Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pilot.mirage449Avatar border
TS
pilot.mirage449
Nestapa Siswi SD 01 Pondok Cina Depok: Guru-guru Tak Lagi ke Sekolah

Beberapa hari terakhir siswa-siswa SDN 01 Pondok Cina Depok hanya diajari relawan pemuda dan orang tua murid, bukan guru. (CNN Indonesia/Andry Novelino)


Depok, CNN Indonesia -- Seorang siswi dari SDN 01 Pondok Cina, Depok, Jawa Barat mengaku sedih lantaran harus belajar tanpa kehadiran guru di sekolahnya.
Kesedihan ini diutarakan oleh Khaira (8) murid kelas 3 di SD yang berada di wilayah Jalan Margonda Raya tersebut. Ia sedih karena kehilangan sosok guru yang biasanya hadir dan mengajarinya pelajaran.

"Enggak [senang], sedih malahan," kata Khaira saat ditemui di lokasi, Rabu (16/11).

"Karena kan biasanya dia yang ngajar, sekarang, malah ibu-ibu [relawan orang tua murid dan pemuda] yang ngajar," sambungnya

Namun, Khaira juga mengatakan dirinya senang atas kehadiran dari para relawan yang untuk sementara menggantikan peran para guru.

Terhitung sejak hari Senin (14/11) atau sudah empat hari, guru-guru yang mengajar di SDN Pocin 1 tidak lagi hadir ke sekolah.

"Iya, enggak ada yang datang lagi," ujar Koordinator Orang Tua SDN Pondok Cina 1 kepada CNNIndonesia.com, Kamis (17/11).

Sebelumnya, sejumlah anggota Pemuda Pancasila (PP) setempat turun sebagai relawan untuk untuk mengajar di SDN 1 Pocin Depok. Anggota PP sejak tiga hari yang lalu mengajarkan berbagai mata pelajaran bagi para siswa.

"Dari hari Senin [14/11] kemarin, sudah tiga hari, kita ajari Matematika, IPS, IPA, olahraga, PKN, bahasa Indonesia, membaca dan menulis," kata Elsa Silvia Ketua Sapma PP kota Depok, di lokasi, Rabu.

Elsa menuturkan, pada awalnya mereka tidak berniat untuk mengajar, dan hanya berniat untuk sekedar menghibur dengan membagikan susu kotak kepada para siswa.

Namun karena guru kerap tak hadir, mereka memutuskan untuk mengajar di sana.

Kisruh soal nasib pembelajaran di SDN 01 Pondok Cina Depok itu terjadi dalam beberapa hari terakhir karena lahan tersebut akan dijadikan masjid jami oleh pemerintah kota. Berdasarkan informasi, demi memuluskan tukar guling lahan sekolah, murid-murid di SDN 01 Pondok Cina disebut akan dilebur dengan SD lain yaki SDN 03 Pondok Cina dan SDN 05 Pondok Cina.

CNNindonesia.com belum mendapatkan pernyataan dari pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kota Depok perihal para siswa SDN 01 Pondok Cina yang belajar tanpa guru selama beberapa hari terakhir itu.

Sementara itu, dua hari lalu, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan pihaknya tengah merencanakan pembelian lahan baru untuk SD tersebut yang direlokasi demi proyek masjid itu.

"Untuk yang SD ini (Pocin 1), kami juga sudah merencanakan pembelian lahan, untuk kita bangunkan sekolah yang lebih representatif," kata Idris di acara peresmian RSUD Anugerah Sehat Afiat (ASA) di Cimpaeun, Tapos, Depok, Selasa (15/11).

Menurutnya, keberadaan SDN 01 Pondok Cina tersebut membahayakan karena di samping jalan raya utama Margonda. Dia lantas mengingatkan permasalahan lahan sekolah itu tidak dipolitisasi.

"Lakukan klarifikasi pada kami, khususnya Dinas Pendidikan, agar kita bisa sama-sama merasakan kenyamanan. Depok yang sudah harmonis dan sudah nyaman jangan diotak-atik, apalagi dipolitisasi," kata Idris.

"Tentang masalah SD, tidak mungkin kita Pemerintah Kota Depok yang cinta pada pendidikan dan juga warga Depok sebagai kota pendidikan di dalam visi RT RW-nya, sebagai kota pendidikan, enggak mungkin menelantarkan siswa," imbuhnya.

Cnnindonesia
gabener.edan
Proloque
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.2K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.