Semenjak diluncurkan pada 2016 yang lalu, Tiktok sudah dipandang negatif oleh sebagian orang. Pada 2018 yang lalu, Tiktok semakin disorot terkait viralnya Bowo Alpelibe yang merupakan seleb Tiktok yang pernah menggemparkan dunia entertainment.

Awalnya Tiktok itu kebanyakan berisikan konten video pendek berupa cewek yang joget-joget tidak jelas dan inilah awal Tiktok langsung mendapatkan cap yang buruk. Kemudian, isi Tiktok mulai beragam mulai dari video pendek lucu, berita, konten informatif, dll. Akan tetapi tetap saja sebagian orang menganggap Tiktok ini adalah kasta terendah dalam media sosial. Kenapa bisa begitu ya?

1. Mudah Termakan Hoax


Salah satu cara menyebarkan hoax yang paling ampuh adalah lewat Tiktok. Buktinya masih sangat banyak pengguna Tiktok yang percaya saja isi informasi dari video tanpa mencari kebenarannya. Sudah banyak terjadi dan salah satunya adalah tentang gempa Garut kemarin, ada yang membagikan video rumah hancur dan kemudian pengguna lainnya menyebarkannya.

Kenapa bisa begitu? Karena para pengguna Tiktok ini kebanyakan masih di bawah umur dan juga berpindidikan (maaf) rendah sehingga mudah dibohongi.

2. Banyak Konten Colongan


Sudah menjadi rahasia umum kalau banyak konten Tiktok hasil reupload dari media sosial lain seperti Youtube. Pengguna seperti ini mengunduh video konten di Youtube kemudian mengedit dan memotong-motongnya lalu diupload ke Tiktok dan banyak yang muncul di FYP. Padahal, banyak juga pengguna Tiktok yang membuat konten orisinil tanpa mengambil dari Youtube orang lauin.

3. Streaming "Menjual Diri"


Di Tiktok kita bisa menghasilkan uang dengan cara melakukan live streaming dan dapar saweran dari viewrs. Tapi bagi orang biasa yang tak punya nilai jual sudah pasti akan sulit mendapatkan penonton. Maka dari itu banyak orang aneh saking susahnya cari duit di negeri Wakanda ini. Yaitu dengan melakukan hal-hal apapun di luar nalar sesuai permintaan penonton asalkan yang nonton memberikan sejumlah uang maka pelaku live streaming mau melakukan apa saja seperti beli Pampers di warung dan pakai di tempat.

4. Banyak Konten Absurd


Masih ingat dengan konten cegat truk yang dilakukan oleh para remaja koplak Wakanda? Ya, itu adalah bagian dari tipe konten yang ada di Tiktok. Karena kebodohan inilah orang-orang menganggap kalau Tiktok adalah kasta terendah dalam dunia media sosial.

5. Stigma Awal


Seperti yang sudah disebutkan di atas, kalau Tiktok awalnya dipenuhi oleh orang-orang (terutama wanita) yang joget tidak jelas dan tanpa bakat asalkan memamerkan bentuk tubuh. Inilah awalnya pandangan negatif terhadap Tiktok. Membuat sebagian orang menganggap Tiktok adalah tempatnya manusia tanpa bakat dan ber IQ rendah. Padahal sekarang Tiktok kontennya beragam walaupun tetap saja sebagian warganya wadidaw!

Nah, menurut agan bagaimana?

Sumber Referensi