Bantuan sosial atau lebih sering disingkat dengan istilah bansos, adalah bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang mengalami resiko sosial.

Bantuan sosial sendiri biasanya berbentuk uang, barang, sembako, atau jasa yang diberikan untuk individu, keluarga, atau masyarakat miskin dan tidak mampu serta rentan terhadap resiko sosial.

Adapun aturan terhadap pemberian bantuan sosial sendiri telah diatur di dalam undang-undang tentang kesejahteraan sosial dan juga peraturan presiden GanSis, pastinya agar bansos yang dikeluarkan sesuai dan sampai kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan sosial.

Tapi apakah Agan dan Sista tahu bahwa meskipun sudah ada aturan dan perintah yang jelas dari pemerintah terkait bansos tapi masih juga bansos belum tepat sasaran?

Dilihat dari beberapa kejadian yang pernah diberitakan, ada cukup banyak orang-orang yang masuk kedalam kategori kaya atau berkecukupan tetapi masih menerima bantuan sosial alias bansos dari pemerintah.

Adapun yang menjadi pertanyaan disini, kenapa mereka tidak malu dengan diri sendiri dan orang sekitar yang lebih membutuhkan?
Mari kita ungkap alasannya.

Alasan kenapa orang kaya atau berkecukupan tetapi mereka masih mau menerima bantuan sosial yang seharusnya diperuntukkan bagi orang miskin dan tidak mampu sebenarnya cukup banyak GanSis.

Mulai dari tidak adanya rasa malu, merasa tidak bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki, tidak adanya rasa empati kepada orang-orang sekitar yang masih membutuhkan, merupakan beberapa alasan yang terlihat jelas dan nyata.

Setuju atau tidak untuk orang kaya atau berkecukupan, mempunyai rumah mewah dan kendaraan pribadi tetapi masih menerima bantuan sosial dan tidak menolak atau mengembalikannya kepada pengurus agar diberikan kepada yang lebih layak menerima, adalah ciri-ciri orang kaya yang tidak bersyukur dengan apa yang dimilikinya dan tidak memiliki empati terhadap sesama.

Mungkin memang orang kaya tersebut tidak mendaftarkan diri atau meminta untuk mendapatkan bantuan sosial, hanya saja jika mereka memiliki hati nurani maka akan lebih baik jika mereka seharusnya malu dan menganggap bahwa diri mereka tidak pantas untuk mendapatkan bantuan tersebut karena masih ada yang lebih membutuhkan.

Tentu saja tidak bisa masyarakat begitu saja menyalahkan pemerintah pusat kenapa orang kaya mendapatkan bansos sedangkan yang miskin tidak, karena memang pemerintah pusat biasanya mengandalkan data survei di lapangan yang dilakukan oleh tim entah itu tim khusus atau aparat desa. Jadi saat ada orang kaya yang mendapat bansos, kemungkinan besar data tersebut berasal dari tim yang bertugas survei atau aparat desa.

Berkaca dari banyaknya kejadian yang semacam ini, mari GanSis kita sama-sama tertiba terhadap aturan yang ada dan tidak menerima bantuan jika memang sudah tergolong mampu atau bahkan kaya.

Sulitnya pemerataan kesejahteraan disini selain karena memang Indonesia luas, alasan lainnya adalah karena masih banyak orang yang individualis sampai melupakan empati terhadap sesama.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi Agan Sista semua.