Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

muqfaAvatar border
TS
muqfa
Latter Factor, Bukan Varian Rasa Kopi Lho, Waspadai Segera


Ilustrasi. Sumber: Di sini



Arti istilah ‘latte factor’?


Istilah ini diperkenalkan oleh penulis David Bach dalam bukunya yang berjudul "The Automatic Millionaire". 
Latte factor merujuk pada kebiasaan mengeluarkan uang untuk barang atau jasa kecil yang kita nikmati setiap hari, seperti kopi latte di kedai kopi, atau makanan kecil di toko kelontong. 

Menurut Bach, kebiasaan ini bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah uang yang kita miliki di masa depan jika kita terus menerus mengeluarkan uang untuk barang atau jasa yang tidak terlalu penting bagi kita. Ia menyarankan untuk memperhitungkan latte factor dalam perencanaan keuangan kita agar kita dapat menyimpan uang lebih banyak di masa depan.

Prioritaskan kebutuhan bukan gengsi

Latte factor merujuk pada kebiasaan mengeluarkan uang untuk barang atau jasa kecil yang kita nikmati setiap hari, tetapi seringkali dianggap tidak penting. Namun, jika dilihat dari sisi lain, pengeluaran-pengeluaran kecil ini bisa menjadi jumlah yang mengejutkan jika dihitung secara kumulatif dalam jangka waktu yang cukup panjang. 

Oleh karena itu, menurut David Bach, latte factor bisa menjadi faktor penting dalam perencanaan keuangan kita, dan kita perlu memperhitungkannya agar dapat menyimpan uang lebih banyak di masa depan.

Berartinya uang yang terpakai tiap hari

Misalnya saja mengkonsumi kopi seharga Rp.35.000 per cangkir, relatif mahal untuk secangkir kopi, dan tidak merasa terbebani, bahkan menjadikan hal tersebut sebagai sebuah rutinitas. Bukan hanya soal rasa, tapi juga mengejar gengsi.

Mengonsumsi kopi dengan harga yang relatif mahal seperti itu bukan merupakan keputusan yang buruk dari segi keuangan. Namun, jika ini merupakan kebiasaan yang dilakukan secara rutin, maka bisa saja menjadi sebuah pengeluaran yang tidak perlu bagi seseorang dan dapat mempengaruhi jumlah uang yang tersimpan di masa depan. 

Dalam konteks ini, latte factor dapat menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan. Latte factor merujuk pada kebiasaan mengeluarkan uang untuk barang atau jasa kecil yang sering kali dianggap tidak penting, tetapi jika dilihat secara kumulatif dalam jangka waktu yang cukup panjang, dapat menjadi jumlah yang mengejutkan. 

Oleh karena itu, sebaiknya memperhitungkan latte factor dalam perencanaan keuangan agar dapat menyimpan uang lebih banyak di masa depan.

Langkah kecil yang membawa perubahan

Latte factor dapat membantu kita menyadari bahwa kebiasaan mengeluarkan uang untuk barang atau jasa kecil yang kita nikmati setiap hari dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah uang yang tersimpan di masa depan. Dengan memperhitungkan latte factor dalam perencanaan keuangan, kita dapat menyadari bahwa kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari dapat membuat perbedaan besar dalam jumlah uang yang tersimpan di masa depan. 

Oleh karena itu, latte factor memang merupakan pepatah yang tepat untuk menggambarkan bahwa langkah-langkah kecil dapat membuat perbedaan besar dari waktu ke waktu.

Referensi tulisan: Retire Happy
koi7
popoboy
iblast867583
iblast867583 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
9.1K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lifestyle
LifestyleKASKUS Official
10.5KThread11.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.