Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

asli.alamatAvatar border
TS
asli.alamat
Waduh, Data UNWTO Buktikan Orang Indonesia Kurang Piknik

Ilustrasi piknik (shutterstock/Pencipta Tren)

JoSS, JAKARTA – Organisasi Pariwisata Dunia atau United Nations World Tourism Organization (UNWTO) mencatat jumlah perjalanan wisatawan nusantara per penduduk di Indonesia masih rendah. Angkanya hanya 2,6 kali per tahun. Artinya dalam setahun rata-rata orang Indonesia yang melakuan liburan hanya kurang dari 3 kali setahun.
Hal itu diungkapkan Direktur SDM dan Digital PT Aviasi Pariwisata atau InJourney, Herdy Rosadi Harman, di Gedung Kementerian BUMN, Senin (12/12/2022).
Dia menuturkan menyitir data United Nations World Tourism Organization (UNWTO) yang menyebutkan jumlah perjalanan wisatawan nusantara per penduduk di Indonesia masih rendah. Jauh dibandingkand engan negara tetangga, dengan indeks rata-rata di atas 10 kali.
“Indonesia itu penduduknya yang termasuk jarang piknik dalam setahun data United Nations World Tourism Organization 2019 rata-rata setahun penduduk Indonesia cuma 2,6 kali bepergian, berbanding jauh dengan masyarakat dunia lainnya,” kata Herdy, dilansir dari tempo.co.
Angka yang disebutkan Direktur BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia tersebut juga di bawah yang dicatat negara tetangga Malaysia dengan 10,3 kali melakukan perjalanan dalam satu tahun.
Adapun tiap warga Australia melakukan 14,3 kali perjalanan per tahun dan Korea Selatan sebanyak 6,6 kali perjalanan dalam setahun.
Padahal, kata Herdy, peluang optimalisasi pergerakan wisatawan nusantara akan sangat besar. Tak hanya menyelamatkan devisa negara, wisatawan domestik juga dapat menambah devisa negara.
“Kalau ini di-push Wisnus, 2023 bisa meningkat 5 kalinya, kalau ngomong mengenai dampak langsung terhadap PDB, dari data harga baru, ini bisa kontribusi 18,4 persen. Potensi dalam negeri itu besar,” tuturnya.
“Ini sense of business, tinggal bagaimana sekreatif mungkin bisa memanfaatkan potensi wisatawan domestik ini.”
Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan kunjungan turis asing, akan mendorong dampak ekonomi langsung di kisaran Rp 3,281 triliun. Angka ini setara dengan 18,4 persen dari produk domestik bruto (PDB) nominal, yang jauh lebih besar dibandingkan pada tahun 2019 lalu (Rp 1,454 triliun).
Lebih jauh, Herdy menyebutkan, agar dapat menggenjot potensi wisatawan domestik itu, perlu sejumlah strategi kunci lewat penguatan permintaan dan penawaran serta dukungan kebijakan, serta penguatan data dan kampanye Bangga Berwisata #DiindonesiaAja (BBWI).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno sebelumnya mengungkapkan bahwa turis domestik dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi andalan.
Apalagi setelah pandemi Covid-19 mulai mereda, kegiatan turis domestik ke destinasi wisata di Tanah Air menunjukan tren meningkat.
Per September 2022 terdapat sekitar 600 juta pergerakan wisatawan domestik. “Stau sudah melampaui target tahun ini sebesar 550 juta pergerakan,” ujar Sandiaga beberapa waktu lalu.
Kenaikan pergerakan wisatawan domestik ini juga diikuti dengan meningkatnya belanja mereka. Pada 2020 rata-rata pengeluaran wisnus setiap kali melakukan perjalanan di dalam negeri mencapai Rp 1.550.800, dan naik 35,4 persen menjadi Rp 2.400.630 pada tahun 2021. Dengan terus naiknya jumlah pergerakan dan pengeluaran, pemasukan bagi negara diperkirakan bakal terus bertumbuh. (lna)



Sumber


nurade247
areszzjay
areszzjay dan nurade247 memberi reputasi
2
1.5K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.