Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lingkarpolitikAvatar border
TS
lingkarpolitik
Forum Intelektual Muda Soroti Ancaman Politik Identitas Menjelang Reuni 212


Menjelang Reuni 212 yang akan kembali digelar tahun ini, sesuai apa yang diutarakan Sekretaris Dewan Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif  usai pihaknya menggelar aksi 411 di depan Istana Negara (Jum’at, 04 November 2022).

Sontak  ramainya issue Reuni 212 ini mendapatkan respon dari berbagai pihak, salah satunya dari Co Founder Forum Intelektual Muda, Muhammad Sutisna saat dihubungi awak media melalui sambungan seluler usai kegiatan Diskusi Publik Forum Intelektual Muda yang digelar secara darling via zoom bertajuk  “Peringatan 212 dalam Perspektif  Politik Identitas Menjelang 2024”.

Dimana dalam diskusi tersebut dihadiri oleh Boni  Hargens selaku Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia, Islah Bahrawi (Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia), Zaki Mubarak (Pengamat Politik FISIP UIN Jakarta), dan Irma ZN, yang merupakan Aktifis Muda NU.

Sutisna menuturkan Reuni 212 merupakan hal yang perlu diwaspadai, khususnya dalam menghadapi tahun tahun politik di 2024 nanti, yang akan semakin meningkat intensitas  polarisasi politik dan menjadi hal yang sangat menakutkan bagi keutuhan Republik hari ini.

Tentu memori kita masih ingat, betapa mencekamnya Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 silam. Hal tersebut merupakan efek dari Reuni 212 yang membangkitkan gairah para elite kita untuk memanfaatkan situasi ini  agar politik identitas kembali menguak dipermukaan. “Ungkap Sutisna”

Sutisna menuturkan padahal yang dibutuhkan hari ini adalah politik kebangsaan yang perlu dikuatkan. Khususnya dalam menghadapi ketidakpastian kondisi global, keutuhan bangsa seharusnya harus saling menguatkan. Bukan melemahkan.

Saya juga sepakat apa yang dikatakan oleh Mas Boni Hargens yang disampaikan dalam diskusi tadi.  Tutur Sutisna.

Dimana Menurut Boni Hargens yang menyoroti Reuni 212 merupakan hasrat politik dari kelompok tertentu yang membahayakan negara kita. Padahal Demokrasi ini menghasilkan  kompetisi yang begitu kuat dalam kompetisi politik seharusnya tidak menggunakan instrumen politik identitas yang berpotensi menguatnya paham radikalisme agama yang bisa mewujud menjadi gerakan politik.

Bila peluang itu terbuka lebar dan politisasi identitas tidak dipenetrasi oleh seluruh pihak, maka paham dan kelompok radikalisme agama akan mengubah seluruh haluan dasar kenegaraan dan visi besar kebangsaan Indonesia, sebagaimana yang dicitakan oleh para pendiri negeri. Ia berharap, fenomena pemilukada 2017 silam tidak terulang kembali di pemilu nasional pada 2024. Ujar Boni.

Menurut Sutisna, disisi lain  Zaki Mubarak memberikan catatan bahwa kita tak perlu risau dengan adanya Reuni 212 ini, karena bagian dari proses demokratisasi. Selain itu adanya fenomena global menguatnya islam politik sesuai dengan thesisnya Fukuyama.

Namun yang perlu menjadi catatan adalah gerakan tersebut seharusnya bisa diantisipasi dengan melakukan pendekatan sosial ekonomi agar gerakan politik ini tidak berujung menjadi gerakan teror yang bisa merugikan banyak pihak. Ujar Zaky.

Islah Bahrawi juga menambahkan negara perlu meningkatkan early warning & early detection dalam mengantisipasi gerakan ini. Berkaca pada apa yang terjadi di berbagai negara yang ada di Timur Tengah. Ketika Gerakan ini tidak bisa menjadi solusi terhadap perbaikan suatu negara, yang ada malah semakin menimbulkan antar elemen bangsanya sendiri.

Irma ZN, selaku anak muda NU yang menjadi satu satunya pembicara termuda menghimbau para anak muda agar tak ikut terjebak dalam arus politik identitas tersebut. Tentunyan dengan memberikan pemahaman kebangsaan kepada lingkup terkecil, yakni keluarga sendiri.

Diakhir diskusi, masing masing narasumber memberikan satu kesimpulan yang sama “bahwa kita perlu memperkuat rasa kesatuan sebagai anak bangsa. Jangan sampai mau terpecah belah hanya persoalan politik. Sehingga pentingnya menguatkan kerja kerja kebangsaan agar kita bisa kuat nan tangguh menghadapi dinamika yang melanda dunia akhir akhir ini,” Pungkas Sutisna.

https://kabarbaru.co/forum-intelektu...g-reuni-212-2/
nomorelies
areszzjay
scorpiolama
scorpiolama dan 3 lainnya memberi reputasi
2
1.2K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.