Setelah lama tak terdengar kabarnya, Indonesia akhirnya mulai membayar cicilan proyek jet tempur KF-21 yang dibuat bersama Korea Selatan. Kabar baik itu diberitakan oleh media lokal Korea, yakni Yonhap News Agency. Mengutip artikel Yonhap News Agency, sebuah sumber yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada media tersebut jika pada 1 November 2022; Indonesia telah membayar cicilan senilai 9,4 miliar won (sekitar Rp 103,4 miliar) kepada Korea Selatan.

Kabar ini tentu jadi kabar baik bagi Korea Aerospace Industries (KAI), yang bertanggung jawab mengembangkan dan memproduksi pesawat KF-21. Di mana dengan komitmen Indonesia yang melanjutkan program KF-21, mereka akan kembali bersemangat melanjutkan produksi jet tempur tersebut. Indonesia sendiri sepakat untuk menanggung biaya 20% dari proyek KF-21, sementara sisanya ditanggung Korea Selatan.

Sementara itu, negara kepulauan tersebut telah menghentikan pembayaran sejak Januari 2019 dan memiliki pembayaran yang terlambat sekitar 800 miliar won (Rp 7,7 triliun). Juga sempat ada isu jika Indonesia ingin meninggalkan proyek KF-21, tetapi setelah pesawat berhasil terbang perdana pada Juli 2022; Indonesia kembali memantapkan komitmennya pada proyek KF-21. Sebelum pembayaran cicilan dilakukan pada awal November lalu, Indonesia telah menginvestasikan uang senilai 227,2 miliar won atau setara dengan Rp 2,8 triliun.



Sebagai tambahan, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan mengatakan bahwa, berdasarkan perjanjian; Indonesia akan berkomitmen kembali untuk mendanai 20% dari biaya pengembangan KF-21 hingga tahun 2026. Menurut artikel Airspace Review, pihak KAI juga telah membuatkan prototype KF-21 versi kursi tandem sesuai permintaan TNI AU. Pesawat dengan nomor seri 004 itu kini tinggal menunggu jadwal uji coba penerbangan.

Rencananya KAI akan membuat 8 prototype pesawat tempur KF-21, 6 unit untuk uji penerbangan dan 2 unit untuk uji darat. Sesuai kesepakatan, PT DI kabarnya akan mendapat satu prototype KF-21 (prototype ke-5). Dan PT DI pun kini sudah mulai mempersiapkan hanggar untuk produksi KF-21 di Bandung, pasalnya Indonesia berkomitmen untuk membeli 50 unit KF-21 Boramae; yang rencananya sebagian akan diproduksi di Kota Kembang.







Referensi Tulisan: Airspace Review& Yonhap News Agency
Sumber Foto: sudah tertera di atas