Tak puas hanya dengan Bayraktar TB2, Turki terus berupaya membuat berbagai jenis drone baru. Dan mengikuti tren penggunaan drone kamikaze di palagan konflik, dua manufaktur senjata asal Turki telah berhasil mengembangkan drone kamikaze. Mengutip informasi dari Army Recognition, drone kamikaze itu diberi nama Alpagut. Drone ini dirancang oleh dua manufaktur asal Turki, yakni Roketsan dan STM. Roketsan sendiri punya keahlian membuat roket dan rudal sementara STM punya keahlian merancang drone berukuran mini. Alpagut sendiri pertama kali tampil di acara SAHA Expo di Istanbul, pada 25 - 28 Oktober 2022.

Alpagut adalah drone kamikaze yang dapat digunakan dari darat atau udara. Pihak STM menyebut jika drone ini dapat diluncurkan dari platform drone tempur seperti drone Aksungur, SIHA, Bayraktar Akinci, dan Bayraktar TB3. Untuk penggunaan darat, Alpagut juga dapat dipasang pada kendaraan taktis dan lapis baja serta platform darat tak berawak. Drone juga bisa dipasang pada kapal angkatan laut seperti korvet Kelas Ada buatan Turki dan kapal permukaan tak berawak (USV).

Alpagut dapat dioperasikan pada siang dan malam hari dan dapat digunakan untuk menghancurkan target darat dan laut bergerak atau target statis, radar dan sistem komunikasi, kendaraan lapis baja ringan, serta fasilitas penting seperti pusat komando.



Alpagut memiliki radius operasional hingga 60 kilometer dan daya tahan lebih dari 60 menit. Alpagut dapat dilengkapi dengan berbagai jenis hulu ledak dan dapat digunakan secara individu atau dalam konfigurasi swarm. Drone dapat membawa hulu ledak ledak seberat 11 kg dan dapat terbang pada ketinggian 3,5 km. Setelah target terdeteksi, ia dapat mengikutinya dan terbang di ketinggian 300 sampai 1500 meter.

Setelah ditembakkan/dilepaskan, sistem akan masuk ke mode deteksi target, pelacakan dan evaluasi, melayang di udara selama jangka waktu tertentu, dan kemudian akan memulai serangan untuk menghancurkan target yang diidentifikasi secara mandiri setelah mendapatkan persetujuan dari operator di darat.

Alpagut dapat mendeteksi dan mengenali target dengan two-mode seeker tanpa diketahui, dan tidak terpengaruh oleh sistem jamming. Target dapat ditentukan dengan memakai precision guidance-control propulsion system. Sistem ini juga menawarkan keuntungan yang signifikan bagi penggunanya dengan fitur fire and forget, dan kemampuannya untuk secara cepat diintegrasikan ke dalam kendaraan darat/udara/laut berawak dan tak berawak.



Menurut pihak STM dan Roketsan, sistem ini akan dikembangkan sebagai pengubah permainan utama di medan perang. Kemampuannya untuk diintegrasikan dengan cepat dengan sistem drone yang diproduksi di dalam negeri akan memungkinkan keterlibatan yang cepat dengan sistem pertahanan udara bergerak, elemen darat strategis, dan target asimetris.

Di sisi lain, dikembangkannya Alpagut oleh Roketsan dan STM merupakan bukti jika drone kamikaze kelak akan jadi salah satu senjata penting yang harus dimiliki angkatan bersenjata di seluruh dunia. Berbeda dengan sistem rudal yang cenderung mahal, drone kamikaze menawarkan harga yang lebih murah, bisa dipasang di berbagai platform, dan juga lebih sulit untuk dicegat sistem hanud (pertahanan udara). Selain itu, drone kamikaze juga bisa diproduksi dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.






Referensi Tulisan:
Sumber Foto: sudah tertera di atas