Stigma adalah sebuah tanda atau label yang ditujukan pada seseorang atau kelompok orang yang dianggap tidak sesuai dengan norma atau standar yang berlaku di masyarakat. Stigma dapat terjadi pada berbagai bidang, seperti stigma terhadap orang dengan penyakit mental, stigma terhadap orang yang berbeda agama, atau stigma terhadap orang yang berbeda ras atau etnis. Stigma dapat menyebabkan orang yang terkena stigma merasa terisolasi dan dikucilkan dari masyarakat, dan dapat mempengaruhi bagaimana orang lain memandang dan bersikap terhadap mereka.

Stigma termasuk penyakit mental

Stigma termasuk salah satu penyakit mental yang sering terjadi. Penyakit mental merupakan kondisi medis yang serius yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang berfikir, merasa, dan bertindak. Namun, meskipun penyakit mental merupakan kondisi medis yang serius, stigma terhadap penyakit mental masih sering terjadi di masyarakat. 

Stigma terhadap penyakit mental dapat menyebabkan orang yang menderita penyakit mental merasa terisolasi dan tidak terbuka untuk meminta bantuan atau mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Stigma juga dapat menghambat perawatan yang efektif bagi orang yang menderita penyakit mental, dan dapat memperburuk kondisi mereka. 

Untuk mengurangi stigma terhadap penyakit mental, penting untuk memperluas pengetahuan masyarakat tentang penyakit mental dan menghapus prasangka yang salah tentang orang yang menderita penyakit mental.

Tanda adanya stigma

Beberapa tanda yang dapat menunjukkan adanya stigma terhadap seseorang atau kelompok orang adalah:

1. Diskriminasi
Orang yang terkena stigma seringkali mengalami diskriminasi di berbagai bidang, seperti pekerjaan, pendidikan, atau layanan kesehatan.

2. Prasangka salah
Orang yang terkena stigma seringkali dianggap tidak normal atau tidak layak oleh orang lain karena stigma yang ditujukan padanya.

3. Isolasi sosial
Orang yang terkena stigma sering merasa terisolasi dan tidak nyaman untuk berinteraksi dengan orang lain, karena takut dijudge atau dikucilkan.

4. Ketidakadilan
Orang yang terkena stigma seringkali tidak mendapat hak yang sama dengan orang lain, seperti hak untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak atau hak untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

5. Penolakan
Orang yang terkena stigma seringkali mengalami penolakan dari orang lain, termasuk keluarga, teman, atau masyarakat.

6. Teksistensi
Orang yang terkena stigma seringkali menjadi korban teksistensi, baik secara verbal maupun fisik.

7. Pengurangan hak
Orang yang terkena stigma seringkali kehilangan hak-hak yang seharusnya diakui oleh masyarakat, seperti hak untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak atau hak untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Dampak stigma

Dampak stigma terhadap seseorang atau kelompok orang dapat sangat merugikan. Beberapa dampak stigma yang dapat terjadi adalah:

1. Gangguan kesehatan mental
Stigma dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, seperti menyebabkan depresi, kecemasan, atau perasaan tidak berharga.

2. Gangguan kesehatan fisik
Stigma dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang, seperti menyebabkan orang yang terkena stigma merasa tidak nyaman untuk mencari perawatan kesehatan yang mereka butuhkan.

3. Isolasi sosial
Orang yang terkena stigma seringkali merasa terisolasi dari masyarakat dan tidak nyaman untuk berinteraksi dengan orang lain.

4. Penurunan kualitas hidup
Stigma dapat menurunkan kualitas hidup seseorang, seperti menyebabkan orang yang terkena stigma merasa tidak bahagia atau tidak memiliki tujuan dalam hidup.

5. Penurunan prestasi
Stigma dapat menurunkan prestasi seseorang, seperti menyebabkan orang yang terkena stigma merasa tidak percaya diri atau tidak mampu mencapai tujuannya.

6. Penurunan income
Stigma dapat menurunkan pendapatan seseorang, seperti menyebabkan orang yang terkena stigma merasa tidak layak untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

7. Penurunan status sosial
Stigma dapat menurunkan status sosial seseorang, seperti menyebabkan orang yang terkena stigma merasa tidak diakui atau tidak dihargai oleh masyarakat.

Cara mengatasi setelah terjadi stigma

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi stigma yang telah terjadi adalah:

1. Cari bantuan profesional
Jika Anda merasa tertekan atau tidak mampu mengatasi stigma yang telah terjadi, carilah bantuan profesional seperti psikolog atau terapis yang dapat membantu Anda mengatasi perasaan negatif yang Anda alami.

2. Cari dukungan dari keluarga dan teman
Dukungan dari orang-orang terdekat dapat sangat membantu Anda mengatasi stigma yang telah terjadi. Carilah dukungan dari keluarga dan teman yang dapat menerima Anda apa adanya dan membantu Anda merasa lebih baik.

3. Cari informasi dan pengetahuan
Informasi dan pengetahuan yang tepat dapat membantu Anda mengatasi stigma yang telah terjadi. Carilah informasi dan pengetahuan tentang topik yang menjadi stigma Anda, seperti informasi tentang penyakit mental atau informasi tentang kelompok etnis yang Anda anggap.

4. Cari kelompok yang sama
Menemukan kelompok orang yang mengalami stigma yang sama dapat membantu Anda merasa tidak sendirian dan memperoleh dukungan dari orang-orang yang mengalami pengalaman yang sama.

5. Hargai diri sendiri
Jangan biarkan stigma yang telah terjadi mengurangi harga diri Anda. Hargailah diri Anda dan jangan merasa rendah diri karena stigma yang telah terjadi.

6. Berjuang melawan stigma

Jangan takut untuk berjuang melawan stigma yang telah terjadi. Carilah cara untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap stigma yang Anda alami, seperti dengan memberikan informasi yang tepat atau menunjukkan bahwa Anda adalah seseorang yang layak dihargai.

Referensi tulisan: verywellmind.com