Pada 16 Oktober 2022 Anies Baswedan akan mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam kepemimpinannya di Ibu Kota, Anies terbilang sukses. Hal itu pun diakui oleh banyak pihak.

Salah satunya dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta, Samsul Maarif. Ia mengatakan, dalam kepemimpinan di mana pun, kekurangan dan kelebihan tentu tak bisa dihindarkan.

Pasalnya, sebagai manusia, hal itu adalah sebuah keniscayaan. “Tentu ada kelebihan dan kekurangan,” kata Samsul Maarif kepada KBA News, Kamis, 6 Oktober 2022.

Namun, kata dia, dalam lima tahun kepemimpinan di Jakarta, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sudah melakukan banyak hal. Salah satunya seperti menjaga keamanan, kedamaian dan tanpa konflik di Jakarta.

Hal itu, kata Ketua PWNU DKI Jakarta tersebut, patut diapresiasi oleh semua pihak. “Secara umum sudah banyak yang dilakukan oleh Pak Anies, menuju kehidupan aman, damai, tidak ada konflik. Itu saja yang paling penting,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menyinggung soal tuduhan politik identitas kepada Anies Baswedan. Ia pun menegaskan, suami dari Fery Farhati itu tak seperti yang dituduhkan sebagian kelompok.

“Pak Anies itu lebih ke liberal menurut saya daripada ke politik identitas. Karena pernah jadi mantan Rektor Universitas Paramadina. Secara pribadi Pak Anies tidak seperti itu (politik identitas), tetapi sering kali politik identitas itu usung oleh kelompok-kelompok pendukung Pak Anies,” ujarnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan dideklarasikan oleh Partai NasDem sebagai Capres 2024. Samsul Maarif juga mendoakan agar cita-cita Anies dalam membangun Indonesia di masa depan mendapatkan yang terbaik.

“Pertama saya mengucapkan selamat kepada Pak Anies. Yang kedua, kita hanya bisa mendoakan cita-cita luhur Pak Anies mendapatkan yang terbaik,” ujarnya.



https://kbanews.com/hot-news/lima-ta...man-dan-damai/

Kalau damai enak