Kali ini kita akan explore daerah Cikini Jakarta Pusat beersama ARIZH_Travel. Dalam trip kali ini kita mengunjungi Planetarium, Taman Ismail Marzuki, Rumah Sakit PG Cikini, Pasar Antik Jalan Surabaya, Majid Cut Meutia Dan Gedung Juang 45.

     Tempat pertama yang akan kita explore adalah Planetarium. Di Planetarium kita bisa memilih menikmati pertunjukan rasi bintang atau sekedar melihat - lihat museum antariksa. Bagi kalian yang ingin menyaksikan pertunjukan rasi bintang disarankan untuk datang 3 jam sebelum loket dibuka. Hal ini dikarenakan antusias dari masyarakat yang tinggi untuk menyaksikan pertunjukan rasi bintang. Jika kita Kehabisan tiket kita masih bisa menikmati museum antariksa secara gratis. selain bisa menambah pengetahuan kita juga bisa menambah koleksi foto untuk media sosial kita.



     Dalam setiap pertunjukannya disediakan 320 tiket untuk kursi dan 150 tiket untuk lesehan atau tanpa kursi. Planetarium mengadakan 2 kali pertunjukan setiap harinya. Pertunjukan pertama dimulai pukul 10:00 WIB dan pertunjukan kedua dimulai pukul 14:00. Loket dibuka 1 jam sebelum pertunjukan dimulai. untuk menyaksikan pertujukan rasi bintang di Planetarium dikenakan harga tiket Rp 12,000,- untuk dewasa dan Rp 7,000,- untuk anak - anak. Pertunjukan Planetarium mempertontonkan rasi bintang dan susunan tata surya. Setelah menyaksikan pertunjukan Planetarium pengetahuan kita tentang antariksa akan bertambah. Dengan bertambahnya pengetahuan kita tentang tata surya menyadarkan kita betapa luasnya alam semesta dan betapa hebatnya alam semesta ciptaan Tuhan yang maha kuasa. Setelah menonton pertunjukan kita bisa langsung menuju museum antariksa tidak jauh dari tempat pertunjukan. Seperti yang sudah kita jelaskan di atas selain bisa menambah pengetahuan tentang tata surya terdapat juga spot - spot yang istagramable di museum antariksa.

     Setelah puas berkeliling dan hunting foto di museum antariksa kita menuju tempat hunting foto selanjutnya di Taman Ismail Marzuki. Letak Taman Ismail Marzuki tidak terlalu jauh dari Planetarium karena masih terletak dalam satu area. Gedung Ismail Marzuki dibangun dengan tujuan supaya ada tempat pertunjukan orkestra bertaraf internasional di daerah Jakarta. Pemilihan nama Ismail Marzuki untuk menghormati jasa beliau dalam dunia seni Indonesia. Kita bisa melihat arsitektur gedung Ismail Marzuki yang megah dan modern.


     Selanjutnya kita mengunjungi Rumah Sakit Persekutua Gereja Indonesia Cikini atau RSPGI Cikini. berjarak 950m dari Taman Ismail Marzuki dapat kita tempuh dengan berjalan kaki. Kita bisa berfoto ria dengan gaya sedikit zaman penjajahan belanda. Struktur bangunan RSPGI Cikini masih dipertahankan seperti pada zaman kolonial Belanda. RSPGI Cikini dulunya merupakan tempat tinggal seniman di bidang seni lukis terkenal pada masa kolonial Belanda bernama Raden Saleh. RSPGI Cikini dibangun pada masa penjajahan Belanda. Kelebiahan rumah sakit ini adalh tidak pernah membeda - bedakan dalam pelayanannya. Rumah Sakit ini dari zaman penjajahan kolonial Belanda melayani pasien baik orang Belanda maupun warga pribumi secara gratis. di  sebelah RSPGI Cikini terdapat masjid Jami' Cikini Al - Mamur. Masjid ini juga di bangun pada masa penjajahan Belanda. Masjid ini memiliki dua lantai yang pada masa penjajahan Belanda digunakan oleh para pejuan Kemerdekaan untuk bersembunyi dari kejaran Belanda atau untuk mengatur strategi perlawanan terhadap penjajah.


    Destinasi spot foto selanjutnya adalah pasar antik Jalan Surabaya. Sepanjang Jalan Surabaya banyak pedagang barang antik yang menjajakan barang antik. kita bisa menyusuri sepanjang Jalan Surabaya untuk berfoto ria dengan barang - barang antik yang di pajang oleh para pedagang. Setelah puas kita lanjutkan menuju Gedung Koang 45.


     Gedung Joang 45 memiliki banyak sejarah untuk mewujudkan perjuangan kemerdekaan Replubik Indonesia. Gedung ini dahulu digunakan oleh penjajah jepang untuk melatih pemuda - pemuda Indonesia untuk mempropagandakan pro Jepang dan membenci penjajahan kolonial Belanda. Akan tetapi para pemuda Indonesia memafaatkan ilmu propaganda yang mereka dapat untuk mempropagandakan kemerdekaan Indonesia. Disini kita bisa melihat - lihat benda bersejarah maupun berfoto dengan objek - objek benda bersejarah. salah satu objek foto yang tidak bisa kita lewatkan adalah mobil Proklamator kita Ir Soekarno dan Mohammad Hatta.

     Tujuan terakhir kita adalah Masjid Cut Meutia yang memiliki keunikan dimana arah kiblatnya tidak proposional dengan bentuk gedung. Hal ini dikarenakan dulunya gedung ini tidak diperuntukkan untuk masjid. Demikian hunting foto kita di daerah Cikini. Semoga uraian di atas dapat memberikan inspirasi bagi anda yang hobi  fotography. Untuk anda yang ingin merasakan trip wisata daerah - daerah bersejarah bisa komen di kolom komentar ya GanSis.