Sumber Gambar

Sudah hampir tiga tahun dunia dalam situasi pandemi. Kita tahu bahwa covid-19 telah membuat banyak kesulitan di masyarakat. Apa yang telah kita lalui selama tiga tahun ini jelas bukan hal yang mudah.

Meski terlihat tidak mudah, pada akhirnya kita mulai bangkit dari keterpurukan. Pelan-pelan kita mulai melangkah keluar dari belenggu pandemi. Angka-angka positif menurun, aktivitas mulai normal dan protokol kesehatan tak seketat dahulu.

Kini, bila kita bepergian ke luar sudah banyak orang tak memakai masker. Masuk ke mall pun kadang bisa tanpa scan PeduliLindungi. Apalagi bagi yang masuk lewat basement. Pengawasannya lumayan minim.

Dengan keadaan seperti ini, masih penting kan protokol kesehatan? Apakah covid-19 masih menjadi momok menakutkan?

TS secara tidak sengaja berkesempatan bertanya kepada dua orang dari latar belakang yang berbeda. Satu adalah seorang tukang sapu taman yang setiap hari menjaga kebersihan dan keindahan taman di jalanan Jakarta. Dan satu lagi teman saya, seorang pekerja di salah satu perusahaan di sekitaran Jakarta.


Sumber Gambar

Menariknya, dua orang ini memberikan dua perspektif yang berbeda.

Kita mulai dari tukang sapu taman. Beliau menyatakan bahwa covid-19 sudah tidak semenakutkan dulu. Katanya, jangan terlalu takut dan jangan terlalu dipikirkan mengenai covid-19 ini, karena itu yang nantinya bisa menurunkan imunitas kita.

Bahkan sejak awal ramai pemberitaan covid-19 di mana-mana, beliau menyampaikan kepada anak dan istrinya untuk tidak takut dengan covid-19. "Hidup dan mati Allah SWT yang mengatur, kalau sakit ya berobat. Urusan mati cuma Allah SWT yang tahu," ucapnya.

Menurutnya, kini covid-19 sudah biasa saja. Beliau juga bercerita bahwa pernah berjabat tangan dengan seseorang yang terkena covid-19, dan tidak terjadi gejala apapun.

Berbeda dengan teman TS yang sempat TS tanyakan melalui telepon. Menurutnya, masalah menakutkan atau tidaknya covid-19 itu bukan lagi karena gejalanya. Melainkan dampak yang ditimbulkan setelahnya. Karena apabila ia terinfeksi covid-19, akan ada banyak pekerjaan yang tertunda dan kalau tertunda lama, maka itu akan membuatnya kerepotan.

Menurut dia, justru hal itu lebih menakutkan. Teman TS juga bercerita bahwa kadang masih ada saja teman satu pekerjaannya yang positif, dan jika sudah begitu maka akan langsung ada swab test ke seluruh pekerja.


Sumber Gambar

Jawaban di atas memang berbeda, tapi pada akhirnya mengarah ke arah yang sama. Yaitu covid-19 tidak semenakutkan dahulu. Yang satu terang-terangan, dan yang satunya lagi malah membandingkan dengan pekerjaannya yang dirasa lebih mengerikan dari covid-19 apabila ditunda.

Tapi meski begitu, tetap saja yang namanya protokol kesehatan harus tetap dijalankan di mana pun kalian berada. Covid-19 mungkin tidak menakutkan lagi bagi sebagian orang, but who know? Kalau sedang apes ya bisa saja kena.

Pemerintah dan WHO sendiri belum mencabut status pandemi, bukan? Jadi TS rasa protokol kesehatan masih penting untuk kita taati bersama. Kita tak tahu variasi covid-19 apalagi yang akan datang. Bisa saja nanti akan ada variasi Matcha atau bahkan variasi Gula Aren.

Sekian dari saya siapa lagi kalau bukan TS. Pamit undur diri, sampai jumpa di thread selanjutnya. Jangan lupa tinggalkan komentar ya!



Menurut kalian apakah covid-19 masih semenakutkan dulu?

Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi