Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kleponisAvatar border
TS
kleponis
KONSPIRASI SIFILIS TUSKEGEE
Anti repost gan

Halo agan sista yang tamvan dan cantik
Dah lama nih ane pensi sekarang waktunya ane comeback. Siapa nih yang nungguin ane comeback? Hehe emoticon-Cendol Gan

oke deh, gausah panjang lebar lagi langsung masuk materi aja

Sebelumnya, agan-sista disini pasti dah gak asing kan dengan gerakan "Black Lives Matters" di Amerika sana?
Gerakan ini merupakan bentuk protes dari warga kulit hitam yang sering mendapatkan diskriminasi dan juga sikap semena-mena dari warga kulit putih.

Nah, berikut merupakan salah satu bukti kebiadapan warga kulit putih terhadap warga kulit hitam

Pada tahun 1932 dicetuskan eksperimen Tuskegee oleh The Public Health Service (PHS) yang bekerja sama dengan Salah Satu Universitas tinggi di Alabama, Amerika Serikat. Dalam studi tersebut, terdapat 600 petani keturunan kulit hitam dari golongan ekonomi rendah yang berasal dari Macon County, Alabama. Sekitar 399 di antaranya menderita sifilis ( penyakit mematikan yang dapat menyebabkan kebutaan, tuli, penyakit jiwa, penyakit jantung, kerusakan tulang, kerusakan sistem saraf pusat, hingga kematian) dan 201 pria lainnya yang tak menderita penyakit ini dijadikan kontrol. Sebagai insentif bagi mereka yang rela berpartisipasi dalam penelitian ini, dijanjikan mendapatkan perawatan medis gratis.

Hal ini terdengar sangat menggiurkan , Sebab di Amrik sana (hingga kinipun) nggak ada layanan kesehatan murah (bahkan gratis) seperti BPJS dan JKN-KIS.


Nah, apakah mereka benar-benar mendapatkan program layanan kesehatan "gratis" ini?

Tentu saja tidak


Para korban yang diiming-imingi perawatan kesehatan itu sesungguhnya tengah ditipu oleh PHS. Mereka sebenarnya tak pernah berusaha mengobati penyakit sifilis mereka. Obat-obatan yang mereka berikan pun hanya plasebo (obat palsu) yang disamarkan, serta proses “pengobatan” yang mereka lalui hanyalah prosedur diagnostik semata (tapi tentu, karena mereka bukan dokter atau petugas kesehatan, mereka sama sekali tidak paham). Tujuan percobaan tersebut, bagi pemerintah Amerika, bukanlah untuk mengobati mereka, melainkan untuk melihat seperti apa gejala dan dampak siflis berkepanjangan pada tubuh manusia. 

Celakanya, prosedur yang sama sekali tidak manusiawi ini berlangsung hingga 40 tahun. Dengan kata lain, selama 40 tahun, para pasien tersebut dibiarkan hidup menderita karena penyakit mereka. Bahkan, pihak pemerintah tak ingin mereka sembuh, sebab akan menghalangi tujuan awal penelitian mereka.

Padahal kala itu, dunia kedokteran Barat sudahlah sedemikian canggih. Para dokter yang bekerja untuk riset medis tersebut tahu benar bahwa sifilis sesungguhnya dapat diobati dengan mudah menggunakan antibiotik.

Para pasien yang menjadi subjek penelitian juga kebanyakan tak tahu bahwa mereka menderita sifilis karena rendahnya pendidikan mereka. Sebaliknya, para korban ini diberitahu bahwa mereka sedang dirawat karena anemia dan menderita penyakit “darah kotor”.

Yang lebih parah lagi, sifilis merupakan penyakit seksual menular sehingga para korban tak tahu bahwa penyakit mereka bisa menulari istri mereka. Bahkan, jika tak ditangani, penyakit tersebut dapat menular ke janin yang dikandung ibu yang mengidap sifilis dan menyebabkan bayi lahir cacat dan mengalami deformasi ( kondisi tubuh berkembang tidak normal contohnya kaki bengkok) .

Yang lebih membuat geram lagi, eksperimen ini sesungguhnya hampir saja terbongkar pada 1940-an. Selama Perang Dunia II, 256 dari subjek penelitian yang terinfeksi diwajibkan mendaftar untuk wajib militer. Pihak militer AS kemudian akibatnya menolak mereka karena didiagnosis menderita sifilis dan merekapun diperintahkan untuk mendapatkan pengobatan. Akan tetapi para peneliti PHS menghalang-halangi agar orang-orang itu untuk diobati, tentu demi melancarkan eksperimen mereka.

Penelitian Tuskegee barulah dihentikan pada 1972, namun bukan karena pemerintah yang didominasi kulit putih tiba-tiba memiliki hati nurani, namun karena terjadi kebocoran hingga pers mencium skandal tersebut. Namun terkuaknya aib memalukan ini bisa dibilang terlambat, sebab eksperimen ini sudah menyebabkan kematian 128 pesertanya, tentu saja karena penyakit sifilis mereka tidak ditangani. Tak hanya itu, sekitar 40 istri dari para subjek penelitian juga tertular penyakit tersebut (padahal penyakit ini mudah dihindari dengan cara penggunaan kondom, yang lagi-lagi tidak diinformasikan pada mereka) dan menyebabkan 19 anak mereka lahir dengan sifilis.
emoticon-Mewek


Salah satu korban dalam studi Sifilis



SUMBER

kejam banget ya gan. emoticon-Turut Berduka
Semoga saja di jaman modern ini sudah tidak ada hal serupa ini

Oke gan, cukup sekian kisah yang dapat ane bagi
Apabila agan dan sista merasa trit ini bermanfaat bisa siram ane dengan cendol
Sebarin juga ke temen agan dan sista
Subscribe dan like emoticon-Hammer2

Bye - Bye emoticon-Cipok
Diubah oleh kleponis 27-12-2022 15:33
kleponit
gantss
azhuramasda
azhuramasda dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.5K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.