Ketika pertama kalai atau di masa-masa awal kehadiran Android, sekitar tahun 2009-2014, rooting adalah aktivitas yang umum dilakukan oleh para pengguna Android. Root dilakukan untuk membuka kunci akses terhadap perangkat dan membuka hak pengguna menjadi penuh seperti bisa mengganti custom ROM dan lain sebagainya. Orang yang melakukan rooting disebut sebagai opreker dan yang paling sering diroot adalah Android entry level untuk memacu performa menjadi lebih maksimal.

Setiap keluar Android baru, para master opreker akan mencari cara root dan membuat custom ROM lalu membagikannya ke user lain dan itu menjadi aktivitas yang menyenangkan kecuali terjadi bootloop pada perangkat.

Di era sekarang, tidak banyak orang yang melakukan root kepada perangkat Android-nya. Kini di grup-grup Android sudah jarang orang yang membahas roor dan custom ROM. Kenapa ya?

1. Rooting dipersulit


Ketika eranya awal-awal Android, rooting begitu mudah dilakukan dan hanya tinggal instal aplikasi lalu lakukan beberapa kali klik. Setelah itu akses pun didapat. Tapi sekarang akses rooting sudah tidak semuda seperti dulu lagi, terkadang harus unlock ini itu dulu dan setiap perangkat punya metode rooting yang berbeda-beda.

2. Faktor Alasan Rooting


Apa alasan mekakukan rooting pada era itu? Untuk meningkatkan performa si hape itu sendiri termasuk mengganti custom ROM yang lebih ringan dan agar bisa memainkan game yang dirasa berat untuk hape. Subway Surfers adalah game patokan saat itu, banyak yang diroot supaya bisa memainkan game tersebut dengan lancar.

Kini Android sudah lebih canggih, baterai lebih awet, dan kinerja yang lebih baik. Menjadikan rooting hanya dilakukan oleh orang yang benar-benar geek terhadap teknologi dan menjadikan oprek sebagai hobi saja.

3. Aplikasi Melarang Rooting


Dulu, aplikasi Android ya hanya itu-itu saja dan belum ada yang melarang adanya rooting. Sekarang, banyak aplikasi seperti M-Banking dan aplikasi yang berhubungan dengan pembayaran (termasuk Gojek, dll) melarang rooting karena dianggap tidak aman dan rawan peretasan terhadap aplikasi. Contohnya dulu aplikasi Smule bisa diretas di perangkat rooted dan bisa mendapatkan akses premium tanpa bayar lewat cara yang ilegal. Kini aplikasi esensial makin banyak dan tak bisa diinstal di perangkat rooted. Maka, buat apa rooting Android kalau bikin rugi?

Nah, gan. Ada lagi alasan yang lainnya?

Sumber Referensi