan waktu hingga 1-2 jam.

3. Efek samping
CT scan menggunakan radiasi, sehingga dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan reaksi alergi. Namun, risiko ini sangat kecil. MRI tidak menggunakan radiasi, sehingga tidak ada risiko efek samping terkait radiasi.

4. Keterbatasan
CT scan tidak dapat mengukur perubahan yang terjadi pada jaringan tubuh secara dinamis, sementara MRI dapat mengukur perubahan yang terjadi pada jaringan tubuh secara dinamis. Selain itu, CT scan tidak dapat digunakan pada pasien yang memiliki implan logam di dalam tubuh, sementara MRI dapat digunakan pada pasien dengan implan logam.

5. Harga
CT scan biasanya lebih murah daripada MRI.

6. Hasil pemeriksaan

Hasil pemeriksaan CT scan biasanya lebih jelas daripada MRI dalam menampilkan struktur osifikasi (tulang), sedangkan MRI lebih baik dalam menampilkan struktur jaringan lunak (otot, jaringan ikat, dll).

Referensi tulisan: The Healthy