Selain suka iseng melakukan uji tembak rudal balistik ke arah tetangganya, Kim Jong Un kini agaknya punya keisengan baru, yakni meluncurkan drone intai ke tetangga selatannya. Total ada 5 drone yang diluncurkan pada hari Senin (26/12/2022), dan menanggapi hal tersrbut Korea Selatan menerbangkan beberapa pesawat ringan KA-1 untuk mencegat drone milik Korut itu. Nahas, belum lama setelah lepas landas, salah satu pesawat justru jatuh.

Mengutip artikel Yonhap News Agencypesawat itu jatuh di Hoengseong County, timur laut Korea Selatan. Dua pilot selamat setelah melontarkan diri dengan kursi pelontar. Pilot kini sedang dirawat di rumah sakit terdekat. Sebagai tambahan informasi, Korut meluncurkan drone intai pada pukul 10.30; kawanan tamu tak diundang itu berhasil menerobos wilayah Korsel dan melewati Garis Demarkasi Militer kedua negara.

Drone Korut kemudian terbang melintasi wilayah Gimpo, Pulau Ganghwa, dan Paju. Salah satu dari lima drone tersebut bahkan bisa menembus sampai bagian utara wilayah ibu kota Korea Selatan. Selain mengerahkan pesawat KA-1, Korsel juga mengirim helikopter tempur. Helikopter itu dilaporkan menembakkan 100 peluru. Namun, tidak diketahui apakah tembakan tersebut berhasil menjatuhkan drone atau tidak. Sebagai informasi, drone Korut terakhir diluncurkan ke wilayah Korsel pada 2017.

Sebelum teror drone intai, pada Jumat (23/12/2022) Korut menembakkan dua rudal balistik jarak pendek (SRBM), sebagai tanggapan terhadap latihan militer bersama yang dilakukan oleh Korsel dan AS. Pada 20 Desember 2022, AS mengirim pembom B-52 dan jet tempur F-22 Raptor ke Korsel untuk unjuk kekuatan serta latihan bersama Korsel. Pihak tuan rumah dalam latihan itu mengirim F-15 dan F-35. Latihan bersama itu dilakuakan di perairan barat daya pulau Jeju.



Dan sekilas kita akan membahas pesawat KA-1 yang jatuh saat hendak mencegat drone Korut, total Korsel memiliki 20 unit pesawat bermesin turboprop ini. Selain Korea Selatan, KA-1 digunakan Angkatan Udara Peru yang membeli 20 unit KA-1 dengan nilai US$200 juta, terdiri dari 10 pesawat latih KT-1 dan 10 varian serang ringan KA-1.

Pesawat serang ringan ini dikembangkan oleh KAI (Korea Aerospace Industries) dan Korean Agency for Defense Development (ADD) pada tahun 2001 sampai 2003 di bawah program KTX. KA-1 dikembangkan dari pesawat latih KT-1B Wong Bee, yang digunakan sebagai pesawat latih untuk calon pilot TNI AU dan juga dipakai oleh tim aerobatik The Jupiters TNI AU.



Dari segi dimensi, pesawat KA-1 punya panjang 10,3 meter; lebar 10,3 meter dan tinggi 3,7 meter. Bobot lepas lands maksimumnya 2,54 ton serta kapasitas payload 630 kg. Untuk mesin memakai Pratt & Whitney PT6A-62 yang menggerakkan baling-baling aluminium berbilah empat dengan tenaga 950 hp.

KA-1 memiliki kecepatan maksimum 648 km per jam, jangkauan 1.600 km serta ketinggian terbang maksimum 11.580 meter. KA-1 juga bisa dilengkapi dua tangki bahan bakar eksternal 190 liter untuk menambah jangkauan terbang. Pesawat dilengkapi lima cantelan senjata, ada dua di bawah setiap sayap dan satu di bawah badan pesawat. Cantelan ini bisa dipasangi dengan peluncur roket tujuh tabung LAU-131 dan senapam mesin berat HMP 12,7 mm.





Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera