Selain PT Pindad yang memboyong kendaraan terbaru Morino EV dalam acara Indo Defence 2022, perusahaan awasta Republik Motor juga tak ketinggalan untuk memboyong kendaraan terbarunya yang bernama Ksatria. Jika Morino EV memakai tenaga listrik, maka Ksatria memakai mesin konvensional. Sebagai tambahan informasi, Indo Defence tahun ini yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran (2 - 5 November) memang banyak menghadirkan produk baru dari manufaktur senjata dalam negeri di segmen pertahanan.

Dan sekilas tentang Ksatria, kendaraan ini merupakan jenis SUV yang hadir dalam dua varian saat ditampilkan di Indo Defence 2022. Varian pertama adalah SUV dengan lima pintu, sementara varian kedua adalah versi double cabindengan dilengkapi bak di bagian belakang. Selama acara Indo Defence, versi double cabin tampak dipasangi peluncur roket.

Usut punya usut, Ksatria sendiri aslinya adalah kendaraan SUV buatan Force Motors dari India, di Negeri Anak Benua tersebut kendaraan ini diberi nama Gurkha. Mengutip artikel Kompas.com, Republik Motor telah bekerja sama dengan Force Motors untuk memboyong Gurkha ke Indonesia untuk tampil di Indo Defence. Republik Motor pun sudah dapat lisensi untuk memproduksi secara lokal kemdaraan yang dimaksud di Indonesia.

Untuk versi SUV dengan lima pintu bisa dimuati hingga 6 orang, sementara versi double cabin bisa menampung hingga 4 orang. Sepertinya versi double cabin memang ditawarkan khusus untuk TNI, dengan dipasangnya peluncur roket. Dari tampilannya, memang mirip dengan Mercedes Benz G-Class. Kemiripan itu ada di adopsi lampu bulat di bagian depan serta lampu sein di atas kap mesin, untuk lampu depan dan belakang sudah memakai LED. Desain kendaraan ini mengkotak baik dari sisi depan dan belakang.

Beralih ke interior juga terkesan sederhana, kendaraan buatan India ini cenderung mengutamakan fungsi, daripada tampilan yang "wah." Mengikuti tren era modern, pada bagian kabin pengemudi juga sudah dilengkapi head unit dengan layar sentuh untuk hiburan.



Untuk urusan mesin, Ksatria memakai mesin buatan Mercedes Benz, yakni seri OM 616. Mesin diesel ini punya kapasitas 2.600 cc; bisa menghasilkan tenaga maksimal 91 PS dan torsi 250 Nm. Mesin OM 616 memang bukan mesin baru, pasalnya sudah diproduksi sejak 1970-an. Tetapi pihak Force Motors dari Idnia memiliki lisensi untuk produksi mesin tersebut secara lokal sampai sekarang. Mesin ini tentu masih bisa diandalkan, terutama untuk meladeni medan off-road.

Mengutip artikel Airspace Review, Ksatria memiliki panjang 4,9 m; lebar 1,8 m dan tinggi 2 m. Ksatria punya wheel base 3 mdan berat kotor 3.140 kg. Masih mengutip artikel yang sama, Ksatria kabarnya akan segera diproduksi di fasilitas Republik Motor di Kota Bandung.

Republik Motor menyebut akan ada kandungan komponen lokal yang besar pada kendaraan yang akan mereka buat. Saat ini Ksatria baru ditawarkan untuk instansi pemerintah, tetapi pihak manufaktur juga mempertimbangkan menawarkan Ksatria untuk masyarakat umum. Ksatria sendiri kabarnya akan dihargai sekitar Rp 500 juta per unitnya.






Referensi Tulisan: Kompas.com& Airspace Review
Sumber Foto: sudah tertera di atad