Hi sobat lounge,

Uang memang adalah segalanya di dunia ini, mau apapun itu dari kebutuhan makan, shoping, hingga beli tanah untuk kematian semuanya memerlukan yang namanya uang.

Nah, bagaimana kalau keadaan terdesak pas kita butuh uang apa yang harus dilakukan?

Disini Bank memang memberikan solusi untuk meminjamkan uangnya, namun persyaratannya bikin ribet dan banyak orang juga males dengan hal-hal yang persyaratannya ribet tadi, sedangkan mereka butuh uang cepat.

Lantas ada solusi yang diberikan lainnya yaitu pinjaman online dengan bunga cukup tinggi, dimana akhirnya orang yang butuh uang tadi berlomba-lomba untuk pinjol. Lalu, setelah mereka berhutang malah gak bayar. Kalau ditagih galakkan yang ditagih, bisa-bisa parang yang keluar.

Nah menurut data kredit macet pinjol mencapai 1,49 Trilliun, wah gede banget yah! Nah, inilah kenapa persyaratan Bank agak ribet, karena meminimalisir kegagalan bayar hutang.



Lantas, kalau ada dana macet di pinjol ya rasain sendiri deh. Salah sendiri melonggarkan syarat dari peminjaman. Nah, lantas kenapa dengan adanya hal itu pinjol tetap menjamur di Indonesia? Yuk kita bahas gan.

Kenapa Orang Memilih Pinjol

Salah satu alasannya ya karena simple, persyaratannya ga ribet cukup ktp dan kk sudah beres. Kalau ke Bank tentu lebih banyak persyaratannya, hingga ada survey tempat dan sebagainya.



Dengan adanya orang yang butuh dana namun persyaratan pinjam di Bank yang ditolak, maka peluang pinjam di pinjol merupakan harapan yang tak bisa dihindarkan. Tapi, bunganya gede banget akhirnya banyak nasabah gagal bayar. Yah, itu salahmu sendiri njol...ya kan njol.

Bisa Gak Sih Pinjol Gak Usah Dibayar?

Kebanyakan pinjol itu lewat hp, persyaratannya juga di upload lewat hp. Jadi, antara nasabah dan pemberi pinjaman tak bertemu secara langsung. Nah, kalau gak bayar aman gak sih?

Jelas gak aman, walau tidak tatap muka kan data diri, alamat, foto sudah masuk menjadi base data tentu kamu nanti akan ditagih. Bahkan data kamu akan dilaporkan ke ojk, hingga menjadi black list. Tentunya penghutang akan tidak bisa meminta bantuan pada lembaga keuangan lagi.



Belum lagi diteror sama debt collector, duh hidup jadi gak tenang. Nah, kebanyakan akhir dari teror pinjol adalah sang penghutangpun bunuh diri karena gak kuat mental.

Ada gak pengalaman gansis disini yang kena teror debt collector? Apakah nagihnya secara manis dan full senyum?

Lantas Kalau Pinjol Merugikan, Kenapa Tidak Dilarang?

Disini tentu timbul pertanyaan kenapa pemerintah tidak melarang saja itu pinjol, karena banyak nasabah yang gagal bayar dan akhirnya jadi merugikan kedua belah pihak. Kan sudah ada bank dan koperasi, untuk hal-hal seperti ini.

Disini pemerintah tak bisa melarang, karena pinjol itu bagian dari Fintech, atau Finansial Technology. Jadi itu semua berkat kemajuan dari zaman dengan teknologi terbarukan, kecuali pinjolnya ilegal tidak resmi baru hal itu bisa dilarang oleh pemerintah.



Kalau yang resmi dan terdaftar OJK, pemerintah tak bisa melarangnya. Fintech sendiri banyak ragamnya tak hanya pinjol saja, seperti gopay, dana, shopepay, dan banyak lainnya intinya layanan jasa keuangan, yang memudahkan banyak orang untuk melakukan pembayaran, terima uang dan hal-hal yang berkaitan dengan uang digital.

Dimasa depan Fintech ini akan semakin berkembang, kemungkinan besar belanja di warung cuma tinggal scan barcode pun beres gak ribet bawa uang tunai untuk kemana-mana.

Jadi, kalau mau pinjol usahakan jangan sampai gagal bayar dan tahu kemampuan kita untuk bayar hutang. Lebih baik lagi jangan berhutang, sebab akan membuat dirimu susah sendiri.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3
Pic : google