Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua, ditemukan meninggal dunia di pantai Jayapura
Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua, ditemukan meninggal dunia di pantai Jayapura
Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua, ditemukan meninggal dunia di pantai Jayapura
Filep KarmaSUMBER GAMBAR,YULIANA LANTIPO
Keterangan gambar,
Sosok Filep Karma banyak disebut kembali setelah dia dibebaskan pada 19 November 2015 dari penjara Abepura, Papua.

Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua, dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (02/11) pagi. Jenazahnya ditemukan oleh warga di bibir pantai Base G, Jayapura, Papua.

Seorang pejabat polisi di Jayapura mengatakan, jenazah yang ditemukan di pantai Base G diduga adalah Filep Karma.

"Diduga Filep Karma, tetapi untuk memastikan masih menunggu konfirmasi keluarganya," kata Kapolsek Jayapura Utara, Akp Yahya Rumra, kepada Antara, Selasa.

Keterangan yang dihimpun dari aktivis dan jurnalis di Papua, membenarkan bahwa jenazah yang ditemukan di pantai itu adalah Filep Karma.

Sampai sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (02/11), belum ada keterangan resmi dari keluarga Filep Karma atas informasi tersebut.

Dilaporkan jenazah Filep Karma sudah ditempatkan di RS Bhayangkara Jayapura. Disebutkan jenazahnya akan diautopsi.

Sejauh ini belum ada penjelasan dari rumah sakit terkait penyebab kematiannya.

Dalam foto-foto yang diterima BBC News Indonesia, jenazah yang disebutkan sebagai Filep Karma itu seperti mengenakan baju selam warna biru.

Terlihat sudah ada pembatas warna kuning oleh kepolisian di lokasi ditemukan jenazah tersebut.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Timotius Murib, mengatakan, dirinya sudah diberitahu bahwa jenazah yang ditemukan di pantai itu adalah Filep Karma.

Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua, ditemukan meninggal dunia di pantai Jayapura
Keterangan gambar,
Filep Karma, usai dibebaskan pada November 2015, disambut oleh para pendukungnya.

Keluarganya sudah membawa jenazahnya ke RS Bhayangkara, "guna kepentingan autopsi," ungkap Timotius kepada wartawan BBC News Indonesia, Jerome Wirawan, Selasa (02/11) pagi.

Sementara, Direktur Eksekutif Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP), Markus Haluk, mengatakan bangsa Papua kehilangan salah-satu tokoh pejuang yang sejati.

"Ia telah mendedikasikan hidupnya untuk memperjuang hak politik bangsa Papua untuk merdeka dan berdaulat," katanya kepadda BBC News Indonesia, Selasa pagi.

Siapa sosok Filep Karma?

Sosok Filep Karma banyak disebut kembali setelah dia dibebaskan pada 19 November 2015 dari penjara Abepura, Papua.

Dia adalah tahahan politik yang penjara karena menaikkan bendera Bintang Kejora dan berbicara dalam pawai prokemerdekaan Papua pada 2004.

Dia dibebaskan lebih awal setelah menjalani 11 tahun dari 15 tahun vonis penjara.

Pembebasan Filep Karma, pada 2015, merupakan bagian dari kebijakan pemberian grasi yang ditempuh Presiden Joko Widodo terhadap sejumlah tahanan politik di Papua.

Saat itu Jokowi menyebut langkah itu sebagai upaya pemerintah dalam menyelesaikan konflik di Papua.

Lima orang yang diberikan grasi oleh Presiden Jokowi adalah para pelaku serangan ke gudang senjata di markas Kodim Wamena pada 2003.

Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua, ditemukan meninggal dunia di pantai Jayapura

Filep Karma dan putrinya, Audryn Karma.

Felip Karma, yang menolak menandatangani proses grasi, tidak termasuk dalam pembebasan itu.

Dalam wawancara dengan BBC, Filep mengatakan dia tidak mau mengajukan grasi karena itu berarti dia mengaku bersalah dan meminta presiden mengampuninya.

Filep menginginkan amnesti karena, menurutnya, dia tidak bersalah.

Pada 19 November 2015, Filep Karma akhirnya dibebaskan dari penjara Abepura, setelah menjalani 11 tahun penjara dari 15 tahun vonis yang dijatuhkan.

"Saya tahunya akan dibebaskan tahun 2019. Karena saya menolak semua remisi," kata Filep Karma kepada wartawan BBC Indonesia, Rebecca Henschke, Kamis, 19 November 2015.

"Tiba-tiba saya dipaksa harus keluar dari penjara," tambahnya saat itu.

Usai dibebaskan, Filep Karma menegaskan tekadnya untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Papua secara damai.

"Papua belum merdeka, berarti perjuangan saya belum selesai. Saya akan terus berjuang sampai Papua merdeka."

Dan untuk itu, katanya, ia siap untuk kembali dipenjara.

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-63445600

Ditemukan Tewas di Pantai Base G, Puluhan Keluarga Filep Karma Padati RS Bhayangkara Jayapura
Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua, ditemukan meninggal dunia di pantai Jayapura

Ditemukan Tewas di Pantai Base G, Puluhan Keluarga Filep Karma Padati RS Bhayangkara Jayapura
Tribun-Papua.com/Hendrik Rewapatara
Puluhan kerabat beserta keluarga Tokoh Papua Filep Karma tengah memadati RS Bhayangkara, Kotaraja, Selasa (1/11/2022) pagi.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Puluhan kerabat beserta keluarga Tokoh Papua Filep Karma tengah memadati RS Bhayangkara, Kotaraja, Selasa (1/11/2022) pagi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun-Papua.com, mereka berdatangan untuk mengecek secara langsung informasi mengenai meninggalnya aktivis Papua merdeka tersebut.

Diketahui, kerabat Filep Karma sudah berada di RS.Bhayangkara, Kotaraja, sejak 9.30 WIT.


Tidak hanya itu, terlihat juga para aktivis HAM Papua juga telah hadir di halaman Kamar Jenazah RS. Bhayangkara.

Aktivis Ham tersebut diantaranya staf dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua. Kemudian, Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, dan Direktur Aliansi Demokrasi untuk Papua, Latifah Anum Siregar.

Hingga berita ini diturunkan, Jenazah Filep Karma masih berada di RS Bhayangkara, Kotaraja, Kota Jayapura, Papua. (*)


https://papua.tribunnews.com/2022/11...kara-jayapura.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Roy Ratumaki

Aktivis Papua Filep Karma Diduga Meninggal saat Menyelam di Jayapura
Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua, ditemukan meninggal dunia di pantai Jayapura
Filep Karma meninggal dunia. (CNN Indonesia/Mundri Winanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komnas HAM Papua Frist Ramandey mengatakan aktivis Papua Filep Karma meninggal dunia diduga saat menyelam dan terbawa arus di salah satu pantai di Jayapura, Papua.
"Dugaan awal dia lagi menyelam terbawa arus. Tapi masih kita dalami dulu ya soal ini," kata Frist kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/11).

Frist mengatakan jasad Filep ditemukan di Pantai Base-G Jayapura pada Selasa subuh tadi. Meski demikian, Frist mengatakan pihaknya masih mendalami soal dugaan meninggalnya Filep.

"Ini kami mau ke RS Bhayangkara. Lalu ngecek siapa saja yang menyelam sama-sama itu," kata Frist.

Jenazah Filep saat ini ada di RS Bhayangkara Jayapura untuk dilakukan tindakan autopsi.

Filep merupakan tokoh pejuang kemerdekaan Papua. Dia sempat memimpin pengibaran bendera Bintang Kejora di Biak pada 1998 dan akhirnya dipenjara. Namun dua tahun kemudian dia dibebaskan.

Pada 2004, dia kembali melakukan aksi serupa sehingga dituduh makar. Ia dituduh berkhianat setelah menggelar peringatan kemerdekaan pada 1 Desember 2004. Filep dihukum 15 tahun penjara namun akhirnya dibebaskan pada 19 November 2015.

Filep bebas pada 2015 setelah mendapat remisi dari pemerintahan Joko Widodo, remisi yang sebetulnya ia tolak.

Dia sempat mengkritik pemerintahan Jokowi karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua yang semakin memburuk.

Padahal, Jokowi berjanji agar Papua menjadi tanah yang damai saat memberikan sambutan di acara Natal Bersama Nasional di Jayapura pada Desember 2014, dua bulan setelah dia dilantik sebagai Presiden.

Jokowi saat itu menyatakan dirinya ingin mendengarkan lebih banyak suara rakyat Papua.

"Semangat untuk mendengar dan berdialog dengan hati," kata Presiden dalam sambutannya. "Inilah yang ingin saya gunakan sebagai fondasi untuk menatap masa depan Tanah Papua."

Namun, masa depan soal HAM di Papua semakin tak terang.

Laporan Setara Institute terakhir menunjukkan bahwa dugaan peristiwa pelanggaran HAM di Papua dan Papua Barat sepanjang 2015-2016 justru kian meningkat. Dari 16 peristiwa pada 2015 menjadi 68 peristiwa di medio 2016.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...m-di-jayapura.

Turut berduka cita
Tokoh sejak tragedi Biak Juli 1998 sampai sekarang tetap konsisten menyuarakan aspirasi kemerdekaan Papua
Dugaan sementara meninggal karena menyelam.
Semoga Papua aman-aman aja karena takutnya ada demo besar-besaran pendukung Papua merdeka menuduh Filep Karma dibunuh
Apalagi kasus Lukas Enembe belum kelar-kelar karena KPK nggak berani jemput paksa takut pertumpahan darah dan instabilitas Papua
-------
Perkembangan terbaru: Keluarga menolak otopsi dan komentar Veronika Koman
isu kematian Filep, komentar Veronika Koman, dan keluarga menolak otopsi


Diubah oleh mabdulkarim 01-11-2022 06:26
bycakra
muhamad.hanif.2
samsol...
samsol... dan 7 lainnya memberi reputasi
-6
1.8K
46
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.