Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

masnukhoAvatar border
TS
masnukho 
Hobi Belanja Tapi Menyesal Setelah Beli Barang? Awas, Kenali Buyers Remorse
Menjalankan hobi berbelanja tapi menimbulkan penyesalan besar, pahami tentang bahaya buyer's remorse


Shopping atau berbelanja, banyak orang menjatuhkan hobi mereka untuk aktivitas tersebut.
Bukan hanya pada kaum perempuan, berbelanja juga menjadi hobi bagi kaum laki-laki yang memang menyukai dan berburu barang-barang tertentu sesuai ketertarikan masing-masing.

Namun, tidak jarang ditemukan kasus dimana seseorang yang memiliki hobi berbelanja tidak bisa mengontrol diri mereka sendiri. Kalap membeli apapun yang mereka mau meskipun barang-barang tersebut tidak dibutuhkan dan hanya membeli karena memang tertarik untuk membelinya.

Akhirnya karena berbelanja tanpa berpikir dan lepas kendali membeli berbagai macam barang, tidak jarang seseorang merasa sangat menyesal setelah berbelanja. Mereka hanya merasakan kebahagiaan sesaat sewaktu berbelanja dan menyesali keputusannya membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan.

Tapi apakah Agan Sista tahu bahwa hobi berbelanja kemudian mengalami penyesalan setelahnya itu merupakan sebuah kelainan yang perlu dikontrol dan dikendalikan?
Mari kita bahas tentang buyer's remorse.




Buyer's remorse, merupakan perasaan menyesal setelah membeli barang karena terbawa suasana ketertarikan atau hobi berbelanja.
Perasaan menyesal ini muncul setelah berbelanja GanSis, dan alasannya adalah karena barang yang dibeli tidak dibutuhkan untuk saat ini, cara merawat barang yang cukup sulit, total pengeluaran yang membengkak, dan beberapa alasan lainnya.

Adapun timbulnya buyers remorse tersebut menurut penelitian dari Markman, Ph.D. yang merupakan seorang profesor psikologi dan pemasaran di University of Texas, AS, buyers remorse disebabkan oleh dua emosi yang muncul bersamaan GanSis.

Emosi pertama yaitu avoidance motivational system yang merupakan sistem emosi untuk menghindarisesuatu yang bersifat sering dan rutinitas karena perasaan bosan, sedangkan emosi kedua adalah approach system yang merupakan pendekatan terhadap ketertarikan atau hobi.

Dari adanya dua emosi inilah kemudian membuat seseorang merasa terdorong untuk berbelanja tanpa berpikir, merasa bahagia saat semua yang diinginkan telah dibeli, kemudian menyesal saat melihat barang-barang yang sudah dibeli tidak dibutuhkan, pengeluaran belanja atau melihat cara merawat barang yang rumit.

Orang-orang yang memiliki gangguan buyers remorse ini sangat kesulitan mengontrol diri sendiri untuk menjalankan hobinya berbelanja GanSis. Itulah sebabnya orang yang memiliki gangguan buyers remorse harus konsultasi ke psikolog atau psikiater agar tidak stress karena sering menyesali tindakan yang dilakukannya sendiri.




Itulah tadi GanSis sekilas tentang gangguan buyers remorse yang mungkin sering dihadapi oleh banyak orang tetapi tidak disadari bahwa itu kelainan.

Meskipun Agan Sista memiliki hobi berbelanja tetapi tetap harus terkontrol karena jika tidak dikontrol maka akan membawa kalian pada sifat boros.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan ada pelajaran baik yang bisa Agan Sista ambil.




Penulis: @masnukho©2022
Narasi: Ulasan pribadi
Sumber gambar
1, 2, 3, 4
syaifudinseno
leonil
suteragordyn
suteragordyn dan 21 lainnya memberi reputasi
20
4.3K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Hobby & Community
Hobby & CommunityKASKUS Official
10.4KThread6.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.