Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

saokudaAvatar border
TS
saokuda
Popocorn Lung Mengintai Pengisap Rokok Elektrik, Apa Itu?
Popocorn Lung Mengintai Pengisap Rokok Elektrik, Apa Itu?

TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang mengklaim bahaya rokok elektrik atau vape lebih minim dari rokok biasa. Namun, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI menyebut ada kondisi yang bisa timbul akibat rokok elektrik ini.

Kecanduan vape juga bisa menimbulkan penyakit, salah satunya popcorn lung. Penyakit ini terjadi saat saluran udara di paru-paru mengalami pengecilan sehingga menyebabkan batuk serta napas yang pendek karena cairan pada rokok elektrik terdapat perisa diasetil.

Dilansir dari Sciencedirect, senyawa diasetil merupakan perisa makanan dan minuman, terutama mentega. Meskipun pada 1980-an FDA menyebutkan perasa ini aman, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 menyebut senyawa ini lebih berbahaya jika dipanaskan serta dihirup. Selain itu, menghirup senyawa ini dalam waktu yang lama bisa menyebabkan penyakit paru Bronchiolitis Obliterans.

Apa itu popcorn lung? Healthline menyebut, kondisi ini biasa disebut Bronchiolitis Obliterans, penyakit paru-paru langka yang menyebabkan jaringan parut serta peradangan pada bronkiolus. Ketika saluran terkecil di paru-paru ini meradang akan menyebabkan mengi, sesak napas, serta kesulitan bernapas.

Mengapa disebut popcorn lung?
Pada awalnya, senyawa diasetil yang menjadi penyebab penyakit ini menyebabkan seorang pekerja pabrik berondong jagung jatuh sakit. Senyawa diasetil yang terkandung dalam perisa rokok elektrik ini juga terkandung dalam perisa berondong. Hal inilah yang membuat penyakit yang ditimbulkan disebut popcorn lung.

Selain pada berondong jagung dan rokok elektrik, senyawa diasetil juga umumnya ditemukan di bahan perasa mentega untuk produk, kopi berasa, karamel, minuman rasa buah, dan beberapa produk susu. Meski kini berbagai perusahaan makanan telah menyadari bahaya bahan perasa dengan kandungan senyawa diasetil ini, justru kini ditemukan di produk rokok elektrik.

Pada 2016 dilakukan penelitian tentang kandungan senyawa diasetil pada rokok elektrik dan cairan isi ulangnya. Hasilnya ditemukan 75 persen rokok elektrik dan cairan isi ulangnya mengandung bahan kimia atau senyawa diasetil yang sama seperti pada perasa berondong jagung yang menyebabkan pekerja di pabriknya jatuh sakit.

Gejala
Gejala yang timbul akibat popcorn lung tidak jauh dengan gejala penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK. Umumnya gejalanya akan muncul setelah 2-8 minggu setelah terpapar penyebabnya. Gejala yang timbul umumnya berupa kesulitan bernapas, batuk terus menerus, semakin parah, dan kering. Lalu, setelah gejala ini umumnya muncul gejala asma dan beberapa gejala lain seperti:


-Gejala flu dan demam
-Kelelahan tanpa sebab yang jelas
-Penurunan berat badan
-Mengi
-Iritasi pada mata, kulit, mulut atau hidung yang timbul akibat paparan bahan kimia.

Adakah penyebab popcorn lung selain senyawa diasetil?
Selain senyawa diasetil, beberapa bahan kimia yang bisa menyebabkan popcorn lung adalah:
-Klorin
-Amonia
-Sulfur dioksida
-Nitrogen dioksida
-Asap dari pengelasan
-Asetaldehida
-Fosgen
-Gas mustard
-Asam hidroklorik

Bagaimana pengobatannya?
Hingga kini belum ditemukan obat untuk mengatasi penyakit ini secara spesifik. Dokter akan memberikan pengobatan sesuai gejala yang timbul. Salah satunya pengobatan dengan kortikosteroid serta terapi imunosupresan. Jika tidak segera ditangani, gejala yang timbul bisa menyebabkan berbagai kondisi fatal.

https://gaya.tempo.co/amp/1637596/po...ektrik-apa-itu

Patut diperhatikan ingredientnya
0
1.4K
25
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.