- Beranda
- Stories from the Heart
Ada apa dengan para pria di tahun 2022?
...
TS
rucaramia
Ada apa dengan para pria di tahun 2022?
Kenapa saya bertanya demikian, karena tahun ini benar-benar tahun penuh komedi dalam hidup saya berkaitan dengan situasi yang melibatkan seorang pria di dalamnya.
Alurnya dan pattern-nya itu selalu saja begitu. Apakah ini salah saya? Apakah ini karena diri saya yang tidak cakap menghadapi mereka? Ataukah saya yang terlalu cepat mengartikan segala bentuk perhatian dan juga cara mereka meluangkan waktu adalah sebagai sebuah bentuk daripada menarik atensi?
Kalau dipikir-pikir dan kalau dibandingkan, membuat kisah cinta di usia dua puluh tahun keatas itu sangat keras Beb.
Saya pribadi cenderung tertarik pada pria yang usianya diatas saya, dan minimal itu seumuranlah. Saya kurang tertarik dengan pria lebih muda karena saya butuh sosok pengayom. Saya capek jadi yang dewasa dan mengayomi di keluarga. Makanya saya nyarinya pria yang bisa momong saya, dan saya bisa manja-manja sama dia.
Tapi realitanya sekarang, para pria justru tertarik dengan yang lebih muda alias yang masih belasan. Terus kalau target saya sukanya yang lebih muda dari saya, saya sama siapa?
Saya memang tuna asmara, ada sekitar dua tahun saya bertahan dalam status single. Murni karena gak ada yang deketin, atau mereka deketin di waktu yang kurang pas alhasil bertahanlah status tersebut hingga detik ini. Harapannya semoga sebelum masuk dua ribu dua puluh tiga saya sudah punya pasangan. Maunya. Alasannya karena teman terdekat udah nikah, jadi saya agak kesepian wkwk…
Tapi yang menariknya adalah pria yang saya temui di 2022 itu lawak semua.
Pertama ketemu di dating apps, makanya pepatah mengatakan bahwa jangan terlalu berharap terhadap pria yang bermain aplikasi kencan karena tujuan mereka bukan mencari pasangan untuk serius. Tapi Pelepas gabut, atau sekadar main-main doang.
Tapi saya tetep optimis bahwa pepatah itu bisa dipatahkan. Sebulan dekat, mulai kenal sering cerita dianya malah ke saya itu bisa dibilang oversharing. Tapi sayanya udah demen sama dia. Jadinya walaupun udah tahu ini orang red flag saya bablas aja. Saya buta.
Tepat di tiga bulan, saya di goshting. Mampus ga tuh? Galau, nangis, overthingking, kayak saya salah apa kenapa saya ditinggalin? Taunya ya emang lakinya aja yang baik. Move-on lah saya ada semingguan kali ya.
Kedua ketemu lagi di dating apps, emang bebal saya. Habisnya nyari langsung diluar saya orangnya mageran, males maen, males keluar, jadinya jalan buat kenalan sama orangnya tuh ya lewat dating apps. Sama yang ini belajar dari pengalaman gak terlalu nanggepin. Bisa dibilang less interest juga. Balesin chat juga seadanyalah. Tapi ini orang effort-nya lumayan nih. Cuma saya kapok kan ceritanya. Singkat cerita masuk tiga bulan dan saya lagi-lagi ada rasa interest sama ini orang. Saya di ghosting lagi.
Apes mulu heran.
Ada apa sih dengan para pria di tahun 2022 ini?
bukhorigan dan 9 lainnya memberi reputasi
10
4.7K
168
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.1KThread•45.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya