Ular dapat dicirikan dengan adanya sisik pada permukaan kulitnya, selain itu ukurannya juga relatif besar dibandingkan cacing sehingga mudah sekali membedakannya. Selain itu ular memiliki organ yang lengkap seperti mulut, hidung, mata beserta kelenjar bisa yang dapat ia injeksikan untuk menyerang mangsa atau melindungi diri dari predator. Jadi ular sangat berbeda sekali dengan cacing.

Lalu cacing dicirikan sebagai organisme yang hidup di dalam tanah tidak memiliki mata, hidung dan struktur tubuhnya sangat sederhana. Jadi mudah sekali mencirikan binatang cacing, selain itu juga karena ukurannya yang kecil. Lalu bagaimana jika ada hewan yang berperawakan mirip cacing dan juga mirip ular bagaimana cara mengkategorikan binatang tersebut? membingungkan bukan?.

Nah berikut ini kita akan mengintip binatang yang memiliki cirikhas dari dua gabungan hewan tersebut. Penasaran seperti apa wujudnya, yuk cermati thread berikut.

Binatang yang memiliki wujud seperti organ vital agan ini memiliki ciri khas tubuh gabungan antara ular dan cacing. Jadi ia berukuran seperti ular namun memiliki tubuh mirip cacing yaitu ketiadaan organ paru-paru pada tubuhnya. Jadi binatang ini bernapas secara langsung menggunakan kulit dengan cara difusi oksigen. Sehingga permukaan kulitnya memiliki wujud yang spesifik seperti gambar di atas. Binatang ini tergolong sebagai hewan amfibi, yakni organisme yang dapat hidup di air dan di daratan. Dimana binatang ini masuk dalam bangsa Caecilla.



Binatang yang berwujud mirip Mr. P ini memiliki nama ilmiah Atretochoana eiseltiyang berhabitat di hutan amazon. Namun pertanyaannya apakah binatang ini berbahaya, jawabannya tidak. Binatang ini bukanlah ular dan memiliki kekerabatan lebih dekat dengan kodok. Jadi ia tidak memiliki kelenjar racun pada mulutnya dan tidak memiliki insting berburu seperti ular. Ia menghabiskan hidupnya untuk memakan cacing, serangga dan sisa-sisa organik. Selain itu binatang ini tidak memiliki mata jadi semua pergerakan binatang ini mengandalkan penciuman dan indra peraba.



Pada kepalanya tidak terdapat mata dan hanya ada hidung dan indra peraba kimiawi seperti pada foto di atas. Hewan ini biasa hidup di daerah hutan yang masih baik dimana terdapat banyak rawa dan daerah bertanah gembur. Jadi binatang ini memiliki sifat mirip cacing. Kepalanya yang runcing terdiri dari tulang keras yang memudahkannya masuk kedalam tanah gembur kemudian mencari mangsa di dalamnya seperti cacing dan juga rayap. Hanya memangsa organisme-organisme kecil tersebut namun tubuhnya mampu berukuran hingga 1.5 meter. Membuktikan bahwa diet yang dibutuhkannya tinggi protein. Hewan ini bereproduksi secara seksual dimana terdapat jantan dan betina. Ketika sudah musim perkimpoian pembuahan internal terjadi lalu ketika sudah waktunya bertelur maka ia akan mengeluarkan telur mirip binatang ordo caecillian lainnya seperti pada gambar di bawah.

Itu dia Atretochoana eiselti binatang yang bukan cacing dan bukan ular tapi entah mengapa ternyata lebih mirip kodok secara genetika. Selain itu wujud binatang tersebut sungguh tak lazim dan lebih menyerupai kepunyaan agan. Hingga saat ini hewan tersebut masih ada di Hutan Amazon dan statusnya baik-baik saja. Apakah sista mau menangkapnya satu?