Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Mi-8MTPR-1 | Mengenal Helikopter Versi Peperangan Elektronik Milik Si Beruang

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Mi-8MTPR-1 | Mengenal Helikopter Versi Peperangan Elektronik Milik Si Beruang
Quote:


Sebuah helikopter Mi-8 yang punya konfigurasi khusus dan berpotensi sangat berharga bagi Kremlin telah dikirim ke Ukraina. Helikopter itu berkeliaran jauh di dalam wilayah yang dikuasai Rusia untuk menghindari ditembak jatuh dan terbang di ketinggian lebih dari 10.000 kaki. Helikopter ini disebut sebagai Mi-8MTPR-1 Rychagyang punya misi melancarkan serangan elektronik melawan sistem pertahanan udara Ukraina.

Penggunaan helikopter perang elektronik (EW/Electronic Warfare) Mi-8MTPR-1 dalam perang di Ukraina dikonfirmasi oleh video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Dalam satu video, yang bisa agan lihat di bawah, seorang prajurit yang berdiri di samping helikopter menjelaskan bahwa sistem Rychag digunakan untuk menyerang kemampuan pertahanan udara, dari semua varian yang berada di wilayah Ukraina, baik sistem Barat dan sistem bekas Soviet. Setelah sistem yang dimaksud berhasil dilumpuhkan, pesawat tempur Rusia akan menembus lebih dalam ke Ukraina.

Quote:


Helikopter Mi-8MTPR-1 adalah modifikasi dari helikopter angkut standar Mi-8MTV-5-1 yang diproduksi oleh pabrik helikopter Kazan. Pihak pabrikan kemudian memberi kode penunjukan internal Mi-8MTV-5PR, di mana PR adalah singkatan dari Pomekhovyi Rychag; yaitu helikopter jamming dengan sistem Rychag.

Sistem Rychag-AV (Aviatsyonnyi Vertolotnyi)bisa digunakan menyerang sistem radar kendali tembakan sistem rudal permukaan ke udara (SAM) musuh. Dengan cara ini, Rychag-AV memberikan perlindungan bagi sekelompok pesawat serang, helikopter, atau drone. Sistem ini juga dapat mengganggu radar pesawat musuh, sehingga menawarkan perlindungan tidak hanya untuk aset udara; tetapi juga membantu mempertahankan posisi pasukan darat yang mungkin akan diserang. Rusia juga membuat versi ekspor dari sistem jamming ini yang diberi kode desainasi Rychag-AVE.

Sistem Rychag-AV dengan jammer L187A dirancang dan dikembangkan oleh Kaluga Research Institute of Radio Engineering (KNIRTII) dan diproduksi dan dipasang pada helikopter oleh Kazan Optical and Mechanical Plant (KOMZ), bagian dari Radio-Electronic Technologies Concern (KRET).

Quote:


Pada ruang kargo/penumpang Mi-8MTPR-1 dibagi menjadi dua bagian. Perangkat keras yang terkait dengan sistem Rychag-AV dipasang di bagian belakang yang jauh lebih besar, dengan ruang operator sistem di bagian depan yang lebih kecil. Empat antena sistem terletak di kedua sisi badan helikopter. Dua antena depan adalah penerima/pencari arah yang mendeteksi radar musuh yang beroperasi dan menentukan jenis dan lokasinya. Dua antena belakang adalah pemancar, yang memancarkan radiasi untuk mengganggu radar musuh yang terdeteksi.

Sementara sistem peluncur flare bisa dipasang di salah satu jendela belakang di setiap sisi badan helikopter untuk melindungi helikopter dari rudal anti pesawat berpemandu inframerah. Menurut KNIRTI, stasiun jamming L187A beroperasi dalam rentang frekuensi dari 5,1GHz hingga 11GHz (panjang gelombang 2,7-5,9cm atau C-band dan X-band).

Delapan radar dengan sudut azimuth 45 derajat dan elevasi 15 derajat dapat diserang secara bersamaan dengan sistem jamming ini. Pada jarak hingga 150 km, daya pancar efektif adalah 105 kW untuk setiap target. Seluruh sistem memiliki berat 1.200 kg dan helikopter yang lengkap dapat berkeliaran di udara selama 2,4 jam.

Quote:


Sistem Rychag-AV dapat bekerja sepenuhnya secara otomatis, tanpa memerlukan operator, sesuai dengan program yang telah ditentukan sebelumnya. Sistem ini menggunakan library memorizedradar musuh yang telah dideteksi dan kemudiam disimpan, setelah itu secara otomatis Rychag-AV memilih metode jamming yang sesuai.

Dalam mode semi-otomatis, operator memilih metode jamming; sementara dalam mode manual operator akan menilai situasi elektromagnetik secara keseluruhan dan memilih target yang akan diserang. Awak helikopter ini hanya tiga orang saja, yakni dua pilot dan satu teknisi penerbangan. Di mana 3 orang kru ini juga jadi standar untuk Mi-8 versi standar.

Dua helikopter uji coba Mi-8MTPR-1 pertama dengan nomor '61' dan '62 telah dikonversi dari versi Mi-8 lama dan mulai dievaluasi sekitar tahun 2010. Bahkan sebelum pengujian selesai, pada 22 November 2013, Kementerian Pertahanan Rusia memerintahkan 18 Mi-8MTPR-1, yang akan dikonversi dari helikopter Mi-8MTV-5-1 produksi baru untuk segera dibuat. Tiga helikopter produksi pertama Mi-8MTPR-1 kemudian dikirim ke unit operasional pada awal Maret 2015.

Pada tahun 2013 setidaknya satu helikopter Rychag, secara resmi ditunjuk sebagai "Mi-8MT" dengan sistem L187AE dikirim ke pelanggan asing (kemungkinan Vietnam). Pada tahun 2018, satu Mi-8MTPR-1 terlihat di Suriah, dengan tanda militer Suriah, meskipun itu tidak berarti dioperasikan oleh militer lokal karena helikopter lain yang dioperasikan Rusia juga muncul dengan tanda Suriah atau kombinasi dari Rusia/ tanda-tanda Suriah.

Saat ini Pasukan Dirgantara Rusia atau VKS, memiliki sekitar 20 helikopter Mi-8MTPR-1. Helikopter ini didistribusikan di antara beberapa Brigade Penerbangan Angkatan Darat (BrAA): BrAA ke-15 di Ostrov di Distrik Militer Barat, BrAA ke-16 di Zernograd di Distrik Militwr Selatan, dan BrAA ke-18 di Khabarovsk di Distrik Militer Timur. Beberapa helikopter juga ditugaskan ke Resimen Helikopter Independen ke-440 di Vyazma di Distrik Militer Barat dan di pangkalan udara Rusia di Erebuni di Armenia.


EW Helicopter Legacy


Soal helikopter dengan kemampuan electronic warfare sendiri telah dikembangkan sejak era Uni Soviet, dan Rusia saat ini melanjutkan pengembangan helikopter tersebut. Uni Soviet mengembangkan banyak helikopter EW yang berbeda pada masanya, yang sebagian besar didasarkan pada Mi-8. Dimulai pada awal 1970-an, angkatan udara Soviet menggunakan beberapa versi, setidaknya 16 telah diidentifikasi sebagai Mi-8 yang dilengkapi sistem penanggulangan elektronik (ECM/electronic countermeasure) dan intelijen elektronik (ELINT/electronic intelligence).

Dalam waktu yang lebih baru, helikopter Mi-8PPA dan Mi-8SMV-PG digunakan oleh Rusia dalam perangnya dengan Georgia pada tahun 2008. Rusia mengklaim bahwa penggunaan sistem Azaliya EW pada helikopter Mi-8PPA mengurangi jangkauan pencarian maksimum dari radar darat Georgia dari 300 km menjadi 30 sampai 50 km. Sementara itu, penggunaan sistem Smalta-PG pada Mi-8SMV-PG diklaim telah mengurangi jangkauan radar pemandu sistem Buk-M1 (SA-11 Gadfly) dan S-125 (SA-3 Goa) SAM milk Georgia dari 25 sampai 30 km, menjadi 9 sampai 15 km.

Quote:


Tak hanya Rusia yang memiliki helikopter EW, Ukraina juga memilikinya meski dalam jumlah lebih sedikit. Sebelum invasi Rusia, Ukraina berupaya untuk kembali memakai helikopter EW era Perang Dingin. Termasuk Mi-8MTPB dengan suite jamming komunikasi Bizon dan Mi-8MTPI dengan  sistem jamming Ikebana, yang dimaksudkan untuk mengganggu radar medan perang lawan, termasuk yang terkait dengan sistem pertahanan udara. Status helikopter-helikopter ini masih menjadi miateri, pasalnya selama konflik tidak terlihat kemunculannya.


Masa Depan


Sementara itu pada Januari 2016, manufaktur bernama KRET mengumumkan telah menyerahkan untuk evaluasi contoh uji sistem peperangan elektronik Rychag-AVM yang dimodernisasi. Wakil CEO KOMZ, Aleksey Panin mengatakan bahwa; sistem yang dimodernisasi memancarkan daya yang lebih tinggi daripada Rychag-AV. Menawarkan lebih banyak fungsi, dan karakteristik taktis dan teknisnya melampaui semua sistem serupa yang ada di dunia.

Wakil CEO KRET Igor Nasenkov menambahkan bahwa, sistem Rychag-AVM baru akan dipasang pada helikopter angkut Mi-8AMTSh yang dibuat oleh pabrik Ulan-Ude. Ini berbeda dengan sistem Rychag-AV saat ini, yang diinstal pada versi Mi-8MTV5-1 buatan Kazan. Namun, dalam istilah praktis, tidak ada perbedaan antara helikopter ini. Cuma beda pabrikan saja.

Aleksey Panin juga mengumumkan bahwa, produksi seri Rychag-AVM yang dimodernisasi akan dimulai pada 2017. Namun, tidak ada konfirmasi apakah hal ini pernah terjadi. Mi-8MTPR-1 yang dikirim ke militer pada awal 2021 berada dalam versi standar Rychag-AV, menunjukkan bahwa Rychag-AVM setidaknya tertunda atau ditinggalkan.

Quote:


Selain modernisasi sistem Rychag, diketahui bahwa Rusia sedang mengerjakan sistem helikopter EW baru dengan kode nama Bosfor-2 (Bosporus). Model skala helikopter ini dipresentasikan tanpa penjelasan tambahan di Forum Teknis Militer Internasional ARMY pada Agustus 2018. Model tersebut menunjukkan sistem Bosfor-2 yang dipasang di helikopter Mi-8AMTSh buatan pabrik Ulan-Ude.

Dibuat oleh Moscow Scientific and Research Institute of Radio Engineering atau MNIRTI, sistem Bosfor-2 memiliki misi yang berbeda dari Rychag. Sistem ini dimaksudkan untuk mengganggu komunikasi musuh dan sinyal navigasi. Status program ini saat ini tidak jelas.


Apakah Efektiv ?


Adapun keberhasilan Mi-8MTPR-1 Rychag dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina juga tidak pasti. Dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, personel yang diwawancarai berkomentar: “Sulit untuk menilai kualitas pekerjaan kami. Yang kami tahu adalah jika pesawat yang ditugaskan kembali, itu berarti kami melakukan pekerjaan kami dengan benar, itu efektiv."

Namun, dilihat dari kerugian besar yang berkelanjutan yang ditimbulkan pada penerbangan taktis militer Rusia; Mi-8MTPR-1 secara umum dapat dianggap tidak efektiv, setidaknya dalam hal gambaran perang udara yang lebih besar. Jika sistem Rychag memberikan tingkat perlindungan yang berguna untuk pesawat lain dan mungkin juga pasukan di darat, kemungkinan ini hanya dapat dicapai di sektor medan perang yang terbatas.

Quote:


Di sisi lain, kita telah melihat banyak bukti pesawat taktis dan helikopter Rusia dan Ukraina beroperasi pada ketinggian yang sangat rendah, untuk menghindari serangan oleh sistem pertahanan udara jarak menengah dan jauh. Pada gilirannya, membawa mereka ke zona keterlibatan sistem pertahanan udara jarak pendek, termasuk rudal yang diluncurkan dari bahu dan artileri anti-pesawat swagerak. Terhadap ancaman seperti ini, yang mengandalkan sistem panduan inframerah atau bahkan man-in-the-loop, membuat Mi-8MTPR-1 rawan tertembak jatuh.

Kelak masalahnya akan menjadi lebih besar, karena Ukraina menerima lebih banyak variasi sistem pertahanan udara Barat yang lebih modern. Menjadikan tantangan besar bagi Rychag untuk melumpuhkan sistem yang lebih modern tersebut. Dan ketika perang darat menjadi lebih sulit bagi Rusia, terutama setelah Ukraina melakukan serangan balik, kebutuhan untuk menyediakan wahana untuk melumpuhkan pertahanan udara Ukraina kemungkinan akan menjadi lebih besar. Tak hanya untuk melindungi aset senjata yang pemting, tapi juga untuk mengurangi kerugian yang lebih banyak.


-------------------



Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
bang.toyip
black.robo
mynameisant
mynameisant dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.7K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.