Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Pesawat Bomber H-6K Milik China Punya Senjata Baru, Diduga Rudal Balistik Hipersonik

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Pesawat Bomber H-6K Milik China Punya Senjata Baru, Diduga Rudal Balistik Hipersonik
Quote:


Menjelang gelaran Zhuhai Air Show yang akan dilaksanakan di kota Zhuhai, China; pada 8 November 2022. Pihak Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) telah mendaratkan pesawat bomber H-6K dengan nomor seri 11097 di kota Zhuhai pada 3 November 2022. Yang menarik perhatian banyak media dan analis militer, di bawah sayap H-6K tampak tergantung dua rudal tipe baru dengan kode 2PZD-21 tertulis di badannya. Rudal ini diduga sebagai rudal balistik hipersonik yang diluncurkan dari udara (ALBM).

Banyak analis menyebut jika tampilan rudal ini menyerupai rudal balistik hipersonik Kinzhal buatan Rusia. Penampakan rudal ini pertama kali diketahui dari video yang dirilis oleh China Central Television (CCTV). Di sisi lain, pejabat militer Cina tidak memberikan rincian mengenai jenis senjata yang dibawa H-6K.

Dalam hal penampilan, senjata misterius ini memiliki kesamaan dengan CM-401 ASBM/rudal balistik anti kapal, menunjukkan bahwa rudal baru itu mungkin merupakan adaptasi dari rudal yang sama untuk platform yang diluncurkan dari udara. Sebagai tambahan informasi, CM-401 adalah rudal balistik anti kapal yang ditampilkan di Zhuhai Air Show 2018.

Mengutip artikel The War Zone, perancang rudal CM-401 adalah China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC). Saat penampilan perdana di Zhuhai Air Show pada tahun 2018, CASIC menampilkan dua platform peluncuran; yakni platform truk 8x8 dan platform peluncur dari dek kapal. Setiap versi dilengkapi dengan dua rudal.

Sejak penampilan perdana pada 2018 lalu, tidak banyak yang diketahui tentang CM-401, banyak analis memperkirakan rudal ini memiliki diameter maksimum sekitar 2,8 kaki (0,85 meter) serta bisa melesat pada kecepatan hipersonik. Menempatkannya di kelas yang sama dengan rudal balistik Iskander Rusia, yang juga telah diadaptasi untuk peluncuran udara, seperti Kinzhal. Kinzhal juga sering dikaitkan dengan peran anti kapal, meskipun hal ini tampaknya belum ditunjukkan oleh Rusia.

Quote:


Namun, secara keseluruhan, dimensi rudal misterius yang dibawa bomber H-6K terlihat sesuai dengan CM-401 yang diperkenalkan China sekitar 4 tahun lalu. Desain rudal yang dibawa H-6K juga mengikuti perkembangan deaain rudal di seluruh dunia, termasuk bentuk tubuhnya yang meruncing atau biasa disebut bi-conic. Perkiraan kasar ukuran rudal baru yang dibawa H-6K adalah sekitar 7 meter, tampaknya cukup cocok dengan ukuran panjang CM-401.

Menurut CASIC, rudal CM-401, setidaknya dalam aplikasi peluncuran darat dan peluncuran kapal aslinya; memiliki jangkauan maksimum lebih dari 280 km. Rudal bisa bermanuver dalam kecepatan hipersonik setelah diluncutkan. Sementara itu varian standar bomber H-6 sebagai platform pengusung rudal, disebut punya jangkauan terbang maksimum hingga 6.000 km. Sementara versi terbaru H-6K, disebut punya mesin yang lebih hemat bahan bakar mampu terbang lebih dari 6.000 km; selain itu bomber ini dapat mengisi bahan bakar dalam penerbangan (air refueling). 

Selain itu, jangkauan rudal misterius yang dibawa H-6K kemungkinan akan meningkat pesat melalui peluncuran udara, ditambah dengan ketinggian pesawat yang membawa platform rudal tersebut. Sebagai pengingat bagi Agan, Xian H-6K merupakan versi terbaru dan tercanggih dari 12 varian H-6 yang dibuat China. Meski desainnya jadul, karena dibuat berdasarkan desain pesawat Tu-16 Badger buatan Soviet, akan tetapi H-6K adalah pesawat baru, karena baru terbang pertama kali pada 5 Januari 2007, dan resmi dioperasikan Angkatan Udara China pada Oktober 2009.

Quote:


Dibanding generasi H-6 sebelumnya, Xian H-6K telah mengalami berbagai modifikasi, mulai dari struktur badan pesawat yang diperkuat dengan bahan komposit, engine inlets yang diperbesar untuk mengakomodasi mesin Soloviev D-30KP2 turbofan buatan Rusia serta pemakaian glass cockpit. Dan mulai 2009, China telah memproduksi mesin WS-18 yang merupakan copy paste dari mesin D-30 buatan Soviet untuk sumber tenaga H-6K.

Sekilas sejarah, China menerima Tu-16 dari Uni Soviet pada awal 1958; setahun kemudian China mendapat izin memproduksi Tu-16 secara lisensi dari Soviet. Pesawat bomber Tu-16 versi China kemudian diberi nama H-6 dan diproduksi oleh Xi’an Aircraft Industrial Corporation (XAC). Total 180 unit H-6 berbagai varian telah diproduksi dan dieskpor ke Mesir dan Irak. Dan saat ini, 15 unit versi H-6K telah dioperasikan oleh Angkatan Udara China.

Bomber H-6 bisa membawa muatan senjata hingga 12 ton, beberapa senjata yang bisa dibawa yakni enam rudal jelajah subsonic CJ-10A atau rudal anti kapal supersonic YJ-12 (tiga rudal di kiri dan kanan sayap). Selain itu H-6 juga bisa membawa 6 sampai 7 LACM (Land Attack Cruise Missile).


------------



Referensi Tulisan: The War Zone& indomiliter.com
Sumber Foto: Twitter
Diubah oleh si.matamalaikat 02-05-2024 07:16
mynameisant
badbironk
69banditos
69banditos dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.3K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.