https://www.radardepok.com/2022/10/d...-masih-hilang/
Quote:
Diksar SMPIT Al Hikmah Depok Telan Tiga Siswa Meninggal, Satu Masih Hilang
13 Oktober 2022 07:23 WIB
RADARDEPOK.COM – Pendidikan dasar (Diksar) di sekolah sepertinya benar-benar harus dievaluasi atau dihapus. Keladinya, petaka dalam pendidikan itu kembali tercipta. Rabu (12/10) sore, empat siswa SMPIT Al Hikmah di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, menjadi korban keganasan cuaca ekstrem di Curug Kembar, Cisarua, Kabupaten Bogor. Dari keempat siswa tersebut, tiga diantaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Iya informasi yang kita terima dari warga dan relawan yang sudah ada di lokasi, tiga sudah ditemukan dalam kondisi meninggal, satu lagi masih dalam pencarian,” ungkap Koordinator Penanggulangan Bencana (PB) PMI Kota Depok, Ari Prasetyo yang turut serta melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
AMAN : Sebanyak 101 siswa asal Kota Depok yang berhasil dievakuasi dari terjebaknya di Curug Kembar, Cisarua Bogor. ALIF/RADAR BOGOR
Ari menjelaskan, kehadiran siswa SMPIT Al Hikmah dalam melakukan kegiatan Diksar di Curug Kembar. Namun, dari informasi yang didapatnya dari Kepala Desa setempat seluruh siswa terjebak saat melakukan Diksar tersebut. “Kalau dari pesan suara yang diberikan Kades setempat, saat siswa di Curug memang terjadi hujan yang deras dan siswa terjebak di sana, tidak bisa kembali ke TKP kemping,” jelasnya kepada Harian Radar Depok, Rabu (12/10).
Dari informasi yang dihimpun, keempat siswa tersebuit berinisial AM (perempuan), AN (perempuan), TA (perempuan), RA (pria). Diketahui diksar tersebut diikuti sekitar 105 siswa, 101 diantaranya telah diinformasikan berada di area kemping, lalu emat siswa tersebut terjebak di Curug Kembar.
Adapun kronologis sesuai informasi yang kades setempat sampaikan, siswa SMPIT Al Hikmah melakukan kemping di Jungle Camp. Lalu perjalanan dengan ke Curug Kembar mengenakan seragam pramuka, namun saat melakukan aktivitas di Curug terjebak dengan hujan deras hingga akhirnya terjebak.
Tim relawan baik dari Bogor maupun Depok telah berada di lokasi untuk melakukan evakuasi, dibantu juga Puskesmas Cisarua. Titik kumpul evakuasi juga berlokasi di Kecamatan Cisarua.
Disampaikan Ari, adapun relawan PMI Depok yang berangkat ke TKP sebanyak empat orang, lalu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, serta beberapa relawan Depok untuk membantu Tim SAR melakukan pencarian siswa yang hanyut terbawa arus. Tiga jasad yang berhasil ditemukan Tim SAR akan segera dibawa ke Forensik RSUD Ciawi untuk mengidetifikasi identitas jenasah tersebut.
Terpisah, camat Cisarua Ivan Pramudya membenarkan, ada yang terseret arus rombongan anak sekolah dari Depok. Saat ini sedang dilakukan pendataan ulang. Ivan memaparkan, saat ini kawasan puncak masih diguyur hujan deras. Untuk itu BPBD, Tagana, satpol PP Kecamatan Cisarua, Angggota Polsek Cisarua dan Koramil masih siaga. “Iya kita semua siaga. Kondisi cuaca masih buruk. Rawan bencana longsor dan banjir lintasan,” singkatnya kepada Radar Bogor (RB).
Sementara, Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaluddin menyebut, empat siswa SMP asal Depok, Jawa Barat (Jabar), hilang saat hiking di Curug Kembar atau Cilember, Kabupaten Bogor. Tiga siswa telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
“Keseluruhannya ada 105 siswa. Hasil pendataan kami dengan Kapolsek ada empat yang tertinggal,” tegasnya.
Jalaluddin mengatakan, dari empat siswa tersebut, tiga orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. “Tinggal satu yang belum ditemukan,” tandasnya.(arn/rb/rd)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Fahmi AKbar
Turut berdukacita bagi para korban...
Sedang musim bencana untuk anak SMP. Baru minggu lalu ada anak SMP di Jakarta jadi korban cuaca ekstrem (tertimpa tembok rubuh), sekarang anak SMP hanyut di sungai di Bogor. Korban Kanjuruhan juga banyak yang umur SMP.
Mestinya jangan bikin acara di alam dulu, bahaya.