Menurut praduga ane pribadi, kasus kekerasan pada anak yang dilakukan oleh orang tua pasti jumlahnya lebih banyak daripada angka yang di-up oleh Menteri Perlindungan Anak dan Wanita. Karena (kemungkinan) banyak banget kasus kekerasan lain yang nggak terungkap ke publik. Makanya ane senang banget kalo ada kasus kekerasan pada anak yang akhirnya terendus sehingga korban bisa diselamatkan dan pelaku bisa diburu.

Seperti kejadian di Pekanbaru, Riau, baru-baru ini. Diberitain kalo seorang bocah 10 tahun dengan inisial MR sampe patah tulang karena disiksa sama bapak tirinya, ZK. Dia ditampar, dipukul, diinjak, bahkan kemaluannya disulut pake rokok. Astaghfirullah, najis banget orang kayak gini!

Parahnya lagi, pelaku dan juga ibu korban malah kabur. Jadi, usai dianiaya sama ZK, MR sempat dibawa sama emaknya ke klinik Umri di Jalan Tambusai. Habis nganterin anaknya, si emak izin ke toilet bentar. Eh tau-taunya malah kabur! MR ditinggal sendirian sebelum akhirnya keluarga lain datang. Geram, akhirnya kakak sepupu korban, Alex, melapor ke Polda Riau pada 25 Oktober kemarin.

Lantas apa sih alasan pelaku menganiaya korban? Ya, kalo menurut ane emang itu orang aja yang ga punya hati dan otak, Gansis! Soalnya, berdasarkan berita yang dipaparin sama detik.com, pelaku kesal karena anak ini merengek minta jajan. Nah, bener gak punya hati, kan? Anak umur segitu kalo minta jajan, kan, wajar ya? Kenapa harus dipukul?!

Oiya, dari Alex juga diketahui bahwa sebelumnya MR tinggal sama ayahnya di Indragiri Hulu. Gara-gara si ayah kandung masuk penjara, sang ibu menjemputnya untuk tinggal bersama ayah tiri. Namun nahas banget, anak yang udah lumpuh sejak umur 6 tahun ini malah babak belur disiksa.

Setelah divisum di RS Bhayangkara Polda Riau, ditemuilah banyak luka di tubuh MR. Ada bekas sulutan api rokok di tubuh dan kemaluan, serta bekas pukulan sandal kulit. Mata kiri MR juga merah akibat tamparan keras dari pelaku. Ditambah lagi dengan korban yang terlihat sangat trauma dengan apa yang dialaminya. Menurut pengakuan korban, ia udah sering banget dianiaya sama bapak tirinya itu.



Pada 26/10/2022 kemarin tim Polda Riau datang menemui MR yang kini tinggal bersama paman dan bibinya. MR diberi berbagai bantuan berupa kursi roda, alat-alat sekolah, hingga mainan. Kombes Asep Darmawan yang memimpin langsung operasi besuk petang itu juga mengatakan bahwa mereka akan berupaya agar MR bisa sekolah di SLB terdekat.

Nggak cuma itu, Gansis. Pada Asep MR curhat kalau dia pingin bapak tirinya dipenjara seumur hidup. "Penjara seumur hidup dia, ya, Pak. Nanti tinju juga, ya, Pak." Kombes Asep pun ngaku kalo dia sedih dan prihatin banget denger nada bicara MR yang sedih dan lirih begitu. Makanya ia pun berani berjanji ke keluarga MR bahwa tim Polda Riau akan mengusut tuntas kasus tersebut.



Janji pun ditepati. Malam hari di tanggal yang sama, ZK dan ML, ibu korban, berhasil diamankan di Jalan Rimbo Panjang, Kampar, Riau. Yang lebih greget lagi, dua orang ini ketangkep waktu mau mencuri kabel milik PLN. Kata ZK, dia terpaksa mencuri buat mencukupi biaya hidup.

Hmm oke deh. Mulai hari itu biaya hidupnya bakal ditanggung sama pemerintah. Soalnya dia bakal dikasih makan gratis di lapas, hahaha. Plus babak belur sama napi lain karena udah berani sama anak kecil.

Oiya, info lain yang ane dapatkan, kalo ternyata MR ini punya kakak kandung perempuan berinisial GD. Kakaknya ini tinggal sama orang tua angkat sejak ketahuan pernah dirudapaksa sama bapak kandungnya sendiri. Jadi kemungkinannya si bapak kandung masuk penjara karena pencabulan itu.

Betul-betul malang nian anak-anak ini karena dapat orang tua yang tak betul perangainya.

Btw ini juga jadi pelajaran untuk kita; bahwa kita harus sama-sama peduli terhadap tindak kekerasan pada anak-anak. Jadi, ketika melihat tindak kekerasan pada anak, jangan diabaikan dengan alasan "Udah, gak perlu ikut campur urusan orang". Tapi lakukan sesuatu agar kekerasan itu gak terulang kembali. Kalau takut menghadapi sendiri, kita bisa bahu-membahu dengan warga lain dan dengan perlindungan dari pihak berwenang.

Mari jadi orang yang peka dengan keselamatan anak-anak, Gansis. Stop kekerasan pada anak!