Mata uang digital sudah menjadi salah satu topik pengamatan dunia selama beberapa tahun ini. era yang semakin modern dan uang kertas yang semakin tidak nyaman membuat beberapa negara mulai mengembangkan mata uang digital yang bisa diakses melalui perangkat elektronik setiap orang.

China contohnya. Negara superpower ini memperkenalkan mata uang digital (digital yuan) dalam prototipe Central Bank Digital Currency (CBDC) yang saat ini masih dalam masa percobaan. Berbeda dengan mata uang digital lain, China memberikan semacam expiration date pada uang digital mereka yang mana artinya bila tidak digunakan hingga waktu tertentu maka uang tersebut akan menghilang.



Ide ini memang aneh dan amat sangat kontroversial. Bayangkan saja Anda mendapat 5 juta sebagai gaji di awal bulan tetapi semua uang itu memiliki tanggal kadaluarsa di akhir bulan. Dengan kata lain semua uang itu akan lenyap di akhir bulan tak peduli Anda menghabiskannya atau tidak. Anda tak akan bisa menyimpannya melebihi tanggal kadaluarsa.

Kebijakan ini memiliki beberapa keuntungan. Pertama, ini akan memaksa ekonomi untuk terus berputar. Karena uang akan lenyap meski tidak digunakan, kebanyakan orang pasti akan berpikir untuk menghabiskan seluruh uang mereka dan itu akan membuat roda perputaran uang berjalan lancar dan membuat bisnis-bisnis jadi lebih hidup.



Yang kedua, ini akan mencegah seseorang untuk menimbun uang. Anda mungkin pernah melihat seseorang yang menimbun uangnya di bawah tanah dalam jumlah besar sebagai tabungan. Dari sudut pandang ekonomi, uang yang ditimbun tanpa digunakan tak ada bedanya dengan beban mati yang membuat perekonomian tersendat.

Ketiga, ini membuat peredaran uang bisa dikontrol dengan sempurna. Tak akan ada lagi istilah uang hilang atau uang rusak atau uang lenyap karena pemiliknya mati. Semua uang akan kadaluarsa dan itu membuat pemerintah bisa memproduksi uang dengan bebas tanpa takut deflasi maupun inflasi.

Meski demikian, kerugiannya juga tidak sedikit.



Yang pertama, masyarakat akan kesulitan untuk menabung. Karena uang memiliki tanggal kadaluarsa maka menyimpannya di rekening Anda selama bertahun-tahun sama sekali tidak memungkinkan. Bayangkan saja jika suatu saat Anda membutuhkan dana cepat tapi semua uang sudah habis dibelanjakan agar tidak basi, dari mana Anda bisa mendapat uang?

Karena tak bisa menabung dengan uang, masyarakat harus mencoba untuk menabung menggunakan benda lain seperti emas atau benda berharga lainnya. Menabung dengan cara ini sedikit kurang efektif karena kita tak bisa langsung mencairkan semuanya saat benar-benar butuh uang, tetapi pilihan apa lagi yang masyarakat punya?



Kerugian kedua, cara ini seolah memberikan kuasa penuh bagi pemerintah untuk mengontrol tindakan rakyat. Pernah dengar tentang Social Credit di China? Jika seseorang menghabiskan uangnya tepat waktu maka kemungkinan besar mereka akan mendapat poin credit dan sebaliknya. Jika seseorang melakukan pelanggaran dan poin credit mereka berkurang maka bukan mustahil masa kadaluarsa uang mereka akan langsung berkurang.


Well, kebijakan ini memang aneh dan saya masih punya begitu banyak pertanyaan yang tidak bisa saya temukan jawabannya. Meski demikian tak bisa dipungkiri jaman semakin berubah ke arah digital. Suatu saat Indonesia juga akan meninggalkan mata uang kertas dan beralih ke digital. Seperti apa bentuknya? Kita tunggu saja.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

[URL=https://www.fanaticalfuturist.com/2022/05/chinas-new-digital-currencyS E N S O Res-with-an-expiry-date-for-better-and-worse/]sumur[/URL]