Hi sobat family,

Jadi begini, pernahkan gan sis diberikan pertanyaan yang cukup membuat bingung? Terutama berkaitan dengan sosok orang yang kalian sayangi, terutama buat gan sis yang sudah menikah.

Tentu di dalam pernikahan akan banyak halangan dan rintangan, bahkan ada juga riak-riak kecil saling silang pendapat, hingga sampai membuat emosi satu sama lain.

Tapi coba gansis membuat pilihan ambil 5 nama yang sangat kamu sayangi dan dekat dengan gansis, baik itu keluarga maupun sahabat.



Setelah itu coret semua nama, dan tinggalkan hanya satu nama. Nama siapa yang akan kamu pertahankan, banyak orang akan memilih nama anak atau orang tua.

Namun bagi mereka yang paham dengan arti pernikahan, dirinya akan meninggalkan satu nama yaitu nama suami atau istri. Kenapa seperti itu? Apa alasannya?

Jadi begini gan sis, kalau memilih nama sahabat, tentunya sahabat lambat laun akan pergi dan hanya bertemu sapa sesekali di hari tua. Tentu sahabat sejati sekalipun tak bisa menemani dirimu setiap waktu hingga umur beranjak tua.



Lantas bagaimana dengan orang tua? Sebagai sosok yang membesarkan dirimu dari kecil hingga dewasa, peejuangan dan pengorbanannya yang tak sedikit memang pantas menjadi nomor satu. Tetapi, orang tua tidak bisa menemanimu setiap waktu terlebih ketika kamu menikah. Akan ada persoalan baru dari pasangan yang terkadang tidak sejalan dengan orang tua, dan menyebabkan kamu meninggalkan orang tuamu untuk berdiri sendiri secara mandiri.

Walau harus menjauh tetapi tetap orang tua harus dikunjungi dan juga diberikan sedikit rezeki yang kamu dapatkan, walau generasi sandwich banyak terjadi di negara berkembang. Tapi, etika mengurus orang tua adalah budaya timur yang patut dilestarikan. Walau terkadang saat ini banyak anak menitipkan orang tua mereka ke panti jompo.



Selanjutnya kenapa tidak nama anak, memang sayangnya orang tua kepada anak lambat laun ketika mereka dewasa, tentu akan pergi meninggalkan orang tua ketika sudah berkeluarga. Hidupnya juga akan terbagi dan tidak bisa mendampingimu setiap waktu, anak akan punya jalan hidupnya sendiri.

Nah, suami atau istri kalau keduanya memang sepakat untuk bersama dan ternyata langgeng hingga hari tua. Itu adalah pilihan yang bijak, karena pasangan hidup akan selalu berusaha saling melengkapi.

Walau dalam pernikahan akan ada yang tak sejalan, tapi kalau berfikir tanpa emosi pasangan hidup kita itulah yang akan mendampingi dirimu hingga hari tua.



Untuk itu ketika sedang emosi terhadap pasangan, berfikirlah secara panjang apalagi sampai berfikir mencari orang ketiga. Karena belum tentu pilihan yang lain itu akan bisa memberikan rasa nyaman, kecuali orang ketiga itu siap menanggung lahir batin maka pisahlah secara baik dan menikah kembali dengan pasangan yang membuatmu nyaman.

Bukan karena pelampiasan nafsu semata, karena rasa tak bisa di pahami dengan kata-kata.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1
Pic : google