• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dengan atau Tanpa Teknologi, Manusia Tidak Akan Pernah Menjadi Tuhan.

lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Dengan atau Tanpa Teknologi, Manusia Tidak Akan Pernah Menjadi Tuhan.
Mau ga mau, mesti cerita latar belakang munculnya trit ini. Jd ini trit gara2 komen ane di tritnya Gan @ih.sul yg judulnya "Berkat Teknologi Manusia Bisa Menjadi Tuhan".


Gbr diambil dr fin.co.id

Karena Gan TS-nya trit itu sendiri mengatakan bahwa tritnya tidak serius, cuma berandai-andai, dst; maka ane juga komen pendek aja. Santai aja sesuai tritnya yang juga santai.

Ane jawab pendek : "Manusia tidak akan pernah jadi Tuhan."

Kemudian ada yang protes, katanya ane komen tanpa paham konteks.

Jadi ya dahlah, ane jawab lewat trit ini.

Pertama,
Konteksnya apa, ketika dikatakan, berkat/lewat teknologi manusia bisa jadi Tuhan?

Quote:


Contoh yg diberikan : metaverse (menciptakan dunia), warpdrive (berpindah scr sangat cepat), dst.

Menurut ane, ada yang luput dari perhatian TS dari trit tersebut.

Yaitu dari jaman dahulu kala pun, perkembangan itu sudah terjadi. Kita ambil misal metaverse yang katanya manusia menciptakan dunia.

Menurut ane, sebelum metaverse pun, manusia sudah melakukan itu.

Bayangkan ketika manusia kuno masih hidup di gua, berburu, dikejar-kejar binatang buas, dst. Itu dunia mereka.

Kemudian seiring perkembangan jadinya manusia hidup di gedung-gedung bertingkat, mau makan pesen online, dst. Ini dunia kita sekarang.

Warp drive, siapa jaman Mataram dulu, membayangkan Surabaya-Jakarta bisa ditempuh dalam 1 jam?

Bayangkan juga bayi tabung. Dst.

Apakah setiap kali ada lompatan2 teknologi, kemudian manusia merasa sudah berhasil menjadi Tuhan?

Menurut saya, jawabannya tidak.

Mengapa demikian? Karena secara naluriah, manusia mengalamatkan sesuatu yang di luar jangkauan pikirannya pada Tuhan.

Itu sebabnya, salah satu tanda tentang Tuhan adalah mujizat/keajaiban.

Ketika sesuatu berhasil diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sadar atau tidak sadar, maka kemampuan itu tidak lagi dilekatkan pada Tuhan.

Sehingga sampai sehebat apapun ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka tidak akan membuat manusia menjadi Tuhan.

Yang terjadi adalah proses mengurangi sedikit demi sedikit, apa-apa yang katanya ajaib/mujizat (sedemikian rupa, sehingga hal itu dipandang) sebagai bukti tentang adanya Tuhan.

Kemajuan pengetahuan dan teknologi, mungkin membuat manusia merasa tidak ada Tuhan, tetapi tidak membuat manusia menjadi Tuhan. Bahkan untuk membuat manusia berpikir bahwa tidak ada Tuhan pun, tantangannya cukup berat.

Selama ini, setiap kali sains menjawab sesuatu, muncul pertanyaan lain. Setiap kali teknologi mampu melakukan sesuatu, muncul tantangan yang lain.

Itu pun bagian dari natur manusia sendiri.

Sehingga semaju apapun, selalu ada ruang untuk "bukti" keberadaan Tuhan dan tidak pernah manusia berada pada posisi "menjadi" Tuhan.

Playing God mungkin iya, be a God, mayoritas manusia rasanya masih cukup waras untuk tidak mengatakan I am God.

Kalau ada manusia yang mengaku dirinya Tuhan, menurut ane pribadi, itu bukan karena kemajuan teknologi, itu lebih pada masalah psikologi.

Atau mungkin masalah orang tua yang eksentrik.

-----

emoticon-Nyepi



Sumber referensi

1. https://www.kaskus.co.id/thread/6362...ead&style=card

2. https://www.bbc.com/future/article/2...igion-instinct

3. https://www.routledge.com/Signs-of-G.../9781138620568
doktorlaptop
hyperzectrooper
provocator3301
provocator3301 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.7K
101
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.