Polisi Republik Indonesia atau biasa disebut dengan Polri, beberapa waktu belakangan tengah mendapat sorotan dari publik terkait kinerjanya dan beberapa kasus hukum berat yang menjerat beberapa anggotanya.

Setelah adanya tragedi saling tembak menembak antar Polisi yang didalangi oleh Ferdy Sambo, kemudian berlanjut dengan tragedi stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang, sampai dengan yang terakhir penangkapan Irjen Teddy Minahasa yang diduga menjual sabu, menambah panjang citra buruk Polisi dan membuat publik enggan untuk percaya.

Bukan hanya warganet, jurnalis Najwa Shihab juga sempat memberikan kritik pedas terhadap Polisi dimana menurut statement-nya banyak Polisi yang pamer gaya hidup hedon yang tidak seharusnya ditampilkan di hadapan publik.

Mengamini kritik pedas dari Najwa Shihab, diketahui Presiden Jokowi juga meminta para pejabat Polri untuk mengerem gaya hidup mewah dan tidak tampil gagah-gagahan di depan masyarakat.

Pesan Jokowi tersebut disampaikannya pada hari Jumat, 14 Oktober 2022 saat melakukan pertemuan dengan ratusan pejabat tinggi Polri dari seluruh Indonesia.

Lantas apa tujuan Presiden Jokowi memperingatkan para pejabat Polri untuk mengerem gaya hidup mewah dan tidak tampil gagah-gagahan?
Berikut ini beberapa tujuan dan maksudnya.

Permintaan khusus Presiden Jokowi kepada para pejabat Polri untuk mengerem gaya hidup mewah dan gagah-gagahan tersebut disampaikan disaat membahas tentang keadaan ekonomi global yang sedang tidak baik-baik saja, dan Indonesia harus hati-hati menyikapi keadaan ini karena di tahun 2023 muncul prediksi akan mengalami krisis ekonomi.

Di tengah kondisi sulit Presiden Jokowi meminta seluruh pejabat Polri untuk mengerem gaya hidup mewah karena dapat menimbulkan letupan-letupan sosial yang disebabkan oleh kecemburuan sosial dan ekonomi.

Presiden Jokowi juga mengingatkan untuk para pejabat Polri hati+hati, tidak tampil gagah-gagahan pamer mobil atau motor mewah karena merasa punya mobil mewah atau motor gede.

Adapun maksud dan tujuan Presiden Jokowi meminta pejabat Polri untuk mengerem gaya hidup mewah ini adalah karena banyaknya laporan masuk tentang gaya hidup mewah Polri yang dapat mempengaruhi kepercayaan publik sendiri terhadap Polisi.

Itulah GanSis sekilas tentang maksud dan tujuan Presiden Jokowi memperingatkan pejabat Polri untuk mengerem gaya hidup mewah dan tampil gagah-gagahan.

Memang bukan tanpa alasan, penampilan oknum Polisi yang tampil mewah dan hedon di hadapan publik seringkali memang memantik rasa penasaran dari masyarakat apakah uang yang digunakan untuk tampil hedon tersebut uang mereka sendiri atau uang milik rakyat.

Tentu untuk mencegah adanyan sentimen negatif atau berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri, maka cara mengerem gaya hidup mewah ini perlu untuk dilakukan.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan dari Agan Sista semua.