Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Iran Sebut Ada 22 Negara yang Tertarik Membeli Drone Kamikaze Shahed-136

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Iran Sebut Ada 22 Negara yang Tertarik Membeli Drone Kamikaze Shahed-136
Quote:


Tak cuma Turki yang ketiban rejeki setelah drone Bayraktar TB2 sukses digunakan Ukraina di palagan konflik, sampai saat ini Turki menyebut ada 24 negara yang tertarik meminang drone Bayraktar TB2. Di sisi lain, hanya selisih dua angka saja, drone Shahed-136 buatan Iran yang digunakan Rusia kabarnya telah menarik minat 22 negara untuk membelinya.

Informasi dari Middle East Monitor mengatakan bahwa, dalam sebuah acara di Universitas Imam Hussein yang diisi oleh Mayor Jenderal Yahia Rahim Safavi, mantan komandan Korps Pengawal Revolusi Islam dan ajudan militer terkemuka untuk Pemimpin Tertinggi Iran; menyebutkan 22 negara tertarik untuk meminang drone Shahid-136.  Dia mencatat bahwa Venezuela, Aljazair, Armenia, Tajikistan, Serbia, dan negara-negara lain saat ini menjadi kandidat untuk membeli drone Iran.  

Di sisi lain, drone buatan Iran telah mengumpulkan banyak perhatian karena keberhasilan mereka meneror warga Ukraina selama beberapa minggu terakhir. Sementara itu, pengerahan drone dalam konflik Rusia-Ukraina telah didokumentasikan dengan baik, menyebabkan para analis militer menyimpulkan bahwa konflik ini mengindikasikan dimulainya jenis peperangan baru. 

Quote:


Mayor Jenderal Yahia Rahim Safavi juga menekankan bahwa, sebagian besar peralatan pertahanan Iran sekarang dibangun secara lokal, dan mencatat bahwa sebelum Revolusi Islam, Iran sangat bergantung pada peralatan impor.

Keberhasilan Revolusi Islam dan perang delapan tahun yang dilancarkan Iran yang mengubah dunia modern. Dia melanjutkan bahwa, salah satu persyaratan perang modern yang tidak dapat dihindari adalah pengembangan sistem pesan yang andal dan aman yang dapat secara instan mengirimkan video, catatan suara, teks, dan foto. Selain itu, kini drone pun telah dikembangkan sebagai drone kamikaze. Yang dapat menemukan target dan meledakkannya.

Drone kamikaze buatan Iran yang digunakan oleh pasukan Rusia pada gilirannya mulai menunjukkan keefektivannya di Ukraina pada 19 Oktober, ketika Rusia meluncurkan drone Shahed-136 ke sebuah fasilitas listrik, mengakibatkan diadakannya konferensi darurat oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk mencegah apa yang dia sebut sebagai kerusakan sistem energi.

Quote:


Sebagai tambahan, drone kamikaze Iran bisa dilengkapi dengan bom ringan seberat 40 kg yang cukup kuat untuk menghancurkan pembangkit listrik, menurut pensiunan Jenderal AS Frank McKenzie, yang pernah memimpin semua pasukan AS di Timur Tengah. McKenzie menambahkan, peluncuran drone kamikaze dalam jumlah besar akan merepotkan sistem pertahanan udara. Dia menyebut drone tersebut terbang di ketinggian rendah dan sangat murah untuk diproduksi.

Sedikit tambahan buat agan yang mulai tertarik dengan dunia militer, drone kamikaze juga dikenal sebagai "Amunisi yang berkeliaran"atau bahasa kerennya Loitering Munition, juga biasa disebut sebagai drone pembawa bom. Drone jenis ini akan terbang ke targetnya dan meledak di atas target atau bertabrakan dengannya.

Sekilas tentang cara kerja drone Shahed-136 yang sempat didemonstrasikan oleh Iran pada tahun 2021 selama latihan tahunan Nabi Besar. Selama latihan itu, tampak sebuah peluncur, yang merupakan wadah drone ditempatkan pada bagian belakang truk. Wadah itu dapat meluncurkan lima pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan pendorong roket secara berurutan. Dan jika agan pernah melihat dump truck menurunkan muatan dengan mengangkat baknya ke atas, maka konsep peluncuran drone bunuh diri Iran persis seperti itu.

Quote:


Shahed-136 yang berbentuk segitiga diperkirakan memiliki jangkauan sekitar 2.000 kilometer serta kecepatan 136 km/jam. Ini membuatnya mampu mencapai target yang tepat dari jarak jauh, sebuah kemampuan yang dibutuhkan Rusia. Sementara Shahed Aviation Industries adalah manufaktur yang memproduksi drone ini. Mereka telah berpengalaman dalam penelitian dan pengembangan drone.

Untuk sistem pemandu standar Shahed-136 memakai Inersia (Inertial Navigation System) merupakan sistem navigasi yang memakai sensor komputer, sensor gerak dan sensor rotasi untuk menghitung melalui perhitungan posisi mati, orientasi, dan kecepatan (arah dan kecepatan gerakan) tanpa perlu referensi eksternal.

Di sisi lain, Rusia baru-baru ini Shahed-136 (Kode Rusia: Geran-2) telah dipasangi perangkat GLONASS, di mana sistem navigasinya kini memakai satelit. Pemasangan unit GLONASS telah meningkatkan jangkauan efektiv Shahed-136. Tetapi pemasangan sistem GLONASS juga telah mengurangi kapasitas muatan bahan peledak yang bisa dibawa Shahed-136. Namun, instalasi perangkat sistem pemandu GLONASS versi militer yang dienkripsi, akan lebih akurat dibandingkan sinyal GPS open-source yang selama ini dipakai Iran.

Secara keseluruhan, kebangkitan Iran sebagai produsen drone mungkin mengarah ke era baru perang drone dan meningkatkan posisi Iran di sektor pertahanan dunia, memberikannya kesempatan untuk bersaing dengan Turki. Namun, sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya bisa menghambat proses ini. Kemungkinan negara yang mau membeli drone Iran adalah negara Blok Timur serta negara yang saat ini punya hubungan buruk dengan AS (semisal Venezuela).



--------------------




Referensi Tulisan: Middle East Monitor & indomiliter.com
Sumber Foto: Twitter
Diubah oleh si.matamalaikat 23-10-2022 13:56
jlamp
mynameisant
Reizeger
Reizeger dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6.1K
107
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.