Dari ajang pameran pertahanan internasional Indo Defence 2022 yang dimulai hari ini sampai 5 November, rupanya ada kabar baik terkait rencana akuisisi alutsista TNI AU. Memgutip artikel dari Airspace Review, Airbus dalam pernyataannya di Jakarta pada Selasa (01/11/2022); Indonesia akan memesan 2 unit pesawat angkut A400M Atlas dengan opsi penambahan pembelian 4 unit yang tertuang dalam Letter of Intent (LOI).

Kilas balik pada 18 November 2021, dalam acara Dubai Air Show; Kementerian Pertahanan RI resmi menandatangani pembelian 2 unit A400M versi angkut dan tanker dengan Airbus. Sementara itu, saat acara Media Roundtable menjelang Indo Defence 2022 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta (1/11/2022), Dani Adriananta selaku Airbus Chief Representative Indonesia memberi pernyataan terkait akuisisi A400M kepada indomiliter.comsebagai berikut, “Kami meyakini bahwa kontrak efektiv untuk dua unit A400M pesanan Indonesia akan dilakukan pada bulan ini (November).”

Dani menambahkan jika pengumuman jadwal pengiriman A400M akan diberitahukan saat kontrak efektiv resmi ditandatangani, sebagai gambaran bagi Agan; kontrak efektiv dalam pengadaan alutsista dilakukan dengan pembayaran down payment kepada pihak manufaktur. Targetnya kontrak efektiv untuk dua A400M Atlas bisa ditandatangani sebelum tahun 2022 berakhir. Dan dalam 3 hari ke depan diyakini akan ada kesepakatan dan kontrak penting yang terkait alutsista di Indo Defence 2022. Di sisi lain, pihak Airbus sendiri telah mulai menyiapkan jalur produksi A400M pesanan Indonesia. Dan jika kontrak efektiv berjalan, maka negara kita akan jadi pengguna ke-10 A400M Atlas.



A400M pesanan Indonesia adalah konfigurasi "tanker dan angkut" atau biasa disebut sebagai MRTT (Multi Role Tanker Transport). Dalam konfigurasi ini, A400M dapat digunakan untuk misi angkut personel dan barang, serta dijadikan sebagai pesawat tanker untuk melakukan isi ulang bahan bakar di udara bagi pesawat/helikopter.

Jika digunakan sebagai pesawat tanker, A400M bisa membawa 50,8 ton bahan bakar. Penempatan payload bahan bakar berada di kedua sayap dan center wing box, FYI untuk konfigurasi tanker pada pesawat ini tidak menggunakan kapasitas yang ada di ruang kargo. Dua tangki kargo tambahan juga dapat dipasang, yang memberikan masing-masing tambahan 5,7 ton bahan bakar.

Untuk ruang kargo A400M punya lebar 4 meter, tinggi 3.85 meter, dan panjang 17.71 meter. Pesawat mampu mengangkut kargo berukuran besar seperti helikopter NH90 atau CH-47 Chinook atau bisa juga membawa dua buah kendaraan infanteri Stryker. A400M juga bisa mengangkut truk semitrailer dengan peti kemas berukuran 6,906 meter. Sementara kapasitas muatan keseluruhan mencapai 37 ton. Guna mendukung operasi linud (lintas udara) ruang kabin A400M bisa dimuati hingga 116 personel. Sementara untuk misi medical evacuation (Medevac), A400M bisa memuat 66 usungan serta membawa 25 tenaga medis.

Kehadiran A400M Atlas tentu jadi angin segar bagi TNI AU, yang selama ini bergantung pada C-130 Hercules sebagai satu-satunya pesawat angkut kelas berat. Di sisi lain, kehadiran A400M akan melengkapi kemampuan angkut TNI AU; baik untuk kebutuhan militer dan sipil. Kelak mereka juga akan menerima 5 unit pesawat C-130J Hercules. Di mana satu unit sudah selesai diproduksi dan tinggal menunggu jadwal pengiriman.




Referensi Tulisan: Airspace Review& indomiliter.com
Sumber Foto & Ilustrasi: Airbus & Airspace Review