Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
China Khawatir dengan Anggaran Pertahanan Terbaru Jepang
China Khawatir dengan Anggaran Pertahanan Terbaru Jepang

Rancangan anggaran pertahanan Tokyo meningkat ke level tertinggi dalam sejarah

REPUBLIKA.CO.ID., ISTANBUL -- China pada Selasa (27/12/2022) mengatakan kenaikan anggaran pertahanan Jepang menimbulkan kekhawatiran, dan menimbulkan keraguan Beijing atas niat damai Tokyo. 

“Anggaran pertahanan Jepang yang meningkat menyebabkan kekhawatiran, membangkitkan kecurigaan negara-negara tetangga Asia dan masyarakat internasional bahwa Jepang menyimpang dari jalur prinsip pertahanan diri dan jalur perdamaian,” kata Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, pada konferensi pers di Beijing.
Kekhawatiran Beijing muncul setelah Jepang pada Jumat lalu memutuskan untuk meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan negara, meningkatkan anggaran tahunan ke level tertinggi dalam sejarah.
Rancangan anggaran untuk tahun 2023 yang disetujui oleh pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Fumio Kishida mencapai total anggaran pertahanan Jepang mencapai rekor 114,38 triliun yen (USD865 miliar). 


Peningkatan tersebut terjadi di tengah fokus Jepang untuk memperkuat kemampuan pertahanannya.
Tokyo, yang merupakan bagian dari Quad pimpinan AS yang mencakup Australia dan India, akan membelanjakan 6,8 triliun yen (51,7 miliar dolar AS) untuk pengeluaran pertahanan, peningkatan tahunan itu sebesar 26,3 persen.
Quad adalah aliansi keamanan yang bertujuan menahan pengaruh ekonomi dan keamanan China yang meluas di kawasan Asia-Pasifik yang lebih luas.
Ini akan mencakup biaya yang terkait dengan penataan kembali pasukan Amerika yang ditempatkan di Jepang.
Ada sekitar 50.000 tentara Amerika yang dikerahkan di Jepang di bawah pakta keamanan bilateral dengan AS.
Sementara itu, Tokyo pada Selasa mengatakan akan meminta wisatawan yang datang dari China untuk menunjukkan tes Covid-19 negatif yang diambil dalam waktu tujuh hari terakhir sebelum kedatangan mereka di Jepang.
Kishida mengatakan kepada wartawan, "Mereka yang mendapatkan hasil tes positif terkena virus pada prinsipnya akan dikarantina selama tujuh hari." 


sumber
kajianinternal
kajianinternal memberi reputasi
1
454
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.