Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
AMP Tuntut Papua Merdeka Ricuh, Lempari Polisi, Ormas dan Pecalang dengan Batu
AMP Tuntut Papua Merdeka Ricuh, Lempari Polisi, Ormas dan Pecalang dengan Batu


Para demonstran Aliansi Mahasiswa Papua melempari petugas dengan batu di Renon, Denpasar setelah aksinya dibubarkan paksa lantaran mengarah anarkis, Rabu (1/12). (Istimewa) bali.jpnn.com,

DENPASAR - Baru juga dimulai, aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Papua di Renon, Denpasar, Rabu (1/12) pecah. Para demonstran yang tengah memperingati 60 tahun Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat bentrok dengan pihak desa adat dan organisasi massa (ormas) yang menggelar aksi tandingan di Renon.

Para demonstran yang berusaha mendekati Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Denpasar diadang dan dibubarkan.

Namun, para mahasiswa Papua yang kuliah di sejumlah perguruan tinggi di Bali ini melawan. Mereka balik melempari pihak desa adat. Kericuhan muncul setelah pihak desa adat dan ormas melakukan orasi menandingi orasi AMP Bali yang mendukung kemerdekaan atas Papua Barat.

Mereka juga menuntut demiliterisasi, pencabutan perpanjangan otonomi khusus di Papua, serta menuntut kebebasan untuk menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua. AMP menuding pemerintah Indonesia telah melakukan praktik kolonialisme di tanah Papua, sehingga menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat Bumi Cendrawasih.

Orasi ini membuat pihak desa adat dan ormas meradang.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Mereka adalah Aliansi Mahasiswa Papua bayaran yang dibayari Benny Wenda,” teriak orator dari ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN). Aparat Polresta Denpasar yang turun tangan segera menengahi kedua belah pihak.
Namun, pihak AMP terus merangsek dan melawan. Puncaknya, akhirnya terjadi aksi anarkis. Para mahasiswa yang dibubarkan paksa akhirnya melempari polisi, petugas pengamanan desa adat adat dan organisasi massa. Menggunakan batu, mahasiswa Papua melempari petugas sambil mundur untuk membubarkan diri.

Sampai berita ini diturunkan, kericuhan masih terjadi. Sebelumnya, beberapa ormas menolak AMP menggelar aksi demonstrasi di Bali lantaran membuat kotor tanah Bali. Apalagi, banyak putra Bali yang jadi korban KKB Papua.

Mereka tidak ingin tanah Bali diinjak-injak oleh AMP yang getol menyuarakan kemerdekaan Papua di Tanah Dewata. (lia/JPNN)


https://bali.jpnn.com/bali-jani/1008...an-batu?page=3



PGN dan Keris Ingatkan AMP; Banyak Warga Bali Ditembak KKB Papua, Kami Tidak Rela

AMP Tuntut Papua Merdeka Ricuh, Lempari Polisi, Ormas dan Pecalang dengan Batu
Aksi Mahasiswa Papua Komite Bali diadang sekelompok ormas saat mengelar aksi menuntut kemerdekaan Papua Barat di Parkir Timur, Renon, Denpasar, beberapa waktu lalu. (Istimewa) bali.jpnn.com,

DENPASAR - Koordinator Patriot Garuda Nusantara (PGN) Gus Yadhi memastikan akan mengadang dan membubarkan aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali, Rabu pagi ini (1/12) pukul 10.00 Wita. PGN akan menurunkan 50 anggotanya untuk menggelar aksi tandingan.

PGN sendiri, selama ini dikenal paling getol menolak aksi-aksi kelompok mahasiswa Papua yang mendukung gerakan Papua Merdeka.

Beberapa kali kedua massa terlibat dalam bentrok fisik di lokasi aksi demonstrasi setelah PGN berupaya  membubarkan massa mahasiswa Papua.

“Tidak ada tawar-menawar dari PGN. Kami akan lakukan pengadangan dan pembubaran massa AMP Bali," kata Gus Yadhi.

Hal serupa dilontarkan Ketua Yayasan Kesatuan Republik Indonesia (KERIS) Bali, I Ketut Ismaya. Menurutnya, menyuarakan aspirasi merdeka alias lepas dari NKRI merupakan aksi yang tidak sepatutnya dilakukan di tanah Bali.

"Kami dari Yayasan Keris Bali dengan keras menolak aksi mahasiswa Papua di tanah Bali, karena banyak pahlawan (anggota TNI, Red) asal Bali yang gugur ditembak KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)," papar Ismaya.

Sebagai bentuk penolakan, Ismaya mengatakan akan menurunkan sedikitnya 100 orang massa Keris Bali dalam aksi demonstrasi tandingan. Ismaya menyatakan menerima dengan tangan terbuka para mahasiswa asal Papua yang sedang menjalani pendidikan perkuliahan di Bali.

"Kami tetap bersaudara dengan mereka, itupun kalau mereka tahu caranya bersaudara. Namu, kami tidak rela tanah Bali diinjak-injak untuk aksi menuntut merdeka," tegas Ismaya. Lebih jauh, Ismaya mendesak aparat kepolisian untuk bisa mencegah aksi yang akan digelar AMP bersama Front Warga Indonesia untuk West Papua (FWRIP).

Sebagaimana diberitakan, Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Denpasar akan jadi arena tumpah ruah massa aksi demonstrasi, Rabu (1/12). Aksi ini dalam rangka memperingati 60 tahun Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat.

Aksi ini sendiri diserukan secara terbuka oleh AMP Komite Bali bersama Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRIWP) di sejumlah jejaring media sosial resminya, Selasa kemarin (30/11).

Dalam keterangan resminya, AMP Bali dan FRIWP kembali menyuarakan sejumlah tuntutan yang mendukung kemerdekaan atas Papua Barat. Yakni diantaranya menuntut demiliterisasi, pencabutan perpanjangan otonomi khusus di Papua, serta menuntut kebebasan untuk menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua. (gie/JPNN)


https://bali.jpnn.com/bali-jani/1007...ak-rela?page=3

semoga tidak digoreng jadi isu rasisme...
Diubah oleh mabdulkarim 01-12-2021 03:16
pakisal212
muhamad.hanif.2
kardus2020
kardus2020 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.4K
44
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.