Media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya sebuah video penyelamatan seorang Asisten Rumah Tangga (ART) di Kabupaten Bandung Barat yang disekap dan dianiaya oleh majikannya sendiri.

Seorang ART bernama Rohimah usia 29 tahun dianiaya oleh pasangan suami istri yaitu Yulio Kristian (29 tahun) dan Loura Francilia (29 tahun) yang disini berstatus sebagai majikan dari Rohimah sejak lima bulan yang lalu.

Menurut keterangan dari keluarga korban, Rohimah baru bekerja kepada Yulio dan Loura sejak lima bulan yang lalu, dan mengalami penganiayaan sejak tiga bulan terakhir sebelum akhirnya diselamatkan oleh perangkat desa, anggota Polisi dan TNI bersama warga sekitar karena Rohimah disekap di dalam rumah dalam keadaan babak belur di bagian wajah.

Majikan dari Rohimah yaitu Yulio dan Loura semula sempat mengelak telah melakukan penganiayaan dan mengatakan bahwa ART nya mengalami luka-luka atas kelakuannya sendiri. Namun, pihak berwajib tidak bisa dibohongi karena warga sekitar siap menjadi saksi bahwa mereka mendengar korban menangis setiap malam selama kurang lebih tiga bulan karena dianiaya oleh majikannya.

Menindaklanjuti penyelamatan tersebut pihak Kepolisian pun ikut serta membawa pasangan suami istri Yulio dan Loura ke kantor Polisi sebelum akhirnya saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti melakukan penganiayaan, penyekapan, dan merampas kemerdekaan seseorang.

Melihat adanya tindak kejahatan penganiayaan yang dilakukan oleh majikan kepada pembantu atau asisten rumah tangganya tersebut tentu sudah selayaknya menjadi perhatian publik dan aparat Kepolisian Indonesia.

Selama ini seringkali pemberitaan mengenai penganiayaan atau penyiksaan ART dialami oleh WNI yang menjadi tenaga kerja diluar negeri, ternyata kejadian serupa masih ada di dalam negeri dan hampir luput dari pengawasan.

Dari kejadian penyelamatan ART di Kabupaten Bandung Barat ini apresiasi juga layak diberikan kepada warga sekitar, yang peduli terhadap sesama dengan cepat tanggap mencari solusi ketika ada kecurigaan telah terjadi penganiayaan dialami oleh orang sekitarnya.

Tidak menutup kemungkinan masih ada tindak kejahatan serupa dimana majikan memperlakukan ART nya dengan semena-mena, merasa berhak untuk melakukan apapun termasuk dengan menjadikan samsak tinju karena dirinya merasa bahwa telah membayar asisten rumah tangganya.

Pemikiran majikan dapat melakukan apapun kepada asisten rumah tangganya ini tentu tidak bisa dibenarkan GanSis.
Sebab pembantu rumah tangga memiliki tugas dan tanggung jawab yang terbatas dan ada undang-undang yang mengatur hak serta kewajiban buruh atau pekerja.

Ketika majikan sudah bertindak berlebihan sampai menyiksa dan menganiaya asisten rumah tangganya tentu ini sudah masuk kedalam sebuah tindak kriminal, karena majikan tersebut telah melanggar aturan dan merenggut hak kemerdekaan dari orang lain.

Mari GanSis ambil pelajaran berharga dari adanya kejadian ini, yaitu untuk memanusiakan manusia dan tidak berlaku semena-mena karena memiliki status, harta, dan kekayaan.

Mungkin bisa Agan Sista memiliki status majikan dari seseorang, tetapi bukan berarti kalian bisa memperlakukan pembantu atau ART kalian dengan semena-mena karena mereka juga memiliki hak yang sama sebagai warga dan masyarakat Indonesia yang dilindungi oleh undang-undang.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan menjadi pelajaran sekaligus himbauan bagi Agan Sista semua.