Kabar kurang sedap datang dari industri kapal selam Korea Selatan, pasalnya 9 kapal selam yang mereka buat sendiri dikabrkan mengalami cacat (masalah) yang besar. Mengutip informasi dari Naval News, kapal selam yang dimaksud mengalami cacat adalah KSS II (Son Won-Il Class); merupakan versi modifikasi dari kapal selam Type 214 buatan Jerman.

Menurut Naval News, sebuah laporan yang disampaikan oleh Anggota Majelis Nasional Partai Kekuatan Rakyat Shin Wonsik, cacat utama telah ditemukan pada kesembilan kapal selam Kelas Son Won-Il milik Angkatan Laut Republik Korea (ROKN). Ini merupakan pukulan besar bagi kekuatan kapal selam ROKN, yang sangat bergantung pada ke-9 kapal selam tersebut.

Shin menyebut cacat ditemukan pada kabel modul inverter di 7 kapal selam Kelas Son Won-Il, sementara 2 kapal lainnya memiliki cacat "fungsional" pada modul inverter itu sendiri. Modul inverter yang diproduksi oleh Siemens Jerman, merupakan komponen penting dalam sistem propulsi kapal selam, total dua belas modul dipasang di setiap kapal selam.



Sampai saat ini penyebab pasti dari cacat terkait kabel tersebut masih belum diketahui, yang berarti bahwa tujuh dari kapal selam ROKN telah ditugaskan tanpa perbaikan yang diperlukan. Hal ini menyebabkan kapal ketiga, ROKS An Jung-geun, harus ditarik kembali ke pantai setelah terdampar di tengah Laut Timur ketika modul inverter mengalami gangguan secara tiba-tiba pada Januari tahun lalu.

Shin juga menambahkan bahwa, masalahnya adalah kemungkinan besar akibat depolimerisasi lapisan luar kabel, mengingat kabel ini punya tiga lapisan perlindungan. Namun, mungkin ada masalah tambahan. Misalnya, ROKS Jeong Ji, kapal kedua di kelasnya, belum ditugaskan sejak Oktober 2019, karena kebocoran dari sistem pendinginnya yang merusak modul inverter. Selain itu, kerusakan lebih lanjut bisa terjadi pada modul inverter akibat karat yang dihasilkan dari kabel.

Sebagai tanggapan atas cacat tersebut, Defense Acquisition Program Administration kini telah membayar Siemens 7,1 miliar won Korea atau sekitar US$5 juta, sekitar Rp 77 miliar jika dirupiahkan; untuk proses perbaikan. Diperkirakan proses perbaikan untuk setiap kapal selam Type 214 yang dimodifikasi, termasuk waktu yang dibutuhkan untuk membawa modul ke Jerman, akan memakan waktu enam bulan. Hal ini akan berdampak negatif terhadap kesiapan armada kapal selam di tahun-tahun mendatang. Pemerintahan saat ini telah menyalahkan pemerintahan sebelumnya atas masalah ini.

Kapal selam Kelas Son Won-Il dikembangakan dari Type 214, jenis kapal selam diesel-electric buatan Howaldtswerke-Deutsche Werft. Nama kapal selam pertama diambil dari nama Laksamana Son Won-il, Kepala Staf Angkatan Laut Korea Selatan yang pertama. Kapal selam ini merupakan sebuah tonggak sejarah bagi industri kapal selam Negeri Ginseng, karena untuk pertama kali mereka berhasil membuat kapal selam memakai sistem propulsi air-independent propulsion (AIP).

Dari sembilan kapal selam dalam inventaris ROKN, tiga yang pertama dibangun oleh Hyundai Heavy Industries (HHI) dengan sisanya dibagi antara HHI dan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering. Kapal pertama ditugaskan pada tahun 2007, sementara kapal terakhir, yakni ROKS Shin Dol-seok, mulai beroperasi pada tahun 2020. Dan sebagai penutup berikut ini adalah spesifikasi dari Son Won-Il Class:




Referensi Tulisan: Naval News
Sumber Foto: US Navy & Naval News