Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tomkosi312Avatar border
TS
tomkosi312
Fase Membuka Kembali Pertemanan
Halo agan sista emoticon-Ultah

Akhirnya ane kembali menulis lagihhhh. Setelah sekian lama disibukkan pekerjaan. Aku kembali lagi nih pengen sharing tentang perspektif kehidupan. Khusunya mungkin untuk orang-orang yang mulai masuk usia 25 tahun keatas

Pernah gak sih mengalami fase menyendiri??? Ane mengalaminya ketika lulus kuliah. Padahal dulu waktu awal-awal kuliah pengen banget punya teman dan bisa dikenal oleh semua orang. Menjalin relasi agar dapat melihat banyak perspektif dan saling membantu. Ntah teman-teman BEM, HM, UKM, maupun komunitas. Hingga mahasiswa empat mata bergelar wikipediapun adaaa ckckck

Tapi setelah lulus kuliah, ane mulai ditampar kenyataan bahwa impian yang ane tuju tidak sesuai dengan harapan. Mungkin terlalu berharap, ekspetasi tinggi, kemudian meletus ketika yang didapat dan dirasa seperti ini saja. 

Seperti mengulang kembali kehidupan. Mengulang lagi masuk ke sekolah baru. Mungkin istilahnya lingkungan pekerjaan baru. Dengan orang baru. Dan atasan baru. Ya itulah pekerjaan. 

Setelah disibukkan pekerjaan. Ane baru sadar bahwa banyak hal yang ane skip. Seperti ajakan teman-teman kuliah untuk main, teman SMA hanya sekadar menghadiri pernikahan, teman baru hanya sekedar bahas pekerjaan, dan teman deket membahas kabar-kabar baru seperti, "Weh udah potong rambut nih. Potong dimana?", "Eh kemarin liat gak di Malio (Jogja). Ada event baru" dan topik simpel gitu aja sampai kehabisan topik dan diam diaman. 

Tidak semua mengalami atau mengalami hal serupa. Ane hanya sharing dari perspesif pengalaman pribadi ane. Mungkin sebelum lulus kuliah dan memasuki dunia pekerjaan, akan ada saatnya kita masuk ke fase-fase

1. Bingung dengan diri sendiri
Mungkin dari segi relationship. Masih ada interaksi dengan teman-teman. Disamping mereka sibuk bahas ini, kita malah ada bahasan dunianya sendiri sendiri. Dari sini mungkin sudah ada tanda kalau frekuensi mulai lepas. Mulai enggak nyambung kalau diajak berbicara. 
2. Ingin menyendiri aja
Mulai lepas dari semua teman-teman. Kalaupun ada hanya main sama teman paling dekat dan paling mengenal diri kita pribadi. Dari sini akan banyak menyibukkan diri sendiri dengan kegiatan yang akan baru kita coba. Kalau asyik yang lanjut. Kalau enggak ya cari lagi. Suka pantai oke. Kalau gak suka, coba main ke gunung. Pokok. 

3. Mempertanyakan diri sendiri
"Mungkin ini adalah hal yang tepat buatku". Akhirnya kita menemukan tujuan baru yang ingin dicapai. Kembali lagi sharing bareng teman tentang apa yang akan kita tempuh kedepannya. Mungkin bisa jadi kerja di A di kota C. Lanjut S2 di tahun B. Atau pengen coba usaha Z dulu nih. Bisa juga. 
4. Membuka kembali 
Haus akan pertemanan. Mencoba kembali terbuka dengan orang-orang baru yang mungkin bisa berpotensi untuk menjadi teman sefrekuensi. Tetapi tantangannya adalah mengenal kembali dia sedalam-dalamnya. Cocok ya main, kagak ya oke sekedar say hi. 

Ane masuk ke fase ke 4. Kadang ingin terbuka dengan orang baru itu susah. Ingin memahami mereka tetapi butuh waktu, tenaga, dan pikiran lebih. Giliran gak cocok langsung ileng kena seleksi alam. Dan itu wajar. Ane teringat salah satu komentar dari musik sheila on 7 dengan judul lagu Sebuah Kisah Klasik. Kurang lebih seperti ini 

"Teman lamamu tidak tahu kabarmu sekarang
teman barumu tidak mengerti cerita tentang masa lalumu"
0
517
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.