Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cepmekAvatar border
TS
cepmek
Nama Kontak 'Tuhan Yesus' di WhatsApp Duren Tiga Buat Pihak Brigadir J Tersinggung
JAKARTA - Adanya nama kontak "Tuhan Yesus" dalam grup WhtasApp Duren Tiga yang dibuat setelah pembunuhan Brigadir J membuat kuasa hukum keluarga Yosua, Martin Lukas Simanjuntak tersinggung.

Martin Lukas Simanjuntak pun mempertanyakan siapa orang di balik nama kontak 'Tuhan Yesus' di grup WhatsApp Duren TIga tersebut.

Menurut Martin, nama kontak 'Tuhan Yesus" itu menyalahi ajarannya.

"Saya tersinggung juga melihat apa yang ada di depan persidangan. Saya tidak tahu HP itu tampilan dari anggota yang mana, karena ada kontak yang bernama 'Tuhan Yesus,'

"Ini dalam ajaran kami, di dalam 10 perintah Tuhan tidak boleh menyebutkan nama Tuhan dengan sembarangan. Ini siapa orang kok berani sekali menggunakan nama Tuhan sebagai nama nick name," kata Martin dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam, TVOne, Senin (19/12/2022).

Lalu siapa sebenarnya pemilik nama kontak itu?

Menurut Martin yang bisa menjawab itu adalah ahli karena dia bisa membuka kontak itu dari nomor telponnya sehingga bisa dicek terdaftar siapa atau nama default-nya nama siapa.

Terlepas dari salah satu nama kontak yang membuatnya tersinggung, Martin juga menyoroti adanya grup WhatsApp Duren TIga yang dibuat empat hari setelah pembunuhan Brigadir J.

Menurut Martin itu memang tidak ada hubungannya dengan perencanaan pembunuhan, namun ada hubungannya dengan Obstruction of Justice atau perintangan penyidikan.

"Ini ada hubungannya dengan Obstruction of Justice karena diduga keras ada bangunan komunikasi yang diinisiasi Ricky, karena tadi disampaikan yang membuat grup Ricky,"katanya.

Menurut Martin, dari sini dia melihat jaksa menghadirkan ahli ini ingin menjelaskan bahwa Ricky ada peran yang aktif, bukan hanya pasif. Bahkan sampai buat grup dan akhirnya chat-nya dihapus.

"Saya yakin bahwa chat itu bisa direstore oleh Meta. Apakah ada keseriusan untuk merestore chat itu atau bukti tertulis dari sistem elektronik tersebut itu. Karena sampai saat ini kami belum melihat pihak dari Meta yang dihadirkan untuk menjelaskan teks-teks apa yang hilang, dan apa isinya," tukasnya.

Sebelumnya, Ahli Digital Forensik Adi Setya saat menjadi saksi ahli dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J menjelaskan bahwa grup WhatsApp yang dibuat Ricky Rizal itu diberi nama Duren Tiga.

"Tadi ahli jelaskan ada grup WhatsApp Duren Tiga. Siapa saja yang ada di dalam grup WhatsApp itu?," kata kuasa hukum RR di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).

Adi menerangkan ada lebih 7 anggota grup tersebut.

Ia menyebut, ada kontak para ajudan mantan kadiv propam itu hingga satpam rumah.

Seperti Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky, Daden Miftahul Haq dan satpam rumah Sambo Damianus.

"Anggota grup WhatsApp bernama Duren Tiga yang pertama kontak WhatsApp atas nama Richard, yang kedua kontak WhatsApp atas nama Ricky Wibowo, yang ketiga kontak WhatsApp atas nama Damson, yang berikutnya kontak WhatsApp atas nama Daden," kata Adi.

"Kontak WhatsApp atas nama Irjen Ferdy Sambo, kemudian kontak WhatsApp atas nama Putri Candrawathi, kemudian kontak WhatsApp atas nama Diryanto, kemudian kontak WhatsApp nama Om Kuat," lanjut dia.

Adi juga menyebutkan ada satu anggota yang bernama Tuhan Yesus.

"Kemudian kontak WhatsApp atas nama SMD, kontak WhatsApp atas nama Tuhan Yesus," papar Adi.

Lalu ada kontak WhatsApp nama Alfanzu, kontak WhatsApp nama Sadam, kontak WhatsApp atas nama Gusti Sejati.

"Berikutnya kontak WhatsApp atas nama Prayogi Iktara, kontak WhatsApp atas nama AR 19 dan yang terakhir kontak WhatsApp atas nama WTK 46," imbuhnya.

Grup itu dibuat Ricky Rizal pada 11 Juli 2022 atau empat hari setelah peristiwa pembunuhan tersebut.

Hanya saja tidak dijelaskan siapa sosok yang diberi nama kontak 'Tuhan Yesus' dalam grup WA tersebut.

"Jadi di HP tersebut ditemukan satu grup whatsapp dengan nama 'duren tiga', di dalamnya ada beberapa kontak di grup tersebut diantaranya ada kontak WA nama irjen Ferdy Sambo, kemudian ada kontak whatsapp bernama Putri Candrawathi dan seterusnya," kata Adi dalam persidangan.

"Di dalam (grup) ada terdakwa ini 5 orang?" tanya jaksa kepada Adi.

"Iya," jawab Adi.

Kendati demikian, Adi menyebut dalam grup itu sudah tidak ditemukan adanya percakapan antara anggota grup.

Dirinya juga tidak mengetahui secara pasti kapan isi percakapan itu lenyap. Adi hanya memastikan kalau akun kontak atas nama Richard, hanya bertahan beberapa jam di grup tersebut.

"Ada percakapan?" tanya jaksa.

"Sudah tidak ada," jawab Adi.

"Terdeteksi ga kapan dibikin?" tanya lagi jaksa.

"Grup ini dibuat pada tanggal 11/7/2022 oleh akun WA dengan nama Ricky Wibowo," timpal Adi.

"Ada penghapusan percakapan?" cecar jaksa.

"Kalau di sini hanya rentang waktu singkat akun WA atas nama Richard masuk ke dalam grup tersebut tidak lebih dari satu hari, dia diadd pada jam 5 pagi tanggal 11 kemudian diremove dari grup tersebut pada jam 8 tanggal 11 jadi gak sampai 1 hari," beber Adi.

Terkait anggota grup terakhir yang dilihat oleh timnya kata Adi, saat itu masih berjumlah lebih dari 7 orang.

Dua di antaranya yakni pasangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

"Di dalam grup duren tiga itu berapa orang?" tanya jaksa.

"Lebih dari 7," kata Adi.

"Ada Sambo di dalamnya?" tanya lagi jaksa.

"Kontak WA atas nama Irjen FS dan Putri Candrawathi," tukas Adi.

Isi Chat Ferdy Sambo dan Bharada E

Ternyata Ferdy Sambo kerap mengirimkan chat WhatsApp ke Bharada E setelah pembunuhan Brigadir J.

Adanya Chat Ferdy Sambo ke Bharada E ini diungkap ahli digital Puslabfor Polri Adi Setya saat dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) di persidangan, Senin (19/12/2022).

Awalnya, jaksa penuntut umum bertanya terkait komunikasi para terdakwa melalui aplikasi percakapan WhatsApp (WA).

Ternyata Ferdy Sambo pernah mengirimkan pesan kepada Bharada E pada 19 Juli 2022 dini hari.

"Apakah ada percakapan Sambo dan RE?" kata jaksa.

"Ada pak. Antara akun WA atas nama Richard dengan akun WA atas nama Irjen Ferdy Sambo. Komunikasi dilakukan pada tanggal 19/7/2022 pukul 3.48 Am," jawab Adi.

Dalam percakapan itu, Ferdy Sambo menanyakan kondisi kesehatan Bharada E hingga menyebut-nyebut nama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

"Yang pertama adalah dari akun WA Irjen Ferdy Sambo mengirimkan kalimat 'kamu sehat ya? kemudian, 'Bapak kapolri menyampaikan kalau ada yang nggak nyaman laporkan saya segera, biar saya laporkan bapak Kapolri'," ucap Adi.

Selanjutnya, Adi mengungkap Ferdy Sambo meminta untuk menenangkan keluarga Bharada E yang tinggal di Manado, Sulawesi Utara.

"Kemudian dijawab akun WA atas nama Richard 'siap sehat bapak, siap baik bapak' kemudian ditanggapi oleh akun WA Ferdy Sambo 'buat tenang keluarga di Manado ya Cad, WA saya kalau ada yang nggak enak di hati kamu'," lanjut Adi.

"Kemudian dijawab oleh akun WA Richard 'siap baik bapak' kemudian ditanggapi lagi oleh akun WA Ferdy Sambo ...," ungkap Adi yang ucapannya terpotong karena pertanyaan jaksa.

"Artinya ahli ini sesuai dengan BAP?" tanya jaksa.

"Iya," jawab Adi.

https://surabaya.tribunnews.com/amp/...a-ini?page=all

JANGANLAH MENYEBUT NAMA TUHAN DENGAN SEMBARANGAN.

membuka tali Kasut-Nya pun aku tidak layak. Jangan main main dgn nama yg begitu suci ini.
cuacarino123740
cuacarino123740 memberi reputasi
1
1.9K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.