Perkembangan teknologi di segala bidang memang sangat di harapkan oleh semua orang di dunia ini, karena dapat membuat semua nya terasa ringan dan mudah serta dapat menghemat tenaga, biaya dan waktu.

Banyak hal - hal inovasi baru yang tercipta di zaman millenium, salah satu nya di bidang telekomunikasi dan informasi, yaitu dengan hadirnya smartphone yang membuat segalanya menjadi mudah dalam satu genggaman dimanapun kita berada.

Ya, smartphone memang harus di akui sangat membantu kita mulai dari kemudahan menelepon, chatting, video call dan kirim foto dengan aplikasi tertentu, bisa browsing, memesan barang lewat toko online, mengakses transaksi perbankan, bahkan bisa menggunakan sosial media.

Kemudahan - kemudahan tersebut yang membuat semua orang berusaha memiliki smartphone, baik dengan pembelian tunai ataupun melalui cicilan, semakin mahal harganya, semakin banyak dan canggih juga kapasitasnya. Selain itu merek dan type smartphone pun menjadi salah satu faktor dari harga jual.

Tetapi sangat disayangkan dari sekian banyak nilai positif smartphone, banyak yang di salah gunakan oleh beberapa oknum yang berniat jahat, dengan tujuan membuat berita bohong (hoax) dengan tujuan mencari keuntungan.

Berikut adalah beberapa modus penipuan online yang dikirim melalui SMS dan Whatsapp ke nomor handphone penulis :

1. Informasi Hoax Yang Mengatasnamakan Salah Satu Bank Terbesar Di Indonesia.

Beberapa waktu yang lalu, penulis menerima informasi surat edaran dari bank di Whatsapp, dari nomor handphone yang tidak di kenal.

Isi surat edaran tersebut adalah :

- Bank tersebut ingin mengubah tarif transfer ke bank lain, yang awal nya dari Rp. 6.500 / transfer, kemudian dirubah menjadi Rp. 150.000 / bulan (unlimited transaksi).

- Apabila tidak ada konfirmasi dari nasabah, maka pemberitahuan perubahan biaya transfer ini dianggap telah disetujui oleh customer.

Cara Antisipasi Informasi Hoax:

- Nomor handphone yang mengirim informasi hoax tersebut adalah nomor handphonenya pribadi si penipu. Bukan nomor handphone resmi yang terdaftar dari pihak bank.

- Segera menanyakan informasi tersebut ke call center bank.

- Langsung blokir nomor handphone tersebut.




2. Informasi Hoax Yang Dikirim Lewat SMS Yang Mengatasnamakan Salah Satu Acara Di Salah Satu Stasiun Televisi.

Ada pesan SMS yang masuk di handphone penulis, dimana di informasi tersebut menginformasikan bahwa penulis menjadi pemenang give away dengan hadiah sebesar Rp. 35.000.000 di salah satu acara televisi.

Cara Antisipasi Informasi Tersebut :

- Jangan langsung percaya dengan berita yang membuat hati kita senang karena kita menang hadiah giveaway puluhan juta rupiah, karena sudah banyak modus penipuan seperti ini, biasa nya syarat untuk mendapatkan hadiah giveaway, kita akan diminta transfer sejumlah uang ke rekening penipu untuk membayar biaya administrasi, pajak hadiah dan lain -lain. Tetapi begitu kita sudah transfer, hadiah giveaway berupa uang sebesar Rp. 35.000.000 tidak akan di transfer ke rekening kita.

- Sekali lagi ini adalah nomor handphone pribadi si penipu, tidak resmi dan tidak terdaftar di stasiun televisi.

- Konfirmasi langsung ke call center stasiun televisi yang di maksud.

- Segera blokir nomor handphone yang mengirim informasi hoax, untuk menghindari hal - hal yang tidak di inginkan.



3. Ada Informasi Hoax Lewat Telepon

Sekitar satu tahun yang lalu, ketika penulis sudah tidur di malam hari. Sekitar pukul 01.00 dinihari, ada telepon masuk.

Mendengar bunyi telepon, penulis pun terbangun dan mengangkat telepon. Yang menelepon pun mengatakan bahwa adik saya, sekarang sudah disandera oleh mereka, kemudian untuk menebusnya, saya harus memberikan uang tebusan.

Adik saya memang sudah tidak tinggal di rumah saya, karena sudah memiliki rumah sendiri. Seketika itu juga, saya segera menelepon adik saya, untuk memastikan keadaan nya.

Lama telepon saya tidak di jawab oleh adik saya, karena mungkin sedang tertidur pulas. Karena adik saya tidak mengangkat handphonenya, akhirnya saya segera mendatangi rumah adik saya, dan ternyata adik saya sedang berada di rumah nya dalam kondisi sehat dan baik - baik saja.

Lalu sang penipu pun telepon lagi dengan nada keras untuk menyakinkan bahwa adik saya memang lagi di sandera oleh mereka dan saya di haruskan untuk segera mentransfer uang tebusan ke rekening si penipu.

Karena mengetahui adik saya dalam kondisi aman dan sedang berada di rumahnya, maka saya segera memaki - maki si penipu tersebut di handphone dan tidak menghiraukan ancaman dari mereka. Dan saya tutup teleponnya dan kemudian mereka tidak menelepon lagi.

Kemudian saya mencoba memberikan nomor handphone pelaku ke teman saya, lalu dilacaklah nomor handphone nya di salah satu aplikasi, dan ternyata nomor handphone pelaku sudah banyak mendapatkan laporan dari korban lain nya dengan mencantumkan tulisan sebagai "Penipuan ngaku rampok".

Cara Antisipasi Informasi Tersebut :

1. Kita harus tetap tenang dan jangan panik.

2. Segera telepon atau datangi rumah orangtua / saudara kita, untuk memastikan keadaan mereka dalam kondisi baik dan aman.

3. Apabila merasa terancam sekali dengan ulah si penipu, segera hubungi pihak yang berwajib.

4. Dan jangan pernah mentransfer uang tebusan ke si penipu, karena begitu kita transfer, ternyata tidak ada saudara kita yang di sandera. Uang kita jadi ludes sia - sia.



Demikianlah beberapa pengalaman yang pernah dialami oleh penulis dalam menghadapi informasi berita hoax.

Semoga tulisan ini berguna dan bermanfaat bagi yang membacanya.

Mari kita perangi informasi berita hoax yang ada di negara ini dengan cara selalu cek dan ricek mengenai kebenarannya.

Sumber :
1. Pengalaman pribadi